Headline News

Anies Baswedan Serahkan Bansos Kepada Vox Point Indonesia dan Komisi PSE KAJ


Matakatolik.com-Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerahkan bansos kepada Vox Populi Institut Indonesia atau Vox Point Indonesia dan Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi Keuskupan Agung Jakarta (PSE-KAJ). Bansos ini untuk dibagikan kepada umat prasejahtera di Paroki Tanjung Priok dan Paroki Cilincing.

Penyerahan bansos ini dilakukan secara simbolis diterima masing-masing satu perwakilan umat dari dua paroki tersebut dan disaksikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati, di Kantor Gubernur DKI Jakarta, Senin (8/6).

Turut mendampingi Ketua Umum DPN Vox Point Indonesia yakni Waketum Vox Point Indonesia Haposan Paulus Batubara dan Devi Taurisa, Sekjen Ervan Tou, Jubir Gories Lewoleba serta Ketua Vox Point DKI Jakarta Norben Syukur dan Sekretaris Vox Point DKI Jakarta Leksi Nantu. Turut menyaksikan juga Ketua Komisi PSE KAJ Romo Christoforus Kristiono Puspo, SJ dan Pastor Paroki Cilincing Romo Canisius Sigit Tridrianto, CM.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Vox Point Indonesia Yohanes Handojo Budhisedjati membenarkan pemberian sembako tersebut dari Gubernur Anies. Menurut Handojo bantuan tersebut akan diteruskan oleh pihaknya dan Komisi PSE KAJ kepada umat prasejahtera di 2 paroki.

"Kami hari ini datang menemui gubernur DKI Jakarta Pak Anies Baswedan untuk serah terima bansos secara simbolis. Selanjutnya kami akan memberikan bansos tersebut kepasa umat prasejahtera di paroki Tanjung Priok dan paroki Cilincing," kata Handojo.


Adapun bansos tersebut dalam bentuk beras 25 kg untuk setiap penerima dengan total 899 orang. Bansos yang akan diberikan di paroki Tanjung Priok sejumlah 458 orang dan paroki Cilincing sejumlah 441 orang.

Lebih lanjut Handojo menerangkan penyerahan bansos tersebut untuk meringankan beban warga yang merasa terbebani oleh covid 19 ini. Warga prasejahtera, kata dia, sangat membutuhkan uluran bantuan karena PSBB ini membuat pendapat mereka menurun.

"Kami mendapat sejumlah laporan diantaranya banyak warga yang berhenti bekerja, tidak berjualan lagi bahkan ada yang di PHK. Pendapatan merekapun menurun sekali syukur-syukur kalau ada," kata Handojo.

Handojo menyampaikan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atas responnya yang sangat cepat. Menurut perhitungannya hanya dalam waktu satu Minggu pemerintah provinsi DKI Jakarta merespon permintaan Vox Point Indonesia.

“Saya sangat terharu dan mengucapkan terimah kasih kepada Pak Gubernur Anies Baswedan yang secara maraton kurang lebih satu minggu. Ini menandakan kecepatan respon dari bapak gubernur,” kata dia.

Pada kesempatan tersebut ia juga menyampaikan apa yang terjadi hari ini mengingatkannya akan seminar nasional Pancasila Vox Point Indonesia yang berlangsung 2 Juni 2020 lalu. Dalam seminar tersebut lanjutnya merefleksikan bagaimana implementasi Pancasila dalam masa covid ini.

“Inti dari seminar itu bahwa kita memang harus bahu membahu. Bahwa covid 19 ini ingin menunjukkan bagaimana bangsa kita hidup bersama atau bersatu,” tegas Handojo.

Handojo mengakui ia sering mengikuti sambutan Gubernur Anies dimana saja. Ia menilai, dalam sambutannya tersebut, gubernur Anies telah menunjukan semangat Pancasila agar tetap bersatu melawan covid 19 ini.

“Saya mengikuti pak gubernur yang memberi sambutan dimana saja, bagaimana pak gubernur  menunjukkan semangat ayo kita bersatu, ayo kita sama-sama melawan covid 19 ini yaitu dengan cara, yang kuat menopang yang lemah,” jabarnya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan sejumlah langkah antisipatif terhadap dampak diberlakukannya PSBB masa transisi di tengah masyarakat. Salah satunya, dengan membangun jaring pengaman sosial berupa pemberian bantuan sosial (bansos) kepada warga dari semua kalangan, termasuk umat Katolik.

Penyaluran bansos ini sebagai bentuk kepedulian Pemprov DKI Jakarta terhadap kehidupan umat beragama yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam penanganan Covid-19 di DKI Jakarta, sekaligus memenuhi kebutuhan dasar masyarakat kurang mampu di tengah pandemi Covid-19.

"Adanya peristiwa seperti ini mengingatkan kita bahwa musuh kita sangat kecil. Kalau ketemu tsunami kan besar ya, kalau ketemu virus itu musuh ukuran mikro. Artinya barangnya tidak kelihatan, tapi betapa hempasan dampaknya itu luar biasa dan umat manusia harus bersatu. Saya rasa seluruh dunia merasakan itu dan mudah-mudahan kerja sama ini bisa kita jaga terus dengan spirit yang sama bahwa sesama anak bangsa ikut untuk memastikan adanya perasaan keadilan, dan itu pada akhirnya bisa membuat Pancasila itu nyata," ungkap Gubernur Anies.


Gubernur Anies menyebut bangsa Indonesia sudah berulang kali diuji dengan pengalaman perang maupun krisis ekonomi dan mampu bangkit melewati masa penuh tantangan tersebut. Namun, pandemi COVID-19 menyadarkan adanya ketimpangan yang masih menjadi masalah di DKI Jakarta.

"Ketika perekonomian terhenti, di Jakarta ada 3,6 juta keluarga dan yang membutuhkan bantuan kebutuhan pokok itu jumlahnya 2,4 juta KK. Ini sebuah peringatan bagi kami bahwa dalam kondisi tidak ada income dua bulan saja, 2,4 juta KK tidak bisa memenuhi kebutuhannya dan artinya mereka tidak punya tabungan," ujar Gubernur Anies.

Gubernur Anies menjelaskan sebelumya jumlah KK prasejahtera yang terdata penerima bantuan sosial sekitar 1,2 juta KK. Data tersebut kemudian dilakukan pembaruan seiring dengan krisis ekonomi yang menimpa kelompok rentan di DKI Jakarta.

"Begitu ekonomi terhenti, langsung hilang daya belinya. Berarti selama ini memang dari hari ke hari, belum sampai dari bulan ke bulan, apalagi tahun ke tahun. Ini peristiwa adalah wake up call bagi kami untuk secara serius Republik ini mengurusi ketimpangan. Bagaimana itu tidak ada kegiatan, 2/3 dari kegiatan tidak bisa memenuhi kebutuhan dasarnya," tegas Gubernur Anies.

Gubernur Anies kemudian berterima kasih atas kolaborasi Pemprov DKI Jakarta dengan Vox Point Indonesia dan Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi Keuskupan Agung Jakarta (PSE-KAJ) sehingga penyaluran bansos bisa tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Kami ingin sampaikan juga terima kasih Vox Point Indonesia dan PSE-KAJ yang memilih untuk turun tangan langsung. Dan turun tangan itu artinya merasa memiliki atas masalah. Karena masalahnya itu dirasanya dimiliki, maka kita turun tangan. Dan sampaikan kepada anak-anak dan keluarga untuk jaga semangat. Masa-masa sulit itu ketika dijalani begitu berat, tapi insyaAllah nanti jadi cerita yang banyak hikmahnya di kemudian hari. Terutama pada anak-anak, sehingga bisa melewati masa ini dengan baik, sehat, dan menjadi generasi yang lebih baik dari generasi kita," tutup Gubernur Anies.

Adapun mekanisme penyaluran bansos beras bagi umat Katolik Keuskupan Agung Jakarta akan dilakukan hari ini di 2 lokasi, yakni Paroki Cilincing di Gereja Salib Suci Jl. Tugu Raya No. 12 Tugu Utara, sebanyak 441 kantong beras. Kemudian Paroki Tanjung Priok di Gereja Katolik Jl. Melati No.1 RT 001/012, sebanyak 458 kantong beras.

Matakatolik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2018 MATA KATOLIK Designed by Templateism.com and Supported by PANDE

Diberdayakan oleh Blogger.
Published by Sahabat KRISTIANI