Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Home
Headline
MIMBAR KAJ
Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kalangan Pemulung, Bamsoet Berikan Sembako dan Sepeda
Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kalangan Pemulung, Bamsoet Berikan Sembako dan Sepeda
Matakatolik.com- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS) dan Relawan 4 Pilar MPR RI melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI sekaligus menyalurkan bantuan sosial berupa paket sembako kepada 250 pemulung. Dalam mata rantai pengelolaan limbah dan sampah, pemulung merupakan salah satu profesi yang rentan dengan kemiskinan dan penyakit. Terlebih di saat situasi pandemi Covid-19, pemulung menjadi kalangan yang termasuk harus mendapat perhatian.
"Pemulung sudah termasuk profesi, karena sudah tercatat dalam Badan Pusat Statistik yang dimasukan dalam kategori pekerja di sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang. Menjadi pemulung bukanlah pekerjaan yang hina. Justru berkat para pemulunglah, sisa-sisa sampah yang masih berserakan di jalanan maupun di berbagai tempat, bisa dibersihkan," ujar Bamsoet usai menyerahkan bantuan kepada 250 pemulung di kawasan Mangga Dua Selatan, Jakarta, Jumat (3/7/20).
Dalam kesempatan tersebut Bamsoet juga mengadakan kuis seputar Empat Pilar MPR RI dengan hadiah sepeda.
Mantan Ketua DPR RI ini mengungkapkan, berdasarkan Data Sosial Ekonomi Badan Pusat Statistik pada April 2020, nilai upah kelompok pemulung atau pendaur ulang sampah masih berada di bawah rata-rata pendapatan buruh pabrik. Mereka hanya mendapat sekitar Rp 2,48 juta per bulan, sedangkan upah buruh bulanan di kisaran Rp 2,91 juta.
"Bahkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pada 2019 mencatat jumlah individu pemulung mencapai 154.249 orang dengan penghasilan per bulan hanya Rp 109.000. Tak salah kiranya jika kita memberi perhatian kepada saudara-saudara yang berprofesi sebagai pemulung. Mereka menjalankan pekerjaan yang halal dan penuh kemaslahatan, bukan pekerjaan yang mendatangkan kemudharatan," ungkap Bamsoet.
Sebagai ketua Dewan Pembina sekaligus inisiator GERAK BS, Bamsoet mengutarakan bahwa sejak awal didirikan di awal tahun 2020, GERAK BS punya misi khusus untuk menggalang solidaritas kemanusiaan sesama anak bangsa. Baik dalam hal menyalurkan bantuan sosial, bantuan kemanusiaan, maupun berbagai bentuk dan upaya lainnya sebagai implementasi semangat nilai luhur Pancasila, khususnya dalam mewujudkan sila ke-2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dan sila ke-3 Persatuan Indonesia.
"Dari pemulung, pengemudi ojek online, supir taxi, supir bajaj, tenaga kesehatan, wartawan, penggali kubur hingga seniman, semuanya adalah saudara sebangsa. GERAK BS sudah terlibat dalam berbagai bentuk pemberdayaan kepada mereka. Dari mulai memberikan bantuan sembako, bantuan Alat Perlindungan Diri (APD), masker dan penunjang kesehatan, hingga rapid test gratis. Memberikan bantuan bukan berarti menunjukan ada yang lebih di atas dan ada yang lebih di bawah. Melainkan sebagai bentuk solidaritas kebangsaan, bahwa apapun profesi yang ditekuni, selama halal, tak menjadi persoalan," pungkas Bamsoet.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar