Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Uskup Sipri Beri Sembako untuk Umat Paroki Beanio
Matakatolik.com-Uskup Keuskupan Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat, Pr bersama tim Posko “Omnia in Caritate” Komisi Karitas Keuskupan Ruteng, kembali melakukan kunjungan sekaligus memberi bantuan sembako kepada umat Paroki Beanio, Rabu (13/06). Kunjungan pertama di Paroki ini merupakan rangkaian dari kunjungan pastoral selama masa pandemi covid 19.
Kepada umat Paroki Beanio Uskup Sipri memberi pesan bahwa wabah Corona ini dipakai Tuhan untuk menyapa umat manusia, agar umat manusia semakin hari semakin mampu menjaga diri, sesama dan dan alam lingkungan.
“Kita tidak tahu kapan bencana datang pada diri dan keluarga kita. Tugas kita adalah senantiasa berdoa agar Tuhan tetap menjaga kita dalam situasi apapun. Dalam doa kita berharap agar Tuhan Yesus dan Bunda Maria melindungi dan menjamah kita dari berbagai situasi kemalangan bentuk apapun," kata uskup Siprianus pada awal sambutannnya.
Ia juga menghimbau umat agar tetap menjaga kesehatan diri dan lingkungan alam. Dalam konsep pastoral integral yang akan dicanangkan pada masa kepemimpinan beliau di keuskupan Ruteng ini, gagasan tentang keselamatan raga umat menjadi perhatian utama.
Oleh karena itu Pastoral kesehatan akan menjadi perhatian, terutama agar umat bisa menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Umat harus dibiasakan untuk menjaga raganya, karena raga adalah rumah dari jiwa (cura animarum, red.).
"Bila kita tidak menyehatkan badan atau sakit, maka jiwa tidak betah tinggal dalam badan, dan bisa keluar dari badan. Kalau jiwa keluar dari badan, kita tentu mati," kata Uskup yang berasal dari Kampung Boncu Kode, Cibal ini.
Uskup Sipri juga mengajak umat untuk memberi badan asupan gizi yang cukup, dari hasil kebun. Karena itu manfaatkan kebun dan lingkungan sekitar seperti menanam sayur dan memelihara hewan supaya ada keseimbangan porsi dalam cara makan.
Selain itu, hutan juga perlu dijaga agartidak kekurangan air untuk minum, masak, dan mandi.
"Selain dimensi iman, saya akan minta pastor-pastor untuk memperhatikan dimensi kesehatan umat ini, dengan bersama-sama umat manfaatkan lahan, kebun dan pekarangan untuk tanam sayur, umbi-umbian dan buah-buahan, “ lanjut Uskup Sipri dalam himbauan pastoralnya.
Untuk diketahui kunjungan ke Paroki Beanio dilakukan setelah kunjungan yang sama juga dilakukan beberapa hari yang lalu (Kamis, 11/06/2020) di kawasan yang akan dibangun tambang yakni Lengko Lolok dan Luwuk, Kabupaten Manggarai Timur. Umat yang masih dalam wilayah paroki Reo juga mendapatkan bantuan sembako dari uskup Sipri.
Kali ini kepada umat Paroki Beanio Uskup Sipri bersama bersama tim Posko “Omnia in Caritate" juga memberikan bantuan sosial berupa kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, kacang ijo, sabun, dan kebutuhan kesehatan seperti vitamin dan masker. Adapun pemberian bantuan sosial ini diprioritas kepada para janda, difabel dan Orang dalam Gangguan Jiwa (ODGJ), dan sangat berkekurangan.
Salah seorang umat yang menerima bantuan Katarina mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada bapa Uskup Siprianus yang telah memberi bantuan sembako. Ia berharap agar perhatian kepada umat yang tidak berkecukupan terus diperhatikan kedepannya.
“Terima kasih, bapa uskup. Terima kasih. Kami sekeluarga bisa makan beberapa hari ke depan ini. Saya dan keluarga tetap berdoa siang dan malam, agar bapa uskup dan para pastor tetap sehat dan umur panjang. Semoga kami terus diperhatikan seperti ini pada masa-masa yang akan datang,” begitu doa Mama Katarina yang bersetatus janda ini.
Kunjungan ini diterima oleh Pastor Paroki Beanio, Romo Max Larung dan beberapa anggota Dewan Pastoral Paroki (DPP). Romo Max dalam sambutan penerimaannya, mengucapkan terima kasih untuk kunjungan bapa Uskup Siprianus pada masa pandemi ini.
“Tanpa wabah ini saja, umat paroki Beanio sudah merasakan hidup yang cukup susah selama ini. Apalagi kalau wabah ini benar-benar menyerang sampai ke sini. Oleh karena itu, kehadiran bapa Uskup Sipri rela berjumpa dan menyapa umat untuk memberikan peneguhan kepada umat Paroki Beanio," kata dia.
Menurut Romo Maxi Kehadiran Uskup dan tim Posko “Omnia in Caritate” memberi penguatan kepada umat di Paroki Beanio. Ia berharap program ini akan terus berlanjut dalam memperhatikan umat yang berkekurangan.
"Kehadiran bapa Uskup membuat kami tidak merasa sendiri dalam menjalani hidup ini. Kami diteguhkan dan kembali memiliki semangat dan harapan besar akan kehadiran uskup baru, serta program seperti ini di keuskupan Ruteng. Semoga program ini berlanjut terus untuk memperhatikan umat yang berkekurangan,” kata Romo Maxi.
Yang turut menyertai Bapa Uskup dalam kunjungan ini, Romo Alfons Segar (Vikjen), Romo Max Regus (Ketua Posko), Romo Yuvens Rugi (Wakil Ketua Posko/Direktur Karitas Keuskupan Ruteng), Romo Beben Gaguk (Sekretaris Posko), Romo Bone Rampung, dan beberapa relawan Posko “Omnia in Caritate” Komisi Karitas Keuskupan Ruteng.
Seputar Paroki Beanio
Paroki Beanio memiliki umat sebanyak 14000-an, dan rata-rata memiliki mata pencaharian sebagai petani ladang dan sawah. Penghasilan mereka setiap hari re-rata, 10.000-11.000 rupiah per hari.
Dengan penghasilan seperti ini, mereka bisa makan sehari-hari. Namun, untuk menyekolahkan anak dan merancang masa depan sangat sulit. Mereka betul mengandalkan hasil kemiri, dan sedikit hasil kopi dan vanili.
Dengan kondisi ini, umat paroki Beanio sangat mengharapkan perhatian dari gereja lokal dan pemerintah daerah, untuk bisan memunculkan program-program yang dapat memberdayakan perekonomian umat, meningkatkan akses transportasi dan komunikasi, serta perhatian serius terhadap keluarga-keluarga yang berkekurangan dan tidak mampun secara sosial ekonomi.
Cukup banyak juga keluarga migran di wilayah ini. Sejumlah orang muda dan suami meninggalkan keluarga untuk bekerja di Malaysia dan Papua
(Laporam: Mantovanny Tapung/Tim “Omnia in Caritate”).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar