Headline News

Vox Point Manggarai Bagi Masker untuk Umat di Kota Ruteng


Pembagian Masker pada 6 Paroki di Wilayah Kota Ruteng.

Matakatolik.com-Dalam rangka penerapan “New Normal” Pengurus dan formatur Vox Populi Institute (Vox Point) Manggarai melakukan aksi sosial dengan membagi ribuan masker kepada umat yang berada di 7 wilayah Paroki dalam kota Ruteng, Sabtu, 27 Juni 2020. Ketua Vox Point Manggarai, Erlan Yusran menyampaikan bahwa pembagian masker ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab organisasi untuk selalu menjadi kenyamanan umat Katolik.

“Sebagai umat katolik sekaligus warga negara yang baik, kita harus patuh terhadap aturan yang sudah dibuat pemerintah di era normal baru ini. Salah satunya membiasakan diri dengan berperilaku sehat," kata Erlan.

Lebih lanjut ia menjelaskan pembagian masker ini untuk mengingatkan umat agar tetap mengenakan masker agar tidak diserang Virus corona. Menurutnya pemakaian masker ini akan melindungi diri sendiri dan orang lain dari virus corona.

"Selain melindungi diri, dengan menggunakan masker, kita juga akan melindungi orang lain,” terang Erlan.

Ia menambahkan kegiatan pembagian masker ini merupakan bagian dari tanggung jawab konstitusional etis Vox Point Manggarai untuk melindungi umat Katolik dari penyebaran Covid-19. Selain itu, kewajiban mengenakan masker merupakan bagian dari menjalankan amanah tata aturan (protokol) pemerintah untuk tetap menjaga diri dari paparan virus, dan sedapat mungkin mendukung ikhtiar memutus mata rantai penyebarannya.

"Pembagian masker ini dilakukan menyusul kebijakan pastoral keuskupan Ruteng untuk membuka kembali pintu gereja dan melakukan pelayanan ekaristi dan kegiatan devosional lainnya, setelah tiga bulan lebih ditutup untuk kegiatan peribadatan," kata dia.

Adapun masker dibagikan kepada 6 Paroki di sekitar wilayah kota Ruteng, antara lain: Katedral, Golodukal, Cewonikit, Kristus Raja, Kumba dan Karot. Pastor dari masing-masing paroki menerima langsung paket masker tersebut.

Sementara itu Pastor Paroki Kristus Raja, RD Ferdi Mayus, mengaku senang menerima sumbangan masker ini. Ia menjelaskan masker ini diberikan kepada umat yang tidak memilikinya.

"Selain dengan tetap menjaga jarak dan kebersihan tangan ketika beribadat, masker juga menjadi sangat penting untuk melindungi diri dari paparan Corona," kata Romo Ferdi.

Ia membeberka dalam kondisi pandemi ini umat harus disadarkan untuk melindungi diri dari penyebaran virus ini dengan disiplin menggunakan masker, baik waktu ibadat di Gereja maupun ketika berada di lingkungan masing-masing.

"Dengan mengenakan masker, kita antisipasi penyebaran virus ke dalam diri atau ke pada umat lain waktu beribadat di gereja,” ujar RD. Bene Bensi.

Formatur Vox Point Manggarai, Marsel R. Payong menuturkan perilaku hidup bersih dan sehat bagi semua umat Katolik sangatlah penting. Menurutnya Pandemi Covid-19 memberi pengalaman berharga bagi umat manusia bahwa memelihara tubuh itu penting, sepenting menjaga jiwa.

"Tanpa tubuh yang sehat, jiwa tidak mungkin tenang. Memakai masker adalah salah satu bagian dari upaya supaya tubuh tetap sehat, cegah virus masuk ke tubuh, dan jiwa tetap terjaga dengan baik," tambah dia yang juga Dosen Unika St. Paulus Ruteng.

Untuk diketahui sesuai dengan instruksi pastoral keuskupan Ruteng, semua umat yang akan mengikuti ibadat misa wajib mengikuti tata aturan (protokol) kesehatan.

Selain harus menggunakan masker ketika mengikuti ibadat, umat pun wajib mengikuti beberapa protokol kesehatan, yakni: sebelum masuk gereja, umat yang ingin memberi kolekte bisa langsung memasukannya pada kotak yang sudah ada di depan gereja, setelahnya cuci tangan di air mengalir dengan sabun.

Ketika hendak masuk pintu gereja, semua umat wajib dicek suhu tubuhnya oleh petugas kesehatan. Saat berada di dalam gereja, umat duduk berjarak kurang lebih 1 meter dengan umat lain, atau menempati bagian yang lowong. Selanjutnya, pada saat komuni, umat mesti mengantri dengan jarak kurang lebih 1 meter.

Adapun, bentuk-bentuk protokol kesehatan seperti ini menjadi bagian yang harus dijalankan oleh umat Katolik, agar dapat mencegah dan memutus siklus penyebaran virus.

Profil Vox Point Manggarai

Vox Point Manggarai dibentuk di Ruteng pada Sabtu, 23 Februari 2019 dengan didahului kegiatan rekoleksi kebangsaan dan misa pelantikan/perutusan kepengurusan Vox Point Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur. Dalam perkembangannya, tiga wilayah ini memiliki kesekretariatan dan pengurusnya masing-masing.


Pengurus Vox Point Manggarai foto bersama Mgr. Siprianus Hormat setelah diskusi politik.

Sebagai salah satu organisasi masyarakat Katolik, Vox Point Manggarai berusaha mengembangkan beberapa program yang bersifat konteks lokal, regional dan nasional sesuai dengan rencana strategis (renstra) dan program Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Vox Point Indonesia.

Sebagai ormas Katolik yang memiliki spirit ‘untuk gereja dan tanah air’ (Pro Ecclesia et Patria), VPM telah beberapa kali mendiskusikan beberapa isu penting terkait dengan perkembangan pastoral gereja, pendidikan, politik, hukum, sosial budaya, ekonomi dan pariwisata.

Kegiatan diskusi ini dijalankan secara reguler, dan telah menghasilkan beberapa luaran seperti surat pernyataan, testimoni dan tanggapan-tanggapan, yang disalurkan di berbagai media.

Banyak isu lokal, regional dan nasional, seperti radikalisme, human trafficking, degradasi lingkungan alam, degradasi moral kemanusiaan, kelunturan identitas budaya, segregasi sosial, disorientasi pembangunan, sudah diidentifikasi oleh VPM dan dinilai sangat potensial untuk dijadikan sebagai bahan diskusi dan kajian reguler, dan kemudian membuat rancangan intervensi.

Diharapkan hasil diskusi dan kajian dapat menjadi referensi dan sumbangan bagi kebijakan pembangunan di pihak gereja, masyarakat maupun pemerintah.

Pada masa yang akan datang, Vox Point Manggarai tetap berkomitmen dan konsisten untuk mendukung berbagai bentuk program dan kegiatan gereja lokal keuskupan Ruteng , dengan tetap mengedepanan sikap dan pemikiran kritis sehingga dapat menguatkan kehadiran gereja sebagai lembaga penyelamat di muka bumi.

Selanjutnya, sebagai salah satu ormas sayap gereja Katolik, VPM sepenuhnya akan mendukung semua program pastoral keuskupan Ruteng dan mendukung sepenuhnya Mgr. Siprianus Hormat sebagai Uskup Ruteng dalam masa kepemimpinan episkopalnya di keuskupan Ruteng.

Saat ini pengurus inti VPM diketuai oleh Erlan Yusran, Sekretaris Marianus Mantovanny Tapung, anggota, Kosmas Takung, Dominicus Waso, Willy Gratias, Marsel R. Payong. Sementara moderatornya, RD. Max Regus.

(Laporan: Mantovanny Tapung).
Matakatolik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2018 MATA KATOLIK Designed by Templateism.com and Supported by PANDE

Diberdayakan oleh Blogger.
Published by Sahabat KRISTIANI