Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Tri Hari Suci: Misteri Kasih Ilahi Menjiwai Kasih Insani
Matakatolik.com-Saudara sekalian yang terkasih, selamat merayakan tri hari suci paskah.
Tri hari suci: Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Suci adalah tiga rangkaian perayaan suci: sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus yang tidak bisa dipisahkan dari satu sama lain. Ketiga perayaan besar ini mengungkapkan kepada kita Misteri Kasih Ilahi atau kasih Allah yang menjiwai Kasih Insani atau kasih manusia.
Di tengah wabah virus Corona atau Covid-19 ini, untuk pertama kalinya, sebagian besar dari kita tidak bisa merayakan perayaan Tri Hari Suci ini secara langsung. Namun demikian, kita selalu bisa merasakan dan meresapi makna dari perayaan ini, yaitu Kasih Ilahi yang menjiwai kasih insani atau kasih manusiawi kita dalam kehidupan sehari-hari dan dalam menyikapi wabah covid 19 ini.
Di akhir renungan ini, kita akan diajak untuk berdoa bersama, sambil merenungkan dan meresapi kasih Tuhan di setiap perayaannya, walaupun secara online.
Kamis Putih: Kasih Ilahi Tercurah Dalam Pemberian Diri-Nya. Kasih Ilahi Mengajak Kita Untuk "Berbagi".
Hari ini, kita merayakan Kamis Putih. Di perayaan ini, kita disuguhkan dengan dua tindakan penting Yesus tentang Kasih Ilahi bagi keselamatan umat manusia.
Dalam Perayaan Kamis Putih, kita menyaksikan dan menghadirkan kembali kisah penetapan dua sakramen penting dalan kehidupan iman kita.
Pertama: Penetapan Sakramen Imamat.
Yesus menyadari bahwa waktunya akan segera tiba dimana Dia akan meninggalkan dunia ini secara fisik dan meninggalkan kawanan-Nya. Maka Dia menetapkan dan mewariskan Imamat sebagai tanda Kehadiran-Nya di tengah mereka. Imamat itu dimaklumkan oleh Yesus melalui perintah-Nya: "Lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku".
Sakramen Imamat memiliki esensi yang berhubungan dengan "penyucian", atau "kuasa untuk menyucikan", yang diberikan oleh Yesus kepada Murid-murid-Nya dan penerus mereka, melalui para Imam dan Uskup. Yesus menghendaki agar melalui mereka, kehadiran-Nya di dunia, di tengah umat, selalu nyata, sampai akhir zaman. Dan melalui mereka, rahmat pengudusan itu diteruskan dan diberikan kepada umat-Nya sampai akhir zaman.
Kedua: penetapan Sakramen Ekaristi
Puncak dari pelayanan kasih Yesus ialah: "penyerahan diri-Nya atau nyawa-Nya kepada sahabat-sahabatNya". Yesus mengurbankan diri-Nya bagi keselamatan umat manusia, melaui Ekaristi, dimana Yesus sungguh hadir dalam rupa Roti dan Anggur, yang menjadi Tubuh dan Darah-Nya sendiri".
“Inilah Tubuh-Ku, yang dikurbankan bagimu. Inilah Darah-Ku, yang ditumpahkan bagimu". Sehingga setiap kali kita merayakan Ekaristi, kita menghadirkan kembali peristiwa ketika Yesus memberikan diri-Nya dalam rupa roti dan anggur pada Perjamuan Terakhir.
Kedua sakramen ini memiliki hubungan yang erat. Dimana, melalui sakramen Imamat, Yesus meberikan "kuasa" kepada para murid dan penerusnya untuk merayakan Ekaristi sebagai sarana pengudusan dan penyucan diri umat manusia, yang mendatangkan penebusan bagi umat manusia, melalui santapan "Tubuh dan Darah Kristus" sendiri.
Dari kedua Sakramen ini, dan melaui perayaan Kamis Putih dalam Perjamuan Terakhir Yesus dengan murid-murid-Nya, kita diajarkan bahwa Allah menunjukan Kasih-Nya yang sempurna dalam diri Yesus bagi keselamatan umat manusia.
Dari pemberian diri Allah melalui Kristus itu, kita diajarkan untuk menunjukan kasih melalui "pemberian diri" terhadap satu sama lain, dalam pelayanan. Kita diajak untuk mengkonkritkan penghayatan Kasih Ilahi itu melalui "Semangat Berbagi" dalam kehidupan manusiawi kita.
Secara simbolis, Yesus tunjukan itu melalui peristiwa "pembasuhan kaki", dimana kita diajak untuk melayani satu sama lain, sebagai ungkapan kasih kita, sama seperti Kristus.
Karena itu, marilah kita belajar dari Kristus yang mengajarkan kita untuk "saling mengasihi, seperti Dia yang telah mengasihi kita" melalui pelayanan dan pemberian diri kita terhadap satu saama lain, sebagai ungkapan kasih kita.
Marilah kita berdoa, di hadapan Kristus yang hadir dalam Sakramen Maha Kudus.
Allah yang maha kuasa, pada hari ini, kami kenangkan kembali Kasih-Mu yang begitu besar dalam diri Kristus, untuk menebus kami.
Di hadapan Kristus, yang hadir dalam sakramen Maha Kudus ini, kami datang kepada-Mu, dan meyerahkan diri kami, dan semua yang kami kasihi, serta memohon belas kasihan-Mu.
Ya Yesus, Penebus kami, yang hadir dalam Sakramanen Maha Kudus ini, Kuduskanlah kami, ya Tuhan dengan daya kuasa-Mu, dan bersihkanlah kami dari dosa-dosa kami.
Engkau tahu kelemahan kami, dan kami memohon, kuatkanlah kami dengan Tubuh dan Darah-Mu yang dikurbankan bagi kami.
Ya Tuhan, Engkau mengetahui apa yang kami hadapi saat ini. Dimana-mana, ada ketakutan, kecemasan, dan penderitaan karena serangan virus corona, atau karena efek samping dari wabah virus ini.
Kami memohon kepada-Mu. Hadirlah bersama kami dalam setiap penderitaan kami. Dan belalah kami dalam melawan musuh kami bersama ini, yaitu virus corona.
Semoga Tubuh dan Darah-Mu yang dicurahkan dan dikurbankan bagi kami, menjadi sarana yang menyucikan kami dari dosa, mencuci dan membentengi kami, keluarga dan rumah tanga kami, serta bangsa kami dari bahaya wabah virus corona ini.
Kami berdoa bagi semua yang membaktikan dirinya dalam pelayanan kesehatan, untuk mengurus dan merawat yang sakit: jagalah mereka dengan tangan kuasa-Mu, dan selimuti mereka dengan darah-Mu, agar mereka dibebaskan dari ketakutan dan penularan virus yang menyerang mereka.
Kami juga berdoa bagi semua yang sedang menderita virus ini dalam tubuh mereka: sembuhkanlah mereka dengan kuasa-Mu, dan cucilah tubuh mereka dari virus ini dengan darah-Mu, agar mereka lekas sembuh.
Kami berdoa bagi semua yang sudah meninggal atau yang menanti ajalnya: ampunilah dosanya dan terimalah mereka dalam kemuliaan bersama para kudus-Mu.
Dan kami berdoa bagi kami sendiri, bagi rumah tangga dan keluarga kami serta semua yang kami kasihi: lindunglah kami selalu dan bentengilah kami dengan darah-Mu yang kudus agar diluputkan dan dibebaskan dari wabah virus ini.
Ya Tuhan,
Demi kemuliaan-Mu dan keselamatan kami, hentikanlah segera ancaman virus ini, dan basmilah dia dari muka bumi. Sebab Engkaulah Tuhan dan peyelamat kami, kini dan sepanjang masa, Amin.
Bapa kami.
Salam Maria, (10x)
Kemuliaan.
Oleh: Pastor Cyrelus Suparman Andi, MI
(Rektor Seminari Tinggi St. Kamilus Maumere, Flores, NTT).
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar