Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Peserta KKN FKIP UKI Santu Paulus Ruteng Mengikuti Misa Perutusan
Matakatolik.com-Sebanyak 737 peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Indonesia (UKI) Santu Paulus Ruteng mengikuti misa perutusan di Aula Missio UKI Santu Paulus Ruteng, Kamis (18/7/2019).
Pelaksanaan misa perutusan yang dipimpin Romo Bonefasius Rampung, Pr itu sebagai bagian dari rangkaian pembekalan KKN mahasiswa FKIP UKI Santu Paulus Ruteng tahun akademik 2019/2020.
Mengawali homilinya, Romo Bonefasius Rampung, Pr mengajak peserta yang hendak ber-KKN untuk mencermati dan merenungkan tema KKN FKIP UKI Santu Paulus Ruteng tahun akademik 2019/2020.
Temanya ‘KKN Sebagai Wadah Pengembangan Potensi Diri dan Pengabdian Kepada Masyarakat di Kabupaten Manggarai Barat’.
Romo Bonefasius menyebut ada tiga kata kunci dalam tema ini yakni Pengembangan, Potensi, dan Pengabdian.
Lebih jauh Romo Bonefasius menjelaskan dari tiga kata kunci itu satunya kata Benda yakni kata Potensi yang diapit dua kata yang menyatakan proses yakni Pengembangan dan Pengabdian.
Pengembangan, kata dia, berarti proses mengembangkan dan pengabdian.
“Apa yang dikembangkan dan apa yang diabdikan. Jawabannya hanya satu yakni potensi. Potensi adalah kekuatan kemampuan tersembunyi untuk menghasilkan sesuatu yang lebih. Kekuatan tersembunyi itu hanya akan terelaisasi ketika semua hal lain sebagai prakondisi harus dipenuhi,” kata Romo Bonefasius.
Dalam konteks analogi seperti ini, ia mengajak para calon perseta KKN untuk mendisposiskan diri sebagai sebuah potensi.
Ia menekankan bahwa setiap orang punya potensi. Seberapa luas dampak dari potensi itu, sangat bergantung pada setiap orang untuk mengembangkannya agar menjadi berguna bagi orang lain.
“Sebagai pribadi, setiap kita memiliki potensi yang dalam bahasa rohani dikatakan memiliki talenta. Semua kita mengenal dan mengetahui secara persis apa yang menjadi kekuatan potensial untuk diabdikan kepada kepentingan orang lain selama dan sepajang hiudp kita,” tegas Romo Bonefasius.
Ia mengatakan para peserta KKN sudah belajar banyak hal dalam kurun waktu 3-4 tahun di UKI St. Paulus Ruteng.
Menurut dia, para mahasiswa sudah bisa mengukir dan mengukur potensi diri. Ia berharap agar mahasiswa dapat mmeberi kontribusi untuk kemajuan UKI St. Paulus Ruteng.
“Anda semua telah mengalami proses atau melewati fase pengembangan di lembaga ini. Sebentar lagi realiasi pengembangan potensi diri itu akan terekspresikan melalui peri tindak dan aneka aksi yang akan Anda perlihatkan di lokasi KKN,” ungkapnya.
Oleh karena itu, ia berharap agar tiga kata kunci yang dijadikan mahkota KKN tahun ini harus menjadi roh atau spirit pelaksanaan KKN.
“Anda semua sudah dibekali dengan berbagai hal agar dapat melaksanakan pengabdian yang bermakna. Bermakna bagi lembaga ini, bermaknda bagi diri Anda sendiri, dan lebih lagi bermakna bagi kelompok sasar pengabdian Anda,” tegas Romo Bone yang adalah ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Santu Paulus Ruteng.
Ia juga menyebut bahwa pengabdian dalam konteks ber-KKN hendaknya dilihat dan dimaknai sebagai sebuah tugas perutusan yang berdampak positif.
“Melihat rangkaian program KKN dalam satu bingkai pengembangan diri sehingga semua potensi dapat diaktualisasikan di medan pengabdian selama sebulan ke depan,” ujarnya.
Mahasiswa ini akan melakukan KKN di 57 desa yang tersebar di lima kecamatan yakni Boleng, Welak, Kuwus, Pacar dan Macang Pacar.
Pembekalan KKN belangsung selama dua hari yakni 17 dan 18 Juli 2019. Acara ini dibuka secara resmi oleh Rektor UKI Santu Paulus Ruteng Dr. Yohanes Servatius Lon, M.A.
Hadir sebagai pemateri adalah pihak internal kampus dan pihak eksternal yakni pemerihtah Kabupaten Manggarai Barat. Di antaranya para camat tempat KKN mahasiswa dan beberapa instrasi terkait, yakni Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura Dan Perkebunan Kabupaten Manggarai Barat, Dinas Pariwisata, Dinas Kesehatan dan BPMD.
Editor: Ervan Tou
Reporter: Feliks Hatam (Kontributor Manggarai)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar