Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
Solusi Untuk Anda!
Home
Headline
Mimbar KAJ
Wujud Pertanggungjawaban, Anggota DPR RI Ansy Lema Laporkan Kinerjanya Kepada Rakyat NTT
Wujud Pertanggungjawaban, Anggota DPR RI Ansy Lema Laporkan Kinerjanya Kepada Rakyat NTT
Matakatolik.com-Politisi muda PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema melaporkan kerjanya selama enam bulan sebagai anggota DPR RI kepada rakyat Nusa Tenggara Timur (NTT). Laporan kerja tersebut diunggah dalam akun fanpage Facebook “Yohanis Fransiskus Lema” pada Senin (30/3/2020) pagi.
“Saya dilantik tanggal 1 Oktober 2019 dan ditugaskan Fraksi PDI Perjuangan di Komisi IV. Hari ini, 30 Maret 2020 tepat enam bulan saya bekerja sebagai Wakil Rakyat. Karena itu, pertanggungjawaban kerja saya publikasikan hari ini,” papar politisi yang akrab dipanggil Ansy Lema tersebut.
Dalam laporan yang bisa diakses publik tersebut, Ansy yang membidangi Komisi IV DPR RI menyampaikan kerja-kerja yang dilakukan selama enam bulan sebagai wakil rakyat. Diantaranya penyaluran bantuan alat mesin pertanian, benih ikan, pakan dan bioflok, dan perhutanan sosial yang telah direalisasikan atau sedang dikirimkan kepada masyarakat penerima bantuan di NTT. Ini wujud kerja konkret Ansy dalam memerjuangkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat yang diwakilinya.
Dalam laporan pertanggungjawaban, Ansy juga memaparkan aspirasi dan perjuangannya di Senayan ketika mengikuti rapat dengan mitra kerja kementerian dan lembaga negara terkait.
"Tidak ketinggalan laporan mengenai kegiatan serap aspirasi (reses) di sejumlah wilayah, Sosialisasi Empat Pilar sebagai anggota MPR di berbagai kampus, kunjungan kerja Komisi IV, serta peran diplomasi internasional tentang perubahan iklim sebagai anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP),” tambah Ansy.
Menurut Ansy, laporan pertanggungjawaban bertujuan agar rakyat dapat mengakses dan mengetahui kerja yang telah dan sedang diupayakan dan diperjuangkan di Senayan untuk kepentingan rakyat dan Dapil NTT II yang diwakilinya. Ia berkomitmen untuk secara periodik setiap enam bulan mempertanggungjawabkan kerjanya kepada rakyat. Tujuannya adalah menjalankan prinsip transparansi dan akuntabilitas publik.
“Selama ini publik menganggap anggota DPR hanya melakukan 5 D, yakni datang, duduk, dengar, diam, duit. Saya ingin menghapus citra negatif itu. Karena itu, saya mau kerja serius dan berkomitmen setiap enam bulan melaporkan kerja saya kepada rakyat agar publik tahu apa yang sudah dan sedang saya perjuangkan dan kerjakan di Senayan. Rakyat yang memilih saya, memberi mandat kepada saya, maka rakyat harus diberi tahu kerja wakilnya,” ujar Ansy.
Di bawah laporan tersebut tercantum tagline Ansy Lema sebagai “Sang Juru Bicara, Penyambung Lidah Rakyat NTT di Senayan”. Artinya, setelah dilantik sebagai Wakil Rakyat, Ansy mengaku berjuang untuk menjadi Juru Bicara masyarakat NTT di Senayan. Karena itu ia rajin menyerap aspirasi masyarakat di akar rumput, berdiskusi dengan akademisi dan masyarakat sipil, serta menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengetahui kebutuhan dan persoalan rakyat dan dapil, kemudian memerjuangkannya di Senayan.
“Saya sadar menjadi Juru Bicara tidak berarti hanya “pembicara” (the speaker), tetapi “pendengar” (listener). Saya mungkin lebih banyak mendengar daripada berbicara: belajar menjadi “pendengar yang baik” (a good listener), yakni turun langsung mendengarkan aspirasi rakyat, agar dapat menjadi “pembicara yang baik” (a good speaker) bagi masyarakat NTT, mengartikulasi gagasan-gagasan yang dijaring dari rakyat kepada mitra kerja Komisi IV. Nah, wujud nyatanya adalah laporan kerja selama enam bulan ini,” terangnya.
Ansy mengaku bersedia dan terbuka menerima kritik dan masukan yang sifatnya solutif-konstruktif agar ia terus bisa konsisten memerjuangkan aspirasi rakyat serta terus meningkatkan kinerjanya sebagai Wakil Rakyat.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar