Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Paus Fransiskus Bakal Menjadi Paus ke-3 Kunjungi Indonesia
Voxpointnews.com- Paus Fransiskus berencana mengunjungi Indonesia mengikuti jejak dua pendahhulunya Paus Paulus VI dan St. Yohanes Paulus II. Merespon niat Sri Paus tersebut Presiden Indonesia Joko Widodo mengirimkan sebuah surat resmi kepada Vatikan pada pertengahan bulan ini.
“Yang Teramat Mulia, Atas nama Pemerintah dan rakyat Republik Indonesia, saya menyampaikan salam hangat kepada Yang teramat Mulia serta Pemerintah Takhta Suci Vatikan,” tulis surat itu.
Surat tersebut juga berisi sambutan sekaligus undangan atas kabar kedatangan Paus Fransiskus pada bulan September tahun ini. “Sehubungan dengan itu, dengan gembira saya menyampaikan kepada Bapa Suci, Sebagai pemimpin Spiritual Gereja Katolik, Sebuah undangan resmi untuk menjadi tamu kami,” beber surat itu.
Salinan surat yang menyebar di media sosial dan belum terkonfirmasi kebenarannya tersebut dilayangkan menyusul setelah Paus berencana akan melawat Asia Tenggara pada 2020.
Berikut isi Surat tersebut:
Yang Teramat Mulia,
Atas nama Pemerintah dan rakyat Republik Indonesia, saya menyampaikan salam hangat kepada Yang Terhormat Mulia serta Pemerintah Takhta Suci Vatikan.
Saya telah menerima kabar bahwa Yang Teramat Mulia berencana untuk mengunjungi Indonesia pada bulan September tahun ini.
Sehubungan dengan itu, dengan gembira saya menyampaikan kepada Bapa Suci, sebagai Pemimpin Spiritual Gereja Katolik, sebuah undangan resmi untuk menjadi tamu kami.
Saya percaya bahwa kunjungan Yang Teramat Mulia akan menjadi momentum yang sangat baik untuk mempererat persahabatan dan kerja sama demi kemaslahatan kita bersama.
Seraya menantikan untuk menyambut Yang Teramat Mulia di Indonesia, terimalah, Bapa Suci, penghargaan saya yang setinggi-tingginya.
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
TTD
Joko Widodo
Yang Teramat Mulia
Bapa Suci Paus Fransiskus
Kepala Negara Takhta Suci Vatikan
Vatican City
Pelaksana Tugas Juru Biacara Kementrian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan undangan itu sengaja dikirim Jokowi setelah ada kabar paus Fransiskus akan berkunjung ke Negara di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, pada September mendatang.
“Kita mendengar ada rencana Paus melawat ke Asia Tenggara, dan keinginan juga untuk berkunjung ke Indonesia,” kata dia, Juma’at (24/01).
Teuku belum dapat memastikan perihal waktu pasti kunjungan Paus ke Indonesia pada bulan September itu. Ia menambahkan untuk persiapan Indonesia menerima kunjungan itu baru akan dilakukan setelah Vatikan mengkonfirmasi dan memberikan keterangan resmi.
Senada dengan itu, Staf Khusus Presiden Bidang Hukum Dini Shanti Purwono mengatakan Jokowi berharap Paus bisa menyempatkan waktu untuk mengunjungi Indonesia.
“Jadi Presiden mendengar ada rencana Paus melawat ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Berdasarkan info itu, Presiden mengirim undangan pada Paus jika jadi melawat ke Asia Tenggara juga ke Indonesia,” kata dia kepada CNN, Sabtu (25/01)
Keinginan Paus Fransiskus untuk menunjungi Indonesia sudah diutarakan jauh sebelumnya. Dia juga pernah menyebut tertarik ingin melakukan kunjungan kerja ke Irak pada 2020.
Pada November 2019 lalu, Paus melakukan tur ke Jepang. Di sana ia mengunjungi situs-situs bersejarah Perang Dunia II di Hirosima. Ia mendoakan korban bom atom yang telah melululantahkan kota itu pada masa perang.
Pemimpin tertinggi agama Katolik tersebut juga melawat Asia Tenggara di Thailand dimana ia duduk bersama Pemimpin Tertinggi Buddha, Somdej Phra Maha Muneewong, di Kuil Ratchabophit, Bangkok.
Kedua pemimpin agama tersebut duduk di depan patung emas Buddha dalam kuil yang dibangun oleh mendiang Raja Chulalongkorn, 150 tahun silam. Mendiang Paus Yohanes Paulus II mengunjungi tempat yang sama pada tahun 1984.
Tiga Paus Untuk Indonesia
Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia menandakan tonggak sejarah kunjungan tiga Pemimpin Spiritual umat Katolik di negara dengan populasi umat muslim yang terbesar di dunia. Paus Paulus VI merupakan Paus pertama yang mengunjungi Indonesia pada tahun 1970. Dua dekade kemudian, Paus Yohanes Paulus II mengadakan kunjungan ke Indonesia pada 1989.
Tercatat Paus Yohanes Paulus II sendiri telah melakukan lawatan 129 negara selama menjadi Paus dan menjadi pemimpin dunia yang paling banyak melawat dalam sejarah.
Ia mengunjungi beberapa kota di Indonesia pada tahun 1989. Kota-kota yang dikunjunginya adalah Jakarta, Medan (Sumatra Utara), Yogyakarta (Jawa Tengah, dan DIY), Nusa Tenggara Timur (Maumere) dan Dili (Timor-Timur).
Paus yang ketiga terlama dalam sejarah, setelah Paus Pius IX dan Santo Petrus sangat mengagumi keragaman Indonesia, baik suku, agama dan budaya. Ia juga mengapresiasi Negara Indonesia yang meskipun Negara yang sangat beragam namun bisa hidup berdampingan dengan menjunjung tinggi toleransi.
"Tidak ada negara yang begitu toleran seperti Indonesia di muka bumi," komentar Paus Yohanes Paulus II dalam kunjungan tersebut.
Sementara itu Paus Fransiskus dijadwalkan akan melakukan kunjungan di tiga Negara di Asia Tenggara yang pernah dikunjungi oleh pendahulunya. Selain Indonesia, ia juga akan mengunjungi Papua New Guinea dan Timor Leste pada September 2020.
Untuk diketahui Indonesia adalah salah satu negara dengan umat muslim terbanyak di dunia. Sedangkan umat 24 juta jiwa umat Kristen tinggal di Indonesia, dimana dari jumlah tersebut sebanyak 7 juta adalah pemeluk Katolik.
Sedangkan Timor Leste merupakan Negara dengan Populasi lebih dari 1 juta jiwa, dimana hampir 98 persen adalah pemeluk Katolik. Paus John Paul II mengunjungi Timor Leste pada 1989.
Papua New Guinea adalah sebuah negara dengan penduduk hampir 9 juta jiwa yang penuh dengan ragam budaya dan komunitas masyarakat tradisional. Sebagian besar masyarakat Papua New Guinea adalah pemeluk Kristen dan 26 persen pemeluk Katolik. Paus St. John Paul II mengunjungi negara ini pada 1984.
Willy Matrona
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar