Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Posko “Omnia in Caritate” Bagi Sembako di Paroki Beamese
Matakatolik.com-Posko Tanggap Darurat Covid-19 “Omnia in Caritate” Komisi Karitas Keuskupan Ruteng kembali melakukan kegiatan pemberian bantuan sosial kepada 120 umat paroki Beamese Kevikepan Ruteng, Keuskupan Ruteng, pada Senin, 22 Juni 2020. Ketua Posko Omnia in Caritate Rm. Max menjelaskan bantuan sosial ini merupakan bagian dari menjalankan semangat motto “Omnia in Caritate” dari Bapa Uskup Siprianus pada masa pandemi Covid-19.
"Gereja keuskupan Ruteng memiliki tanggung jawab untuk memperhatikan umatnya pada masa pandemi ini. Bantuan sosial ini merupakan bentuk kasih dan perhatian uskup Ruteng terhadap umat di wilayah keuskupan Ruteng," kata Romo Max Regus.
Menurutnya, semua orang saat ini tak terkecuali umat paroki Beamese pasti mengalami kesulitan, karena kurang maksimal bekerja dalam memenuhi kebutuhan hidup. Virus ini kadang membuat takut dan cemas untuk bekerja dan melakukan aktivitas produktif.
Ia menambahkan bantuan sosial seperti ini sangat dibutuhkan, terutama mereka yang dipandang sangat pantas dan layak untuk menerimannya. Uskup Siprianus sangat tanggap dengan situasi yang dihadapi umatnya pada masa pandemi ini.
"Salah satunya dengan kegiatan bantuan sosial yang dilakukan melalui posko “Omnia in Caritate”, jelas Rm. Max.
Sementara itu, Wakil ketua Posko sekaligus Direktur Komisi Karitas Keuskupan Ruteng, Rm Yuvens Rugi mengajak umat yang hadir untuk mendoakan para pihak yang telah dengan tulus hati memberi bantuan kepada umat di keuskupan Ruteng melalui posko “Omnia in Caritate”.
Romo Yuvens mengakui ada berapa pihak, baik lembaga maupun perorangan, yang telah menyalurkan bantuannya. Para donatur tidak hanya berada di dalam keuskupan tapi juga di luar keuskupan.
"Mereka, ada yang berada di Jakarta, juga ada yang berada di kota Ruteng dan sekitarnya," bebe Rm. Yuvens sembari mengajak berdoa.
Pemberian bantuan sosial ini dipimpin langsung oleh ketua Posko, Rm. Max Regus; didampingi oleh wakil ketua sekaligus Direktur Komisi Karitas Keuskupan Ruteng, Rm. Yuvens Rugi, Sekretaris Posko, Rm. Beben Gaguk dan tokoh awan Katolik Bapak Marianus Mantovanny Tapung, serta sejumlah relawan Posko Tanggap Darurat Covid-19 “Omnia in Caritate” Komisi Karitas Keuskupan Ruteng.
Pemberian bantuan ini diberikan secara simbolis kepada Pastor Paroki St. Antonius Padua Rii, Rm. Rofinus Abin dan beberapa wakil penerima, dan disaksikan oleh pengurus Dewan Pimpinan Pastoral (DPP) Paroki Beamese. Adapun jenis bantuan sosial yang diberikan berupa beras 5 kg, gula, minyak goreng, sabun dan mie instan.
Menurut Romo Rofinus Abin, bantuan sosial ini akan disalurkan kepada 120 umat yang tersebar di 14 stasi. Prioritas bantuan ini diberikan kepada kaum difabel, Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), para janda dan duda miskin, dan mereka yang secara ekonomi dan sosial sangat berkekurangan.
“Setelah berkoordinasi dengan posko “Omnia In Caritate” keuskupan Ruteng, kami sudah mendata dan menginformasikan, ada 120 umat paroki yang sangat membutuhkan bantuan sosial pada masa pandemi ini," kata dia.
Lebih lanjut ia menjelaskan penerima bantuan adalah orang-orang yang selalu menunggu uluran dan sentuhan kasih dari sesama. Kondisi kemampuan fisik dan alam lingkungan, tidak cukup menyokong mereka dalam memenuhi kebutuhan hidup.
"Dan hari ini, saya begitu berterima kasih kepada posko “Omnia In Caritate”, yang telah datang dan membawa bantuan untuk umat yang berkekurangan di paroki ini. Sebagai pastor paroki dan segenap unsur DPP mengucapkan terima kasih banyak untuk semua bentuk perhatian ini,” ujar Romo Rofin.
Umat Paroki yang mendapatkan bantuan tersebut Tadeus (55 tahun) berterima kasih untuk pemberian bantuan sosial dalam bentuk beras, gula, minyak goreng, sabun dan mie instan.
“Jarang sekali kami menerima bantuan langsung seperti ini. Bantuan ini sangat berharga di saat kami mengalami kekurangan," bebernya.
"Dengan keadaan fisik seperti ini, kami sulit sekali memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kami merasakan kehadiran Tuhan saat ini.” imbuh bapa Tadeus dengan tulus yang diungkapkan dalam bahasa Manggarai.
Seputar Paroki St. Antonius Padua Rii
Paroki St. Antonius Padua Rii merupakan salah satu paroki yang berada di sebelah utara kota Ruteng, dan berjarak 45 kilometer dari pusat kota Ruteng. Paroki ini merupakan kampung asal Uskup Siprianus yang saat ini menjabat sebagai Uskup, Keuskupan Ruteng.
Paroki ini berada di wilayah pemerintahan kecamatan Cibal Kabupaten Manggarai, dan merupakan paroki yang berbatasan langsung dengan wilayah kecamatan Lambaleda Kabupaten Manggarai Timur.
Umat sementara ini berjumlah 6000 dengan rata-rata memiliki mata pencaharian berladang dan bersawah. Hasil pertanian yang bisa diandalkan dari wilayah ini, berupa kemiri, vanili, dan beberapa jenis tanaman holtikultura.
Keadaan topografis yang kurang menguntungkan secara ekonomis, membuat beberapa orang muda dan orang tua lelaki memilih untuk mencari kerja keluar wiayah, seperti ke Papua dan Malaysia
(Laporan: Mantovanny Tapung/Tim “Omnia in Caritate”).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar