Headline News

Ketum Formapena: Festival Budaya Inerie Sepelekan Media Branding


Ja'i (Tarian Adat Bajawa) bersama pada Pembukaan Festival Inerie di Lapangan Kartini Bajawa

Matakatolik.com-Ketua Umum Forum Mahasiswa dan Pemuda Ngada (Formapena)  Jabodetabek, Emild Kadju menyayangkan kinerja panitia penyelenggara Festival Budaya Inerie yang terkesan menyepelekan aspek media branding.

"Dari awal kita mendukung kegiatan tersebut dengan catatan bahwa harus ada amplifikasi momentum oleh media-media nasional. Namun sejak pembukaan festival hingga saat ini,  hampir tidak ada media nasional yang memberitakan momentum tersebut. Bagaimana bisa mau dikenal secara nasional, isu ini justru tenggelam. Sangat disayangkan," jelas Emild Kadju melalui pesan Whatsapp yang diterima redaksi Matakatolik.com, Kamis,4/7/2019.


Forum Mahasiswa dan Pemuda Ngada Jabodetabek disingkat Formapena merupakan organisasi kedaerahan yang dibagun untuk menghimpun anak-anak muda asal Kabupaten Ngada yang berdomisili di wilayah Jabodetabek. Dalam Formapena,  anak-anak muda Ngada saling bertukar pengetahuan dan wawasan guna mengembangkan kompetensi dan kualitas diri.

"Kami selalu aktif berdiskusi tentang apa saja dalam nuansa ilmiah praksis.  Hari-hari terakhir ini kami berdiskusi tentang penyelenggaraan Festival budaya Inerie di Ngada yang boleh dikatakan gagal secara media branding," tambah Claudio Bili, anggota dewan pengawas Formapena.

Diketahui bahwa Festival budaya Inerie telah dimulai pada tanggal 2 Juli 2019 yang mana acara tersebut dibuka oleh Bupati Ngada Paulus Siliwoa di lapangan Kartini Bajawa. Acara yang akan dilangsungkan hingga tanggal 10 Juli 2019 tersebut ditujukan untuk memperkenalkan budaya dan pariwisata Ngada kepada dunia.

Berdasarkan konfirmasi tim media kepada Formapena Jabodetabek guna meminta tanggapan,  Emild Kadju yang adalah mahasiswa pascasarjana Komunikasi Politik Universitas Mercubuana menyatakan bahwa Festival Inerie harus menjadi momentum yang tepat  untuk mempromosikan budaya Ngada serta pariwisata bukan hanya kepada Indonesia secara nasional,  tetapi juga dunia internasional.


Claudio Bili (Anggota Dewan Pengawas Formapena), Emild Kadju (Ketua Umum Formapena.

"Perumusan strategi komunikasi budaya dan pariwisata bukan begitu. Pada era industri 4.0 ini,  peranan media sangat besar. Selain itu, sasarannya pun harus jelas. Misalnya agar dikenal secara nasional dan internasional. Jadi,  kalau aspek media branding tidak dikelola dengan baik,  maka amplifikasi dan masifikasi isunya pun akan tenggelam di hadapan isu-isu nasional dan internasional lainnya." Tambah Emild.

Para anggota Formapena sendiri merasa bangga menjadi anak Ngada.  Walaupun berada di tanah rantau, mereka tetap peduli dengan eksistensi Kebupaten dan budaya Ngada.

"Walaupun di perantauan, kami tetap mencintai Ngada. Kami ingin Ngada menjadi Kabupaten terbaik di NTT. Kalau bisa di seluruh wilayah Indonesia." tambah Rino,  kepala divisi advokasi Formapena Jabodetabek.

"Masih ada kesempatan beberapa hari lagi hingga tanggal 10 Juli.  Kami harap panitia pelaksana tidak menutup telinga dari masukkan yang kami berikan ini.  Bukan untuk siapa-siapa,  tetapi untuk Ngada tercinta," tutup Emild.

Matakatolik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2018 MATA KATOLIK Designed by Templateism.com and Supported by PANDE

Diberdayakan oleh Blogger.
Published by Sahabat KRISTIANI