Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Vox Point Indonesia Sesalkan Kasus Perusakan Musala di Minahasa Utara
Yohanes Handojo Budhisedjati
Matakatolik.com-Vox Point Indonesia menyesalkan tindakan oknum yang memasuki dan merusak musala di Perumahan Agape, Desa Tumaluntung, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Rabu (29/1/2020) malam.
Ketua Umum Vox Point Indonesia Yohanes Handojo Budhisedjati mengatakan apa yang dilakukan merupakan tindakan tak terpuji yang dapat mencederai toleransi kehidupan beragama di Sulawesi Utara dan Indonesia pada umumnya. Padahal, kata dia, Sulawesi Utara dikenal sebagai salah satu daerah yang rukun dan sangat tinggi toleransi.
Mestinya, kata Handojo, berbagai persoalan yang telah terjadi menjadi bahan evaluasi agar tidak ada lagi persoalan yang sama terjadi di tengah masyarakat.
Ia mengatakan, jika mengacu pada peristiwa yang sama terjadi selama ini, bahwa semua persoalan harus diselesaikan dengan aturan yang berlaku di NKRI. Yakni melalui hukum bukan atas kehendak individu atau kelompok tertentu.
Untuk itu, Vox Point Indonesia mengecam tindakan ini agar ke depan tidak ada lagi oknum atau kelompok tertentu melakukan tindakan yang sama yang dapat mengganggu persatuan dan keutuhan NKRI.
“Vox Point Indonesia mengecam tindakan ini karena tidak mencerminkan perilaku masyarakat Indonesia yang taat hukum dan yang beradab. Tidak menunjukkan masyarakat yang menjunjung tinggi toleransi dimana walaupun berbeda latar belakang tapi tetap satu, kita Berbhineka Tunggal Ika,” kata Handojo, di Jakarta, Sabtu (1/2).
Ia mengatakan Vox Point Indonesia juga mendesak aparat kepolisian mencari dan menindak pelaku pengrusakan dan aktor dibalik peristiwa ini.
Ia menambahkan masing-masing pihak juga turut menahan diri saat mendapatkan informasi yang beredar melalui media sosial. Menurutnya saat-saat kondisi seperti ini banyak sekali pihak-pihak yang memplintir persoalan melalui media sosial dan menyebarkan tanpa mengkritisi terlebih dahulu.
“Masing-masing harus mengendalikan diri dalam menerima dan menyebarkan informasi sehingga tidak menyebarkan hoax ke publik. Kita mencintai tanah air ini dengan juga menyaring berita dan berbagai informasi yang mengadu domba,” tegasnya.
Handojo berharap agar ke depan tidak ada lagi peristiwa seperti ini. Ia meminta agar masyarakat dapat menyelesaikan berbagai persoalan sesuai dengan aturan yang berlaku di NKRI.
Handojo meminta kepada semua warga negara Indonesia untuk menghormati kebebasan beragama sesuai amanah UUD 1945 dan Pancasila.
Ia menyebut jangan sampai jargon “Saya Pancasila” hanya didengungkan tanpa praktek nyata dalam kehidupan sehari-hari.
“Pancasila harus bisa dipraktekan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Mari kita jaga Indonesia dari berbagai ancaman yang dapat merusak persatuan Indonesia. Masyarakat juga tidak boleh terprofokasi dengan berbagai informasi atau isu yang tidak jelas sumbernya,” pungkas Handojo.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar