Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Seminar Toleransi Pertama Tingkat Kecamatan Parung Panjang
Matakatolik.com-Panitia bersama yang terdiri dari berbagai elemen pemerintah dan masyarakat bergandeng tangan bersama menggelar seminar tentang indahnya toleransi yang pertama kali dilakukan di Kecamatan Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (16/2).
"Kecamatan Parung Panjang itu penuh dinamika dan keberagaman oleh karena itu dibutuhkan forum bersama untuk melakukan wacana diskursif berkaitan dengan realitas keberagaman itu sendiri", kata ketua panitia Frederikus Fios.
"Keberagaman itu adalah suatu keindahan dan rahmat yang patut disyukuri bahkan dirayakan secara bersama dengan gembira dan penuh kebahagiaan", ujar Fios.
Oleh karena itu menurut Fios, keberagaman itu perlu terus dibicarakan agar dipahami, dimengerti, dihayati dan diaplikasikan dalam hidup nyata berbasis nilai-nilai kepedulian, persaudaraan, kasih sayang, perdamaian, kebaikan, penghargaan dan respek satu sama lain.
Menurut Fios, komposisi panitia bersama ini menunjukkan suatu makna esensial kebersamaan itu perlu dirajut menuju kerukunan berjangka panjang. Jika kebersamaan dan keterbukaan untuk kerjasama itu ada, maka akan tercipta kemajuan dan kebaikan bersama dalam hidup sosial kemasyarakatan di Bumi Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat.
Seminar ini menghadirkan empat pembicara utama yakni: Iqbal Hasanuddin (Kandidat Doktor Filsafat Islam), Yustinus Suhardi Ruman, (Pakar Sosiologi), Ketua MUI Parung Panjang Bapak Haji Adnan, dan tokoh pemuda Egi Gunardi dan dimoderatori founder Rumah Anak Bumi, Ridwan Manantik.
Diharapkan seminar ini mampu mengkonstruksikan suatu pemikiran inovatif baru dan inspirasi positif yang berguna bagi elemen-elemen masyarakat Parung Panjang yang pada dasarnya sangat beragam dalam suku, agama, budaya dan golongan sosial.
Beberapa pihak yang terlibat dalam kegiatan seminar ini antara lain: Karang Taruna, KNPI, Rumah Anak Bumi, Salomon Band, GP Ansor, Pihak Kecamatan, MUI Parung Panjang, Komunitas Katolik, Vox Point Indonesia, dan elemen masyarakat lain yang terlibat di dalamnya. Masing-masing memberi diri dan menyumbangkan sesuai dengan ketulusan hati masing-masing.
Koordinator seksi acara, T.B. Ulle Sulaiman mengatakan acara berjalan baik dan lancar karena diisi dengan musik, lagu dan tarian yang menghibur para hadirin yang hadir.
"Indahnya kolam karena banyak ikannya, indahnya gambar pelangi karena banyak warnanya, indahnya Indonesia karena banyak pulaunya, indahnya Parung Panjang karena banyak suku dan budayanya", demikian kata Fios.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar