Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Paus Menilai Pertemuan Kim-Trump sebagai Contoh "Budaya Pertemuan"
Donald Trump dan Kim Jong-un berjabat tangan selama pertemuan di zona demiliterisasi antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Matakatolik.com-Paus Fransiskus mengirim salam kepada para protagonis dari sebuah pertemuan bersejarah di Semenanjung Korea.
“Dalam beberapa jam terakhir ini, kita telah melihat di Korea contoh yang baik dari 'budaya perjumpaan',” kata Paus Fransiskus setelah pembacaan Angelus pada hari Minggu.
Bapa Suci merujuk pada pertemuan yang terjadi antara pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump pada hari sebelumnya.
Pertemuan itu terjadi di "DMZ", "zona demiliterisasi" antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Setelah berjabat tangan, Presiden Trump menyeberang sebentar ke Korea Utara. Ia menjadi Presiden AS pertama yang melakukannya.
Kedua pemimpin kemudian melakukan pembicaraan selama satu jam di sebuah gedung yang dikenal sebagai "Freedom House," di sisi perbatasan Korea Selatan.
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, juga hadir untuk waktu yang singkat.
Doa untuk Perdamaian
Paus Fransiskus mengirimkan salamnya kepada "protagonis" dari pertemuan itu, dengan doa "agar gerakan yang begitu signifikan dapat menjadi langkah lebih lanjut di sepanjang jalan damai.
Tidak hanya di semenanjung (Korea) itu, tetapi untuk seluruh dunia.
Dalam pertemuan sebelumnya yang berlangsung tahun lalu di Singapura, Trump dan Kim berkomitmen untuk "denuklirisasi" Semenanjung Korea, tanpa masuk ke rincian spesifik.
Pertemuan puncak awal tahun ini gagal tanpa membuat kemajuan, tetapi kedua negara sekarang telah sepakat untuk membentuk tim untuk melanjutkan pembicaraan.
Matakatolik
Sumber: VatikanNews
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar