Headline News

Rayakan Natal Dalam Penjara, 73 Tahanan Mendapatkan Remisi


Penyerahan remisi kepada salah satu warga binaan yang beragama Kristiani

Matakatolik.com- Pecah tangis mengisi ruang Lapas Pemuda Tangerang Kelas II A Tangerang, Banten (Lapas Pemuda Tangerang) ketika beberapa anggota Lapas dikunjungi oleh anak mereka saat sukacita Natal di Gereja Maranatha Lapas Pemuda Tangerang, Rabu, (25/12). Pelukan yang begitu erat dan tetes air mata rindu seorang ayah dan anak membuat suasana menjadi pilu.

Beberapa warga binaan lainya juga mendapat kejutaan kunjungan dari istri dan sanak saudara mereka. Kali ini mereka datang bersama Komunitas Pria Katolik (KPK) Paroki St. Helena. Selain itu, hadir juga Seksi Hubungan Antara Agama dan Kepercayaan (HAAK) Paroki St. Helena, Panitia Natal Paroki St. Helena, Komunitas Kasih Tuhan, Santegidio dan beberapa komunitas lainnya.

Ketua Komunitas Pria Katolik (KPK), Andi Janto Singgih mengungkapkan kali ini terdapat 250 warga binaan yang beragama Kristen yang mendapat kunjungan special tersebut. Kali ini terdapat 120 orang yang terlibat dari pihaknya diantaranya 80 orang relawan, 25 orang Panitia Natal dan 15 orang undangan.

Menurutnya warga binaan mendapat dua hal yang spesial kali ini yakni mendapat kado sukacita Natal dan kado remisi. Berbagai kado Natal dibagikan saat itu mulai dari sepatu hingga goodie bag yang disediakan pantia. Kado yang tidak kala spesial adalah kejutaan warga binaan yang bertemu dengan keluarga tanpa direncanakan.

“Selain dapatkan kado remisi, mereka terima pula kado Natal Spesial dari para donatur Paroki St Helena yang peduli dan murah hati kepada kepada kaum terpenjara,” kata dia kepada Matakatolik.com.

Ia menambahkan ini merupakan acara belarasa peduli warga binaan yang benar-benar membahagiakan di hari Natal. Mereka juga mendapatkan berbagai jenis jamuan makanan Natal.

“Sesuatu yg tidak pernah dipikirkannya akhirnya jadi nyata di dalam penjara. Inilah Miracles of Christmas. Penjara diubah menjadi meja perjamuan pesta dan ratusan kado Natal dibagikan di sana, kepada mereka kaum terpenjara,” kata dia.

Sementara itu salah seorang warga binan tak henti mengungkapkan syukur karena dirinya merasa dihargai meskipun sebagai seorang warga binaan. Ia mengakui Natal bersama di Lapas ini tidak pernah ada di benaknya apalagi mendapatkan kado.

"Luar biasa. Tidak pernah terpikirkan. Kami akan mendapatkan kado Natal berupa sepatu," ujarnya terharu  sambil berkali-kali menatap sepasang sepatu biru yang ada di tangannya.

"Ternyata di luar penjara, masih ada donatur yang murah hati, yang masih peduli dengan kami. Terima kasih ," imbuhnya.

Rasa syukur yang sama diungkapkan oleh seorang tahanan berasal dari Afrika. Ia berterima kasih karena telah dikunjungi dan bisa merayakan Natal meskipun dalam Penjara. Dalam kesempatan itu, ia mendapatkan kado sebuah sepatu bola kaki.

“Terima kasih untuk kado natalnya dan juga perayaannya. I love it, thank you,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

73 Orang Mendapatkan Remisi

Pada kesempatan yang sama Lapas Pemuda Tangerang berikan remisi khusus hari Natal 2019 kepada 73 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang beragama Kristiani. Kepala Lapas Pemuda Tangerang, S.E.G Johannes yang membacakan sambutan mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) menyebutkan bahwa meski masih menjadi warga binaan akan tetapi diharapkan agar selalu menyebarkan cinta kasih sebagai sahabat bagi semua orang agar tetap teguh kepada prinsip baik tersebut.


Ia menjelaskan terlepas dari apapun agamanya setiap tahanan harus menjadi sahabat bagi semua orang. Apapun situasinya uluran perdamaian dan persahabatan adalah solusi dari semunya.

Ia menambahkan memberikan remisi atau pengurangan masa pidana yang merayakan hari besar keagamaannya merupakan bukti kehadiran Negara bagi tahanan. Ia mengharapkan pemberian remisi ini memberi dampak bagi warga binaan untuk terus memperbaiki dan berbenah diri.

“Semakin cepat mereka mengubah perilakunya menjadi baik maka akan mempercepat pula mereka untuk mampu berintegrasi kembali dengan masyarakat,” bebernya di Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Kelas II A Tangerang, Rabu (25/12).

Lebih lanjut ia menjelaskan sebanyak 73 WBP yang beragama Kristiani mendapatkan Remisi Khusus Natal. Remisi ini diberikan kepada seluruh WBP yang saat itu memenuhi syarat, namun masih harus menjalani sisa pidana.

“Remisi merupakan hak para warga binaan, asalkan memenuhi syarat substantive dan administratif, para warga binaan pasti mendapatkan remisi, tanpa pungli atau embel-embelnya,” beber Johannes.

Willy Matrona

2 komentar:

  1. Bersama KPK (Komunitas Pria Katolik) melayani warga binaan di Lapas Pemuda Klas IIA mendapat kesan yg begitu mendalam. Puncak pelayanan KPK di Lapas adalah MSN (Makan Sore Natal), dimana kita berbagi sukacita bersama sahabat-sahabat di penjara. Di sinilah makna Natal terjadi, sesuai dgn tema Natal thn ini: Hiduplah sebagai sahabat bagi semua orang.
    KPK hadir menjadi sahabat bagi warga binaan. Semoga sukacita Natal membawa berkat bagi kita semua. Amin

    BalasHapus
  2. Suatu kehormatan bagi saya pribadi bisa ikut dalam melayani saudara saudara terkasih warga binaan di Lapas Pemuda Tangerang 25 des 2019/ Minggu lalu. Merupakan jalan Tuhan hingfa saya bisa mengenal Pk.Andi selakufounder KPK yang selalu membuka pintu bagi saya utk terlibat dalam pelayanan demi pelayanan di LP Pemuda.

    Merupakan sukacita besar saat bisa melihat senyum lebar, tawa lepas, binar cahaya di mata para brother in Christ saat acara makan siang Natal kemarin.

    Semoga pelayanan kpk bisa terus berjalan, membawa kasih Kristus bagi mereka yang putus asa, menjadi perpanjangan tangan Tuhan, membawa kehangatan di dunia yang semakin dingin akan kasih dan menjadi sahabat bagi semua orang, termasuk mereka yang terpinggirkan dan tak terlihat. Menjadi serupa dengan Kristus bahwa Ia datang bukan utk dilayani melainkan utk melayani. Hidup harus jadi berkat.

    Merry Christmas

    BalasHapus

Copyright © 2018 MATA KATOLIK Designed by Templateism.com and Supported by PANDE

Diberdayakan oleh Blogger.
Published by Sahabat KRISTIANI