Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Home
Headline
Mimbar KAJ
Menuju Kongres I Vox Point Indonesia - Tiga Tahun Mengawal Isu – Isu Kebangsaan
Menuju Kongres I Vox Point Indonesia - Tiga Tahun Mengawal Isu – Isu Kebangsaan
Dewan Pimpinan Nasional Vox Point Indonesia usai audiensi dengan Bapa Uskup Ignatius Kardinal Suharyo di Wisma Keuskupan Agung Jakarta, Selasa 28 Mei 2019.
Matakatolik.com-TEMPUS Fugit, waktu terbang, ‘bahkan begitu cepat’. Begitulah kira-kira yang dirasakan oleh Vox Populi Institut Indonesia (Vox Point Indonesia) yang sudah tiga tahun mengibarkan panjinya di Bumi Pertiwi Indonesia hingga tiba waktu menggelar Kongresnya yang pertama pada 15 – 17 November 2019 mendatang. Tidak bisa dipungkiri, sejak berdiri pada 12 Maret 2016 oleh beberapa tokoh pendiri, bejana bagi kader Katolik yang ingin memberi kontribusi pada bangsa dan Negara itu terus bergerak dengan cita-cita tunggalnya mengembangkan nilai-nilai kebangsaan, menjaga tetap tegaknya pilar hidup berbangsa dan bernegara.
Tiga tahun perjalanannya, Vox Point Indonesia juga terus mendorong keterlibatan aktif dalam percaturan politik tanah air baik melalui jalur eksekutif maupun legislative bagi para kadernya di seluruh Indonesia. Vox Point Indonesia juga lantang menyuarakan pesan politik kebangsaan dan terlibat aktif dalam dinamika politik Tanah Air, baik pilkada, pileg maupun pilpres. Komunikasi dengan berbagai pihak baik hirarki, Ormas-ormas kebangsaan, partai-partai politik, lembaga-lembaga Negara maupun para tokoh-tokoh bangsa terus giat dilakukan. Berbagai agenda internal organisasi juga terus berjalan melalui beberapa program seperti Rekoleksi Politik yang sudah memasuki angkatan ke-7, Diskusi Politik yang digelar setiap bulan dan Pendidikan Politik, termasuk pengembangan organisasi sehingga tanpa terasas Vox Point Indonesia kini telah tersebar di 17 Provinsi atau Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan 60 kabupaten kota atau Dewan Pimpinan Wilayah (DPW). “Sudah tiga tahun berlalu, saya melihat ini adalah karya Tuhan, Ada campur tangan Ilahi dalam perkembangan Vox Point Indonesia sampai saat ini. Lebih dari itu, hal ini juga menjadi tantangan agar agenda besar mengawal isu-isu kebangsaan terus kita lakukan, karena tantangan dan dinamika hidup berbangsa dan bernegara yang saat ini makin kompleks,” kata Ketua Umum Vox Point Indonesia Yohanes Handojo Budhisejati di Jakarta beberapa waktu lalu.
Bukan ‘Noise’ Tetapi ‘Voice’
Menengok ke belakang, Vox Point Indonesia atau Vox Populi Institute (Point) Indonesia lahir dari suatu kebutuhan dan kegelisahan. Salah seorang inisiator, Bambang Sunanta menyebutkan dengan nama ini Vox Point Indonesia benar-benar bertekad menjadi Suara (Vox) yang menyuarakan kepentingan kebangsaan dan itu adalah suara yang benar-benar lahir mewakili kepentingan rakyat atau umat (Populi). Bukan hanya itu VPI juga ingin menjadi wadah pergerakan, serta pemberdayaan dan kajian sosial politik dan kenegaraan (Institute) di tengah keringnya diskursus kebangsaan. “Artinya semua perjuangan kita di tengah masyarakat, bagi Gereja, bangsa dan Negara betul-betul menjawab kebutuhan umat dan masyarakat dengan basis refleksi yang mendalam dan terukur. Menjadi suara saat ini tentu saja bukan untuk ikut meramaikan saja ata sekedar menciptakan ‘noise’ atau kebisingan tetapi benar-benar suara atau ‘voice’ yang mendorong perubahan, karena lahir dari suatu proses refleksi yang dalam,” kata Bambang.
Menkominfo yang adalah Dewan Pakar Vox Point Indonesia Johnny G Plate, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo, Ketum PSI Grace Natalie saat menghadiri Seminar Nasional dalam rangka HUT ke-3 Vox Point Indonesia di Jakarta, 31 Maret 2019.
Ditambahkan oleh Ketua Umum Yohanes Handojo Budhisejati bahwa dengan misi kebangsaannya, Vox merupakan suara kebangsaan yang bermuara pada tetap tegaknya 4 pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Karena mengedepankan politik kebangsaan, Vox menurut Handojo berdiri di atas semua golongan dan kelompok serta partai politik apa pun. “Ada banyak dinamika hidup berbangsa dan bernegara yang memungkinkan kita ditarik dalam berbagai kepentingan tetapi tidak kita lakukan karena kita ingin betul-betul menjawab secara jernih tantangan kebangsaan kita saat ini. Termasuk banyak perkiraan bahwa Vox terlibat politik praktis, itu tidak kita lakukan karena politik kita adalah politik kebangsaan. Di atas segala-galanya, adalah kepentingan bangsa, persatuan dan keutuhan bangsa,” tukas Handojo.
Dalam kerangka itulah menurut Handojo komunikasi terus aktif dilakukan, baik pada para tokoh, partai-partai politik, Ormas, silaturahmi antar umat beragama, tanpa membeda-bedakan. Di tengah banyak kecurigaan antar elit saat ini karena dinamika politik, Vox ingin menjadi ‘jembatan’ yang bisa melintasi semua kelompok kepentingan. “Bagi Vox di atas segala-galanya adalah persatuan bangsa, sehingga sekeras apa pun perseteruan politik, sekencang apa pun dinamikanya, kita tetap akan bertemu pada satu titik yaitu keutuhan bangsa. Ini tidak bisa kita tawar dan kompromikan lagi. Maka bagi kami yang utama adalah kita harus menjadi jembatan bagi satu sama lain dan bukan membangun tembok yang saling memisahkan. Mengutip Kata Bapa Kardinal Ignatius Suharyo, Allah itu pada dasarnya mempersatukan, bukan memisah-misahkan,” ungkap Handojo.
Menanti Aksi Nyata Kebangsaan
Jelang momentum Kongres I Vox Point Indonesia, Moderator DPN Vox Point Indonesia Ronney Neto Wuli mengungkapkan bahwa perjalanan Vox Point Indonesia adalah sebuah perjalanan mendayung biduk di tengah berkelindannya berbagai dinamika dan kepentingan hidup berbangsa dan bernegara yang tetap tidak kehilangan warna dan jatidirinya. “Kalau ada filosofi terlarut tetapi tidak terhanyut, maka itulah Vox Point Indonesia. Tinggal sekarang bagaimana kita konsisten melakukan aksi nyata kebangsaan yang dibutuhkan oleh bangsa ini,” tegas Dosen Universitas Pertahanan Indonesia tersebut.
Tiga tahun perjalanan Vox Point Indonesia kata dia adalah waktu yang sangat singkat dan sudah saatnya untuk merumuskan langkah nyata kebangsaan yang benar-benar dibutuhkan oleh bangsa ini. “Artinya pada tataran wacana atau diskursus kita bisa terus berupaya tetapi langkah yang tak kalah penting adalah aksi nyata itu yang sedang ditunggu-tunggu,” kata Ronny.
Menkopolhukam Mahfud MD foto bersama pimpinan Vox Point di Sekretariat Vox Point Indonesia sebelum Orasi Kebangsaan di Vox Point Indonesia, Selasa (30/7/2018).
Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia sekaligus Dewan Pakar Vox Point Indonesia Johnny G Plate mengungkapkan Vox Point Indonesia harus hadir menjadi pembeda dari organisasi kebanyakan. Dalam konteks itu Vox kata dia harus memiliki Sumber Daya Manusia yang kompoten dalam ilmu-ilmu politik dan pengetahuan yang mumpuni untuk mendidik kader-kader yang ingin terjun dalam politik praktis. "Vox Point Indonesia jangan hanya menyerukan pesan-pesan dan nilai-nilai tentang politik, Vox Point Indonesia harus melakukan sesuatu yang lebih nyata untuk membantu orang-orang yang ingin terjun dalam politik," papar Johny. Sebagai sebuah wadah pengembangan kader politik, Vox Point Indonesia diharapkan dapat menjadi penghubung calon-calon itu kepada partai politik peserta pemilu. “Saatnya sangat tepat untuk menyiapkan kader-kader itu supaya memiliki posisi tawar atau bergaingin position. Saya sangat yakin Vox Point Indonesia bisa melakukan itu dan tentunya dengan komitmen yang kuat,” ungkapnya.
Gelar Kongres I
Mengambil tema ‘Mengakar Pada Pancasila Wujudkan Indonesia Maju” Vox Point Indonesia akan menggelar Kongres Pertama pada 15 - 17 November 2019 mendatang di Jakarta. Salah satu tujuan Kongres ini adalah untuk memilih Ketua Umum periode 2019 – 2022. “Selain memilih Ketua Umum, acara ini juga untuk mengevaluasi perjalanan Vox Point Indonesia selama tiga tahun yakni periode 2016 – 2019. Selain itu juga untuk membenahi roda organisasi baik Anggaran Dasar maupun Anggaran Rumah Tangga. Forum ini juga merancang program kerja nasional untuk tiga tahun ke depan,” kata Ketua Panitia Yacobus Bouk. Jack memastikan acara ini akan dihadiri oleh delegasi dari 17 DPD (provinsi) dan 60 DPW (Kabupaten/Kota) dan seluruh pengurus Dewan Pimpinan Nasional dengan jumlah peserta 200 orang.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar