Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Home
Headline
Internasional
Paus Fransiskus Ajak Umat Semua Agama Berpuasa Serentak Sehari di Bulan Ramadan
Paus Fransiskus Ajak Umat Semua Agama Berpuasa Serentak Sehari di Bulan Ramadan
Matakatolik.com-Pewaris Tahta St. Petrus, Paus Fransiskus menyerukan puasa dan berdoa bersama secara serempak bagi seluruh umat dari berbagai latar agama selama sehari di Bulan Ramadhan pada Kamis, (7/5).
Dilansir dari Vaticannews, Intensi dari seruan tersebut adalah berdoa meminta pertolongan Tuhan untuk mengakhiri pandemi virus corona yang sudah menyebar di seluruh dunia.
Doa dan puasa bersama tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Komite Tertinggi Persaudaraan Manusia (HCHH) akan dijadwalkan pada 14 Mei.
Diketahui jadwal tersebut bertepatan dengan bulan suci Ramadhan yang dirayakan umat Muslim di seluruh dunia dimana menjalani puasa dari fajar hingga terbenamnya sang surya.
Paus Fransiskus telah meminta untuk bersama-sama berdoa dan berpuasa tersebut apapun latar belakang agamanya.
Niat baik Paus Fransiskus disambut dengan tangan terbuka oleh Imam Besar Al Azhar Mesir, Ahmad Al Tayeb. Menyambung permintaan Paus yang bersamanya menandatangani dokumen Abudabi tahun lalu, ia menyerukan semua orang di seluruh dunia berdoa dan melakukan kegiatan amal di tengah pandemi covid 19 ini.
Dalam laman Facebooknya sebagaimana dikutib dari Alarabiya ia menuliskan doa agar covid 19 segera berakir.
"Demi Allah Yang Maha Besar, agar mengangkat pandemi ini dari kita dan seluruh dunia," tulis sang imam besar dalam unggahan tersebut.
Monsignor Yoannis Lahzi Gaid seorang imam Katolik Koptik yang telah melayani sejak April 2014 sebagai sekretaris pribadi kedua untuk Paus Fransiskus menjelaskan hari itu akan menjadi hari sejarah.
Dikutib dari Alarabiya ia merujuk kepada hari dimana semua umat dari latar bellakang agama yang berbeda di seluruh dunia akan bersatu dan bergandengan tangan.
"Ini akan menjadi pertama kalinya semua manusia bersatu demi satu tujuan; berdoa bersama, menurut keyakinan masing-masing, membuktikan bahwa agama itu menyatukan, bukan memecah belah," kata dia.
Ia menjelaskan perkembangan covid 19 telah melewati lintas batas dan budaya tanpa diskriminasi. Karena itu kata dia pandemi ini berdampak siapapun tanpa memandang agama dan latar belakangnya.
Gaid yang juga anggota HCHH menambahkan wabah corona telah membuat umat manusia menyadari kerentanannya sehingga perlu bersatu sebagai saudara. Ia mengingatkan manusia tidak bisa melawan virus corona sendiri-sendiri.
"Covid-19 membuat kita semua bersimpuh. Tapi bersimpuh adalah posisi terbaik untuk berdoa," kata dia.
Dalam keswmpatan tersebut HCHH, yang dibentuk tahun lalu atas dukungan Uni Emirat Arab, juga menyerukan orang-orang berdoa untuk ilmuwan agar bisa menemukan vaksin secepatnya.
Untuk diketahui, para pemimpin dunia lainnya juga telah doa bersama pada 14 Mei, termasuk Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Presiden Libanon Michel Aoun, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dan Patriark Ekumenis Konstantinopel Bartholomew.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar