Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Kongres Vox Point Indonesia: Mengupas Tuntas Isu Kebangsaan
Ketua Umum dan Sekjen Vox Point Indonesia periode 2019-2023 Yohanes Handojo Budhisedjati dan Ervanus Ridwan Tou.
Matakatolik.com-Vox Populi Institut Indonesia baru saja menggelar Kongres pertama di wisma Samadi, Kelender, Jakarta Timur. Dalam kongres akbar yang berlangsung pada 15 hingga 17 November 2019 tersebut Vox Point Indonesia mengupas tuntas isu kebangsaan dengan tema mengakarkan Nilai-Nilai Pancasila Mewujudkan Indonesia Maju.
Tema ini sesuai dengan spirit organisasi ini untuk selalu peka dengan kondisi kebangsaan. Kader-kader Vox Point Indonesia merupakan orang Katolik yang dibentuk dan dipersiapkan untuk berkarya di bidang sosial politik kemasyarakatan dan kenegaraan demi terwujudnya kesejahteraan umum (Bonum Commune).
Ketua umum Vox Point Indonesia yang terpilih periode 2019-2023 Yohanes Handojo Budhisedjati mengungkapkan pada dasarnya Vox Point Indonesia dibentuk sebagai wadah para aktivis Katolik. “Mereka adalah tokoh Katolik pegiat sosial politik kemasyarakatan, awam Katolik yang menjabat sebagai anggota eksekutif, legislatif, yudikatif dan posisi lain di Pemerintahan, serta umat yang tertarik di bidang sosial, politik kemasyarakatan,” kata dia.
Terus Melahirkan Kader
Sejak berdirinya Vox Point Indonesia pada 12 Maret 2016, organisasi masyarakat (Ormas) ini terus mengkawal nilai-nilai kebangsaan. Handojo yang baru saja dilantik mengakui para pendiri wadah ini terinspirasi dari tokoh-tokoh Katolik terdahulu. Mereka sungguh-sungguh hadir di dalam sejarah bangsa Indonesia ini untuk mengawal nilai-nilai kebangsaan. Para tokoh itu telah menunjukkan keteladannya sebagai rakyat Indonesia yang baik. Mereka mengorbankan jiwa dan raganya untuk tanah air.
Semangat itu telah diestafetkan kepada seluruh umat Katolik dan lebih khusus lagi kepada kader Vox Populi Institut. Menurut Handojo semangat melayani Gereja dan Bangsa wajib hukumnya bagi umat Katolik. Kehadiran Vox Populi Institut untuk turut serta dalam membangun peradaban bangsa serta ikut memberikan kontribusi positif bagi Negara.
Ia menuturkan selama tiga tahun berkiprah organisasi ini terus mengkawal nilai-nilai kebangsaan. Organisasi ini terus mendukung dan mengembangkan nilai-nilai kebangsaan berdasarkan empat nilai Konsensus nasional yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
Untuk itu Vox Point Indonesia sangat gencar melakukan edukasi, informasi serta kegiatan analisa dan evaluasi tentang perkembangan situasi hukum, politik, ekonomi, sosial kemasyarakatan. Organisasi ini secara rutin melakuakan diskusi, sarasehan, debat, seminar, konferensi pers hingga penulisan di media masa. Selain itu melakukan survey atau jajak pendapat untuk menemukan solusi yang tepat.
Sebagai sebuah lembaga kaderisasi Vox Point Indonesia memberikan bimbingan, pelatihan, kursus, pembekalan, khususnya kepada generasi muda Katolik dan aktivis Katolik untuk mampu tampil sebagai inovator sipil dan wakil pada lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif, serta lembaga-lembaga penunjang lainnya.
“Mereka dipersiapkan agar mampu mewujudkan kesejahteraan umum (bonum commune) bagi semua orang, khususnya masyarakat Indonesia yang miskin, lemah, tertinggal dan terpinggirkan sebagaimana semangat Gereja yakni Option for the Poor,” kata dia.
Lebih lanjut Handojo mengatakan, organisasi ini akan terus melakukan kaderisasi sebagaimana lembaga kaderisasi pada umumnya. Ia menjelaskan karya organisasi akan terus berkemabang kalau melakukan pengkaderan. Sebaliknya organisasi tidak akan bertumbuh kalau tidak ada pengkaderan.
“Selama ini, Vox Point Indonesia sangat konsen dengan pendidikan kader. kita sudah membuat rekoleksi politik (Rekpol), diskusi politik (Dispol) dan pendidikan politik (Dikpol),” bebernya.
Adapun rincian pendidikan kaderisasi Vox Point Indonesia tersebut di antaranya telah melakukan 2 kali rekpol. Rekpol pertama 7 angkatan sedangkan Rekpol kedua dua angkatan. Sedangkan Dispol telah dijalankan selama 13 kali ditambah empat kali dikpol.
Dalam pendidikan kader ini, Vox Point Indonesia mendatangkan narasumber yang mumpuni dan berpengalaman di bidangnya. Mereka berasal dari berbagai lembaga dan institusi untuk membahas isu-isu strategis dan terkini.
Hadir di tengah Gejolak Bangsa
Bangsa Indonesia terus mengalami proses dengan berbagai dinamika yang ada. Vox Point Indonesia sebagai salah satu bagian dari bangsa ini merasa untuk perlu hadir dalam suka duka yang dihadapi oleh bangsa ini. Ormas ini selalu siap dalam menghadapi kondisi kebangsaan termasuk gejolak ideologi, radikalisme dan disintegrasi hingga kemajuan yang begitu pesat saat ini.
Menyoal ideologi, Vox Poin Indonesia telah berkomitmen untuk terus mengkawal Pancasila. Oleh karena itu wadah ini terus menyuarakan penyebaran dan sosialisasi akan penghayatan dan pengamalan Pancasila, persatuan dalam kebinekaan, serta pelaksanaan aspek-aspek sosial - budaya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, agar jati diri bangsa tetap lestari.
Sebagai sebuah badan yang sangat sadar akan situasi kebangsaan dimana terdapat banyak kelompok-kelompok yang berusaha dengan caranya yang masif dan struktur untuk menggantikan Indeologi Pancasila. Kelompok-kelompok tersebut telah mengacaukan dinamika nasional dengan menanamkan nilai-nilai yang bertentangan dengan Ideologi Pancasila.
Kelompok-kelompok ini adalah kelompok radikalisme, fundamentalisme dan terorisme. Ancaman nyata yang muncul dari kelompok ini telah melemahkan sendi-sendi bangsa dan dalam hal ini Vox Point Indonesia menyerukan untuk terus bersatu.
Vox Point Indonesia menyadari Pancasila adalah way of life sebagai bentuk kearifan lokal bangsa Indonesia yang terus dijaga mengingat banga Indonesia adalah bangsa yang plural. Kekayaan bangsa Indonesia yang terdiri atas suku banga yang beragam. Kearifan lokal ini harus dijaga sungguh-sungguh. “Karena pada kesempatan ini kita merawat kebhinekaan kita sehingga tidak perlu terpecah-pecah karena perbedaan tersebut,” bebernya.
Ia juga menyoroti disintegrasi bangsa saat ini. Kelompok luar maupun dalam negeri terus berupaya dengan segala cara agar bangsa ini pecah belah. Vox Point Indonesia tidak tawar menawar untuk menghadapi kondisi ini terutama yang terjadi di Papua dan beberapa daerah lainnya.
“Vox Point Indonesia memiliki konsen terhadap Papua. Dalam kepengurusan yang baru kami akan focus ke Papua dengan dibentuknya direktur khusus menangani masalah Papua,” terangnya.
Selain itu Handojo mengatakan Vox Point Indonesia selalu siap dalam menghadapi tantangan zaman. Perkembangan begitu pesat terjadi dan siapapun harus menerimanya. Menurutnya saat ini merupakan era disruption.
Menghadapi kondisi tersebut Vox Point Indonesia merekomendasikan untuk menyiapkan sumberdaya manusia yang mumpuni yakni digital talent. Sebagaimana data kementrian Komunikasi dan Informatika saat ini Indonesia membutuhkan sekitar 123 juta digital talent. Indonesia baru mampu menyediakan 114 juta digital talent, atau kekurangan 9 juta digital talent.
Menyadari hal tersebut, imbuh Handojo, Vox Point Indonesia mendorong Negara untuk menyiapkan SDM tersebut. Vox Pont Indonesia juga mendorong kader-kadernya untuk untuk turut serta dalam menyiapkan digital talent. Kaum muda bangsa ini harus digembleng terus menerus hingga jauh kekacauan generasi oleh karena narkoba, terpapar pornografi, radikalisme hingga narkoba.
Untuk mewujudkan hal tersebut bagi kebaikan bersama maka Vox Point Indonesia perlu dukungan dari berbagai pihak baik internal maupun eksternal. Oleh karena itu Vox Point Indonesia terus membangun kerjasama dan persaudaraan lintas organisasi, lembaga, inter-denominasi.
“Ormas ini hadir untuk meningkatkan partisipasi umat Katolik dalam kehidupan sosial politik kemasyarakatan agar mampu menjadi garam dan terang di tengah kemajemukan masyarakat,” tutupnya.
Willy Matrona
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar