Headline News

Indra Charismiadji Sesalkan Oknum yang Menyiksa Siswa Seminari di Flores


Matakatolik.com- Pengamat Pendidikan Indonesia Indra Charismiadji sesalkan oknum yang melakukan penyiksaan terhadap siswa SMP Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere, Kabupaten Sikksa, Nusa Tenggara Timur ( NTT). Menurutnya tindakan menyiksa dengan memberi kotoran manusia bukanlah tindakan terpuji melainkan sesuatu yang biadab.

“Ini adalah tindakan biadab, harusnya segera dilaporkan ke pihak berwajib agar pelaku ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku,” kata Indra Charismiadji kepada Matakatolik.com melalui pesan Whatsapp, Selasa (25/2).

Ia mengatakan peristiwa seperti ini menandakan model pendidikan Indonesia sudah mulai rusak. Sangat jauh dari wacana SDM unggul yang dicita-citakan pemerintah.

“SDM unggul bisa jadi sekedar retorika jika tidak ada pembenahan yang terstruktur, sistematis, dan massif,” kata Indra Charismiadji yang juga merupakan Direktur Pendidikan Vox Point Indonesia.

Sebelumnya dilaporkan 77 siswa SMP Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere, Kabupaten Sikksa, Nusa Tenggara Timur (NTT) dihukum makan kotoran manusia.  Pelakunya diduga kakak kelas para korban di sekolah calon pastor tersebut, seperti dilansir dari Kumparan.Com, Selasa (25/2). 

Menurut pengakuan salah seorang siswa kelas VII yang enggan memberi tahu namanya  mengungkapkan kejadian tersebut bermula ketika salah seorang temannya mengalami sakit. Ketika hendak buang air, pintu belakang menuju toilet terkunci sehingga tidak bisa keluar menuju toilet.

Ia tidak bisa menahan untuk buang air besar sehingga memutuskan untuk buang air besar di kantong plastik yang berada di dekatnya. Kakak kelasnya melewati tempat tersebut beberapa saat kemudian dan mendapati kantong yang berisi kotoran manusia tersebut.

"Saat itu, dua senior kami lewat dan lihat itu. Dia tanya, kenapa, sa pu teman bilang ada tai. Setelah itu dia kumpulkan kami semua lalu suruh kami makan tai terus mereka bilang supaya ada sejarah dalam hidup," tutur siswa tersebut sebagaimana dikutip dari Kumparan.com.

Ia menambahkan dirinya dan teman-temannya terpaksa memakan feses tersebut lantaran dipaksa oleh seniornya. Para senior tersebut menjejali mulut mereka dengan menggunakan sendok makan. Mendapat perlakuan tersebut, mereka pun muntah-muntah.

“Sebelum mereka suap, kami menangis, mereka suruh kami jangan menangis jadi kami diam. Sampai kami punya teman satu lari pulang lapor orang tua. Tidak lama, kami dengar kalau orang sudah kasih naik di WA grup orang tua. Baru tidak lama orang datang ke sekolah. Romo baru tahu kejadian itu hari Jumat, tanggal 21 Februari," kata siswa tersebut.

Ia mengakui tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seniornya tidak hanya terjadi pada hari itu. Sebelumnya mereka sering mendapat kekerasan fisik akan tetapi mereka tidak berani mengadu kepada para guru atau pimpinan sekolah tersebut karena akan dihukum lagi oleh seniornya.

Matakatolik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2018 MATA KATOLIK Designed by Templateism.com and Supported by PANDE

Diberdayakan oleh Blogger.
Published by Sahabat KRISTIANI