Matakatolik.com-Wabah corona yang menimbulkan korban berjatuhan membuat pemerintah Indonesia menetapkan bencana nasional. Selain itu pemerintah juga mengambil kebijakan jaga jarak (social distancing) dan bekerja dari rumah (work from home) untuk mengurangi penyebaran Covid 19 .
Di sisi lain kebijakan tersebut membebani warga prasejahtera yang mengandalkan hidupnya dari upah harian. Selama wabah yang bermula dari kota Wuhan itu terjadi penghasilan mereka berkurang dan khwatir jika penyebaran corona terus berkepanjangan.
Di tengah gempuran wabah tersebut Ormas Katolik Vox Point Indonesia membentuk Tim Vox Point Peduli Covid-19 sebagai respon terhadap darurat Covid 19 ini.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Vox Point Indonesia Bekasi Hubertus Manek menjelaskan pihaknya turun tangan membantu masyarakat prasejahtera dengan membagikan sembako.
Ia menuturkan kegiatan tersebut adalah kerjasama antara Vox Point Indonesia dengan Panitia Penggerak Tahun Keadilan Sosial (PPTKS) Tahun 2020 Paroki St. Arnoldus Bekasi. Sinergitas tersebut merupakan bentuk peduli kemanusiaan dan belarasa kepada sesama di tengah bencana covid 19 ini.
"Kami (Vox Point Indonesia) bersama PPTKS sepakat untuk memperhatikan masyarakat prasejahtera. Kali ini kami memberi bantuan kepada umat prasejahtera di Gereja St. Arnoldis Bekasi," kata dia kepada Matakatolik.com, Sabtu (4/4).
Hubert menambahkan Vox Point Indonesia dan PPTKS menyambangi rumah umat prasejahtera tersebut sembari memperhatikan prosedur yang diberikan pemerintah terkait covid 19. Pembagian sembako tersebut diberikan sesuai dengan data yang diberikan paroki St. Arnoldus Bekasi.
"Kami menemui mereka secara langsung sambil memperhatikan jarak dan kebersihan sebagaimana diatur oleh pemerintah. Yang kami sumbang adalah beras 5 kg dan telur 1 kg untuk 100 kepala keluarga. Sembako telah disalurkan kepada umat sejak 1 hingga 4 April 2020," jelas Hubert.
Sementara itu Pastor Paroki St. Arnoldus Bekasi Pastor Ambros Pantola SVD mengucapkan terima kasih kepada Vox Point Indonesia yang telah memberikan pelayanan dan kepedulian kepada umat prasejahtera di Paroki Arnoldus. Ia mengharapkan agar semakin banyak yang terpanggil dan peduli terhadap kemanusiaan di tengah wabah ini.
"Atas nama umat paroki St. Arnoldus Bekasi, kami mengucapkan limpah terima kasih untuk Vox Point Indonesia, yang dalam keadaan waspada ini, terkait covid 19 yang sedang mewabah di Indonesia dan belahan dunia lain, memberikan bantuan kemanusiaan kepada umat katolik paroki St. Arnoldus Bekasi," kata Pastor Ambros.
Ia menjelaskan bantuan berupa sembako yang diberikan kepada umat prasejahtera meringankan kesulitan umat dalam kondisi darurat ini. Mereka sangat membutuhkan dan mengharapkan uluran bantuan dan kasih dari siapa pun itu.
"Vox Point Indonesia adalah ormas Katolik yang selalu peduli akan kemanusiaan. Sekali lagi terima kasih. Tuhan memberkati selalu Vox Point Indonesia dalam pelayanan kemanusiaannya," ungkapnya.l
Untuk diketahui, aksi peduli Vox Point Indonesia ini diinisiasi oleh Tim Vox Point Peduli Covid 19 yang dikoordinir oleh Devi Taurisa, Judi Darmawan, dan F.X Supriyadi. Tim ini dibentuk untuk menanggapi darurat virus corona yang dihadapi oleh Indonesia saat ini.
Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan oleh tim ini yakni pembagian makanan gratis kepada warga di Jakarta Pusat pada 31 Maret 2020 lalu.
Di daerah, Vox Point Indonesia juga telah melakukan beberapa kegiatan serupa seperti yang dilakukan Vox Point Indonesia Sulawesi Selatan. Mereka ikut berbela rasa dengan membagikan makanan gratis kepada warga selama tiga hari yakni 2-4 April 2020.
Ketua Umum Vox Point Indonesia Yohanes Handojo Budhisedjati menyerukan agar kita peduli kepada sesama. Bantuan sekecil apa pun sangat berarti bagi masyarakat yang sedang membutuhkan.
Menurut Handoyo pembagian makanan ini sebagai wujud nyata kepedulian kepada masyarakat di tengah pusaran wabah saat ini. Kegiatan ini juga sebagai seruan moral kebangsaan agar jangan lelah untuk peduli kepada kaum yang terpinggirkan.
"Kami menyadari virus corona yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia sebagai bencana nasional beberapa pekan lalu sangat berdampak bagi masyarakat bawah. Ketika semua terkurung di rumah, yang merasakan kerugian paling besar adalah masyarakat yang mengandalkan penghasilan harian," pungkas Handojo.
Matakatolik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar