Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Pastor Roling Mujur: Mesin Tidak Dapat Menggantikan Tenaga Guru
Matakatolik.com-Sebanyak 677 mahasiswa baru FKIP Unika Santu Paulus Ruteng mengawali kuliah tahun akademik 2019/2020 dengan kegiatan pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru (PKKMB). Kegiatan PKKMB ini dibuka dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin Pastor Ledobaldus Roling Mujur, S. Fil., M.M (Ketua Yayasan Santu Paulus Ruteng) bersama para imam konselebran di aula Missio kampus Unika Santu Paulus Ruteng, Senin (26/8/2018). Tahun ini panitia PKKMB FKIP Unika Santu Paulus Ruteng memilih tema “Membentuk Mahasiswa yang Berkarakter Unggul pada Era Revolusi Teknologi 4.0”.
Dalam kotbahnya, Pastor Roling mengungkapkan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada awal abad 20 telah melahirkan teknologi informasi dan proses produksi yang dikendalikan secara otomatis. Mesin industri, papar Pastor Ketua Yaspar ini, telah menggunakan sistem otomatisasi berbasis komputer yang tidak lagi segalanya dikendalikan oleh tenaga manusia.
Pastor Roling mengungkapkan bahwa dampak dari semua itu ialah biaya produksi menjadi semakin murah seiring teknologi informasi yang terus bergerak maju. Banyak pekerjaan akan hilang dan digantikan oleh mesin-mesin otomatis yang digerakkan komputer. Menurut Pastor Roling, hal yang harus dilakukan sekarang adalah menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.
Berkaitan dengan tema PKKMB, ada beberapa hal penting yang disuarakan Pastor Roling. Menurutnya, untuk bisa beradaptasi dengan perubahan yang dibawa oleh revolusi industri 4.0, seorang pekerja harus memiliki kemampuan yang tidak akan bisa dilakukan oleh mesin, misalnya, kemampuan untuk memecahkan masalah, berpikir kritis, dan kreativitas. Soft skill adalah kuncinya.
“Untuk dapat menghadapi perubahan pada tahun-tahun mendatang dibutuhkan para pekerja yang memiliki soft skill, di antaranya pemecahan masalah yang komplek, berpikir kritis, kreativitas, manajemen manusia, berkoordinasi dengan orang lain, kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain kecerdasan emosional, penilaian dan pengambilan keputusan, berorientasi servis, negosiasi, dan fleksibilitas kognitif. Pada umumnya, industri menekankan kebutuhan akan karyawan yang bisa terus belajar, cepat beradaptasi dan melek teknologi, urai Ketua Yaspar ini,” papar Pastor Roling.
Dalam kotbahnya, Pastor Roling juga menasehati para mahasiswa baru untuk bersikap bijaksana. “Semua ini hendaknya dipakai untuk hal-hal yang positif seperti menambah pengetahuan dan wasasan, menjalin relasi dan komunikasi yang baik, membagi opini dan pemikiran-pemikiran kita. Janganlah kita memakai internet untuk browsing hal-hal negative, memanfaatkan medsos untuk hoax, menebar kebencian atau memprovokasi orang,” urainya.
Hal lain yang dikemukakan Pastor Roling ialah sikap bijaksana dalam menggunakan internet dan media sosial. Ia mengimbau para mahasiswa baru agar mereka dapat memanfaatkan internet dan medsos secara hati-hati dan kritis. “Hendaknya semua itu dipakai untuk hal-hal yang positif seperti menambah pengetahuan dan wasasan, menjalin relasi dan komunikasi yang baik, membagi opini dan pemikiran-pemikiran. Janganlah kita memakai internet untuk browing hal-hal negatif serta memakai medsos untuk hoax, menebar kebencian atau memprovokasi orang,” paparnya.
Pada era ini juga, lanjut Pastor Roling, para mahasiswa mesti menghindari budaya konsumeristis. Salah satu ciri revolusi industri 4.0 adalah inovasi disruptif: menciptakan pasar baru, mengganggu pasar yang ada, dan mereposisi produk yg sudah ada. Hal ini semakin merebak karena budaya konsumerisme yang semakin tinggi. Orang selalu tidak puas dengan apa yang ada, selalu mau berganti fasion, gadget, dan lain-lain.
Mengakhiri kotbahnya, Pastor Roling menyatakan bahwa pekerjaan yang tidak bisa digantikan adalah guru, pengajar, pendidik. “Anda, para mahasiswa baru, teruslah berusaha untuk mengembangkan diri secara intelektual dan membina kepribadian, karakter yang baik dan terpuji. Para dosen Anda memiliki tanggung jawab besar untuk menuntun Anda menuju kematangan rohani, kepribadian, dan intelektual yang mumpuni.
Matakatolik
Kontributor Ruteng
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar