Headline News

Uskup Agung Ende Pimpin Misa Kudus di Stasi Santo Laurensius Parung Panjang



Parung Panjang, Matakatolik.Com-Uskup Agung Ende, Mgr Paulus Budi Kleden SVD, memimpin misa kudus bersama umat Katolik Parung Panjang di Kapela Stasi Santo Laurensius Parung Panjang, Minggu 2 Maret 2025. 


Uskup Paul Budi didampingi oleh 4 Romo yakni Romo Vikaris Paroki Santa Maria Tak Bernoda Rangkas Bitung, Romo Yohanes Anggi, Romo Damasus Sumadi CMF, Romo Yulius Cherlyono Neong CMF, Pater Lorens Da Costa SVD dan juga dihadiri oleh hampir 1000 umat Katolik di Parung Panjang dan sekitarnya. 


Hadir juga Duta Besar Indonesia untuk Mozambique periode 2016-2021, Bapa Tito Do Santos Batista, para tamu undangan lain dan juga umat dari Jabodetabek yang rindu bertemu Bapa Uskup Ende Mgr. Paul Budi. Misa berlangsung khidmat dan penuh kegembiraan.


Dalam kotbahnya, Mgr Paul Budi menyampaikan pesan utama yang mendalam tentang pentingnya menolong sesama, terutama mereka yang mengalami "kebutaan" dalam berbagai aspek kehidupan. 


Beliau menggarisbawahi panggilan sebagai orang Katolik yakni kita perlu mengatasi kebutaan-kebutaan yang mengganggu pertumbuhan hidup manusia seperti buta sosial, buta spiritual, buta ekonomi dan buta-buta lainnya.


"Kita perlu menolong semua orang yang buta sosial, buta spiritual, dan buta ekonomi agar mereka keluar dari kebutaan itu dan melihat terang dalam kasih persaudaraan. Kita sendiri perlu melawan hal-hal yang membuat kita  buta terhadap kebaikan dan karya Allah dalam hidup kita" kata Mgr Budi Kleden.


Beliau menjelaskan bahwa buta sosial terjadi ketika seseorang tidak mampu melihat dan merasakan penderitaan orang lain di sekitarnya. Buta spiritual adalah ketidakmampuan untuk merasakan dan mengakui kehadiran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. 


Sedangkan buta ekonomi adalah kondisi di mana seseorang hidup dalam kemiskinan dan kesulitan ekonomi yang kurang menguntungkan.


Mgr Budi Kleden mengajak seluruh umat yang hadir untuk berperan aktif dalam membantu sesama yang mengalami kebutaan-kebutaan tersebut. "Kita harus menjadi terang bagi sesama, menunjukkan kasih dan kepedulian tanpa pandang bulu entah agama, suku, budaya dan latar belakang sosial berbeda. 


Dalam semangat kasih persaudaraan, kita dapat membawa perubahan yang nyata bagi mereka yang membutuhkan pertolongan," tambahnya.


Misa tersebut juga diisi dengan doa bersama untuk kedamaian dan kesejahteraan bangsa, serta berkat khusus untuk para pemimpin gereja dan umat Stasi Santo Laurensius Parung Panjang, Paroki Santa Maria Tak Bernoda Rangkas Bitung, Keuskupan Bogor. Suasana kebersamaan dan rasa syukur sangat terasa di antara para hadirin.


Ketua Stasi Santo Laurensius Parung Panjang, Dr. Frederikus dalam sambutannya mengucapkan Proficiat atas Pentahbisan Bapa Uskup Agung Ende Mgr. Paul Budi dan juga meminta doa dari Bapa Uskup agar Stasi ini dapat bertumbuh lebih baik di masa depan berkat doa para uskup, para imam dan dukungan semua umat serta donatur. 


“Semoga suatu waktu umat Stasi Laurensius dapat memiliki gereja yang lebih baik dan lebih layak untuk beribadah”, kata Doktor Fritz. 

Sementara itu Romo Anggi selaku wakil Pastor Paroki dalam sambutannya mengatakan banyak uskup sangat mencintai stasi ini. 


Apalagi stasi ini umatnya semangat, aktif dan bersinergi dalam melayani Tuhan dan sesama melalui bidang-bidang yang ada di dalam Gereja Katolik. 


“Stasi ini umatnya paling banyak dan paling semangat dibandingkan stasi yang lain di Paroki ini”, kata Romo Anggi disambut tepuk tangan yang meriah. 


 Setelah misa, Mgr Budi Kleden meluangkan waktu untuk berdialog dan berbagi kebahagiaan dengan umat paroki, menunjukkan keteladanan dalam pelayanan dan kasih terhadap sesama.


Misa ini menjadi momen berharga bagi umat Stasi Parung Panjang, mengingatkan mereka akan pentingnya menjalankan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam membantu mereka yang kurang beruntung.


Dalam acara ramah tamah tampil atraksi budaya Nusantara dari umat yakni dari Sumatera, NTT, Ambon, Jawa dan daerah lainnya. 


Hal ini menunjukkan bahwa Stasi ini menunjukkan ikon diri sebagai “Center of Indonesian Local Culture” sebagai karakteristik dan warna khas umat Katolik di Parung Panjang ini dalam perkembangannya selaras zaman.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2018 MATA KATOLIK Designed by Templateism.com and Supported by PANDE

Diberdayakan oleh Blogger.
Published by Sahabat KRISTIANI