Matakatolik.com-Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Vox Point Indonesia menjalin silaturahmi Kebangsaan ke Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Senin 6 Januari 2020. Kegiatan ini sebagai upaya memperkuat tali persaudaraan sebagai sesama anak bangsa.
"Kegiatan ini murni silaturahmi kebangsaan. Karena Vox Point Indonesia sudah mengagendakan sejak lama. Dan baru kali ini bisa dilaksanakan," kata Ketua Umum Vox Point Indonesia Yohanes Handojo Budhisedjati.
Handojo menjelaskan Vox Point Indonesia menggelar Silaturahmi Kebangsaan bukan saja ke PKS, namun juga ke semua partai politik, Kementerian, Lembaga-Lembaga Negara, Ormas Lintas Agama dan Tokoh-Tokoh Bangsa.
"PKS adalah parpol ketiga setelah sebelumnya Vox Point Indonesia telah melakukan kegiatan silaturahmi kebangsaan ke Partai Gerindra dan Perindo. Dalam waktu dekat kami juga akan berkunjung ke PPP, Golkar, PAN dan semua parpol," ungkap Handojo
Ia menyebut kegiatan ini juga merupakan implementasi pesan Tema Natal 2019 yakni "Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang".
"Maka tugas kami sebagai ormas dan awam Katolik harus menjadi garam dan terang dunia yakni mau bersahabat bagi semua orang," ujar Handojo.
Ia menambahkan momentum ini juga bertujuan untuk mensosialisasikan Vox Point Indonesia. Karena anggota Vox Point Indonesia salah satunya berlatar partai politik.
"Kegiatan ini juga untuk menggali informasi bagaimana perjuangan parpol dalam rangka mengedepankan politik kebangsaan. Sekaligus memperkenalkan Vox Point Indonesia kepada semua parpol," kata Handojo.
Vox Point Indonesia diterima Presiden PKS Sohibul Iman,
Sekretaris Jenderal Mustafa Kamal, Wakil Sekretaris Jenderal Mardani Ali Sera serta beberapa pengurus Dewan Pimpinan Pusat PKS.
Dalam sambutannya, Sohibul Iman menyambut baik kehadiran Vox Point Indonesia. Ia menyebut silaturahmi kebangsaan ini merupakan langkah tepat disaat Indonesia mengalami berbagai persoalan bangsa. Padahal, kata dia, persoalan tersebut kadang hanya karena kurangnya komunikasi.
"Kami melihat situasi kebangsaan kita nampaknya ada sesuatu dan itu karena kurangnya komunikasi di antara kita. Saya selalu mengatakan bahwa ketika kita kurang komunikasi maka yang akan muncul adalah imajinasi. Yang tentu imajinasi tidak akan pernah sama dengan realitas. Oleh karena itu, kami melihat intinya perlu komunikasi supaya ada dialog," ujar Sohibul.
Ia menambahkan ruang dialog antar sesama anak bangsa perlu diberi akses agar imajinasi dan perspektif negatif tidak lagi ada. Namun, yang muncul adalah persepsi positif yang dibangun atas kesadaran bersama melalui pertemuan dan dialog.
"Karena saya merasakan saat kita bertemu tadi langsung berubah imajinasi kita. Saya kira itu sudah natural apa yang dipersepsikan sudah dirubah. Oleh karena itu, sharing dan silaturahmi membuat kita semakin dekat," pungkas Sohibul.
Matakatolik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar