Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
KAJ Belum Membuka Gereja pada Masa PSBB Transisi
Matakatolik.com-Gereja-gereja yang berada di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) belum dibuka meski Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) transisi berlaku. Sekretaris Keuskupan Agung Jakarta, Romo Adi Prasojo menjelaskan pihaknya masih melakukan pembahasan protokol penerimaan umat yang sudah diizinkan mengadakan kegiatan ibadah dalam masa PSBB transisi.
"Minggu ini belum ada pembukaan gereja-gereja untuk misa. Kami mesti hati-hati," kata Romo Adi dalam keterangan yang diterima Matakatolik.com, Jumat (5/6).
Romo Adi menjelaskan meskipun pemerintah sudah memberikan protokol 50 persen penerimaan umat yang hadir di gereja, akan tetapi KAJ lebih rendah dari itu.
"Kita menerima umat yang hadir ke gereja pada pembukaan pertama sebesar 25 persen meskipun Pemprov DKI Jakarta memperbolehkan tempat ibadat dengan kapasitas maksimum 50 persen," kata dia.
Ia menambahkan soal dibukanya gereja di KAJ, pihaknya masih melakukan diskusi lebih lanjut. Meski demikian misa tetap dilangsungkan sebagaimana dapat diakses seperti biasa.
Untuk diketahui gere KAJ menutup semua gereja di wilayahnya selama masa pandemi berlangsung. Misa harian dan Mingguan hingga acara besar keagamaan dilakukan dari rumah umat.
Saat masa Paskah kemarin tidak ada satu gerejapun yang dibuka. KAJ mematuhi protokol pemerintah untuk menutup semua rumah ibadat. Untuk itu KAJ memberlakukan misa secara streaming yang bisa diikuti oleh umat dari rumah.
Tidak hanya itu kegiatan doa seperti novena yang dipimpin berbagai uskup di seluruh Indonesia di masa pandemi juga diikuti dari rumah.
Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan baru-baru ini memutuskan membuka kembali rumah-rumah ibadah. Keputusan tersebut diambil sesuai aturan pada fase pertama dapat dilakukan kembali di tempat-tempat ibadah pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.
Pembikaan rumah ibadah tersebut tetap memperhatikan protokoler kesehatan masa pandemi. Gubernur Anies mengingatkan pembukaan rumah-rumah ibadah tersebut dengan catatan perlindungan rutin.
"Mulai besok (Jumat) kegiatan beribadah bisa dilakukan di masjid, mushala, gereja, vihara, pura, kemudian kelenteng. Semua tempat ibadah sudah bisa mulai dibuka tetapi hanya untuk kegiatan rutin," kata Anies dalam siaran langsungnya di kanal Pemprov DKI Jakarta, Kamis (4/6).
Untuk itu kata Anies ada tiga prinsip protokol kesehatan yang diterapkan di rumah-rumah ibadah. Pertama, jumlah peserta kegiatan ibadah maksimal 50 persen dari kapasitas normal.
Kedua, penjagaan jarak sebanyak satu meter antar pengunjung. Ketiga, penyemprotan disinfektan sebelum dan sesudah ibadah rutin dilakukan.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar