Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Uskup Sipri Bagi Sembako di Luwuk dan Lengko Lolok
Matakatolik.com- Uskup Keuskupan Ruteng Mgr. Siprianus Hormat, Pr bersama Tim Posko Tanggap Darurat Covid-19 “Omnia in Caritate” Komisi Karitas Keuskupan Ruteng, mengunjungi umat/masyarakat di pesisir utara, persisnya di Luwuk dan Lengko Lolok, Paroki Reo, Kamis (11/06/2020). Kunjungan ini diketahui dilakukan setelah Minggu sebelumnya (4/06/2020) Uskup Sipri mengunjungi paroki Waelengga di wilayah pesisir selatan Keuskupan Ruteng.
Dalam renungannya saat ibadah bersama umat setempat, Uskup Sipri mengajak umat untuk sabar dan penuh iman menjalani masa pandemi Covid-19 ini. Menururnya Pandemi Covid-19 ini adalah bencana non-alam.
"Meskipun demikian, pandemi ini memaksa kita untuk tetap merenungkan keseimbangan hubungan manusia dengan alam," kata uskup Sipri.
Ia juga meminta agar tetap menjaga kesehatan tubuh dengan tetap menjaga kesehatan dan keseimbangan alam. Segala macam ancaman jenis penyakit, tidak akan mudah masuk menyerang tubuh kalau alam yang memberikan kesegaran, tetap terjaga dengan baik.
"Karena itu, saya mengajak semua umat di keuskupan Ruteng ini untuk tetap menjadi kelestarian, keseimbangan, dan keberlanjutan alam di bumi Nuca Lale ini. Kita perlu menjaga tanah leluhur kita yang sudah diciptakan dengan subur dan penuh berkat karunia agung Allah yang Mahakuasa," kata Uskup Sipri dalam renungannya.
Merujuk pada injil Mateus, 13:24-30, Uskup Sipri mengingatkan tentang pentingnya menjaga lingkungan, seumpama seorang pemilik ladang gandum yang selalu setia menjaga ladangnya, agar tetap subur dan terpelihara dengan baik.
Usai ibadat Uskup Sipri juga melakukan ritus pemberkatan kampung Lengko Lolok dan Kampung Luwuk. Umat juga mendapatkan sembako yang berisi beras, gula, minyak goreng, sabun hingga kacang ijo. Selain itu umat juga mendapatkan vitamin dan masker.
Bantuan ini diprioritaskan Prioritas yang mendapatkan bantuan sosial ini adalah para janda, duda, orang cacat, yang berkekurangan, dan Orang dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).
Romo Yuvens Rugi sebagai Wakil Ketua Posko “Omnia in Caritate” sekaligus Direktur Komisi Karitas Keuskupan Ruteng, menginformasikan bantuan ini merupakan hasil donasi dari para penyumbang di Jakarta, sumbangan dari komunitas SSPS Ruteng, Posko Covid-19 SVD Ruteng, JPIC SVD, JPIC Keuskupan Ruteng, dan Puspas Keuskupan Ruteng, serta para donatur yang ada di Ruteng.
"Kunjungan ini diakhiri dengan doa Rosario di Gua Maria Torong Besi, Paroki Reo (Mantovanny Tapung/Posko “Omnia in Caritate”, kata dia.
Sementara itu Direktur Pusat Pastoral (Puspas) Keuskupan Ruteng, Rm. Martin Chen sebagai ketua pelaksana kegiatan ini menjelaskan kunjungan ke Luwuk dan Lengko Lolok merupakan bagian dari gerakan “Omnia in Caritate” pada masa pandemi Covid-19.
“Keseimbangan lingkungan dan kesejahteraan umat menjadi bagian dari gerakan pastoral integral yang menjadi gagasan pastoral bapa Uskup Siprianus. Kegiatan pastoral bapa monsiyur selama masa pandemi ini, menjadi bagian awal pencanangan gerakan pastoral integral di bawah payung semangat motto “Omnia In Caritate”," kata Pastor Chen.
Motto ini imbuhnya menjadi semangat dasar dalam menanggapi isu kelestarian, keseimbangan alam, pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan, serta kesejahteraan masyarakat. "Isu-isu ini persis menjadi fokus gereja keuskupan Ruteng pada sinode tiga keuskupan Ruteng, dan menjadi isu yang mesti selalu ditanggapi gereja pada masa mendatang”, tambahnya.
Kehadiran Gembala
Salah seorang warga yang bersetatus Janda Ende Dede (Ende: Panggilan mama dalam bahasa Manggarai) yang menerima sembako tersebut merasa bersyukur dan terharu atas kehadiran Uskup Ruteng.
Menurutnya bantuan tersebut sangat meringankan bebannya di masa Covid 19 ini.
“Terima kasih banyak untuk bantuan ini. Saya dan keluarga mendoakan supaya bapa uskup dan para pastor di keuskupan Ruteng ini tetap sehat dan diberkati Tuhan Yesus,” ujar Mama Mina dengan terbata-bata dalam bahasa Manggarai.
Sementara itu Ketua Posko “Omnia in Caritate” Romo Max Regus, membeberkan Pada masa pandemi ini, sebagian umat keuskupan Ruteng mengalami kecemasan rohani dan jasmani, tak terkecuali, umat di Luwuk dan Lengko Lolok ini.
Menurutnya perjumpaan Uskup Sipri dengan umat di Luwuk dan Lengko Lolok ini mau menggambarkan tentang kehadiran seorang gembala yang selalu berbela rasa dengan penderitaan dan kekurangan yang dialami umatnya.
"Bersama bapa Uskup, Posko “Omnia in Caritate” berusaha mengurangi sedikit kecemasan jasmani dan rohani dengan perjumpaan dan sedikit bantuan sosial hari ini ,” kata Romo Max.
Untuk diketahui Lengko Lolok dan Kampung Luwuk merupakan daerah yang saat ini masih kontroversi atas rencana kehadiran tambang yang menyeret dua perusahaan tambang yakni PT. Istindo Mitra Manggarai (IMM) dan PT. Singa Merah (SM). Hingga saat ini masih ada pro dan kontra terhadap kehadran tambang ini.
Keuskupan Ruteng sendiri sejak awal menolak kehadiran tambang di wilayah Keuskupan yang mencakup tiga kabupaten ini yakni Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Barat dan Manggarai Timur.
(Laporan: Mantovanny Tapung/Posko “Omnia in Caritate”).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar