Sumber foto: Dok. Komsos KWI
Matakatolik.com-Pada Kamis, 30/5, digelar workshop “Menulis Kreatif” oleh Komisi Komsos KWI di Aula Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini termasuk dalam rangkaian Pekan Komunikasi Sosial Nasional (PKSN) ke-6 yang digelar di Keuskupan Agung Makassar, Minggu, 26/5 hingga Minggu, 2/6.
Kegiatan ini diikuti sekitar 100 orang peserta yang berasal dari seluruh paroki di Kevikepan Toraja dan Luwu. Kegiatan ini diawali dengan doa pembuka yang di pimpin oleh Budi Sutedjo D. Oetomo, yang sekaligus membawakan materi tentang visi menulis kreatif. Budi mengawali pemaparannya dengan memberikan motivasi kepada peserta. Ia mengutip beberapa kutipan yang berkaitan dengan menulis dari tokoh-tokoh yang terkenal. Misal, ia mengutip Confucius, "Karya tulis jauh lebih berarti daripada pasukan bersenjata."
Inisiator lokakarya “Indonesia Menulis” ini juga menjelaskan cara menulis bagi para peserta, yang kebanyakan masih pemula dalam dunia tulis-menulis. Budi memberikan tips kepada para peserta untuk membuat rekaman terlebih dahulu bila belum mahir dalam membuat tulisan, meminta pendapat dari orang lain, terbuka terhadap kritik, dan aneka cara lainnya.
Sumber foto: Dok. Komsos KWI
Di akhir sesinya, Budi Sutedjo mengajak para peserta untuk menuliskan visi mereka tentang menulis kreatif di selembar kertas. Kerta bertuliskan rumusan visi tersebut dibentuk menjadi pesawat untuk diterbangkan. Sebelum menerbangkan pesawat kertas itu, Budi mengundang para peserta untuk berdoa agar visi tersebut benar-benar menjadi langkah resolusi untuk merealisasikan keinginan menulis. Kemudian, mereka secara serentak menerbangkan pesawat-pesawat kertas tersebut. Gemuruh sukacita seolah terbersit dalam wajah-wajah para peserta yang didominasi oleh generasi milenial.
Pemilik tiga pesawat kertas yang dapat diterbangkan paling jauh berkesempatan untuk membacakan visinya dan mendapatkan hadiah buku.
Selain Budi Sutedjo, hadir sebagai narasumber dalam workshop “Menulis Kreatif” ini yaitu mantan Pemimpin Redaksi Majalah HIDUP, R.B.E. Agung Nugroho dan wartawan senior, A. Margana.
Sri Ganti
(Salah satu peserta workshop)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar