Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Misi Pembebasan dari Pasung
Matakatolik.com-Namanya Fridus. Usianya sekitar 33 tahun. Dia sudah dipasung lebih dari 5 tahun.
Fridus berasal dari sebuah keluarga yang sederhana. Kedua orang tuanya sudah sesepuh. Dia adalah anak bungsu dari 4 bersaudara.
Fridus jatuh sakit jiwa waktu mau bekerja di Kupang bersama kakaknya. Tidak lama setelah tiba, dia jatuh sakit dengan gangguan jiwa. Hal itu memaksa saudaranya untuk mengantarnya kembali ke kampung halaman. Jaraknya cukup jauh dari kota Maumere.
Setibanya di kampung, orang tua tak punya pilihan lain, selain memasung dia, Karena takut, dia jalan sembarang dan menyebabkan bahaya bagi pihak lain. Dan sejak itu, dia dipasung oleh orang tuanya di sebuah tenda di luar rumah mereka.
Dalam keadaan pasung, Fridus tidak bisa berbuat apa-apa untuk melayani dirinya sendiri. Dia hanya dilayani kedua orang tuanya yang sudah tua, termasuk mengurus makan minumnya, mandi, dll. Fridus sudah menempati pondok tempat pasungannya lebih dari lima tahun.
Fridus dikenal oleh Seminari St. Kamilus atas laporan umat. Ketika kami mengunjunginya akhir tahun lalu, kondisinya sangat memprihatinkan. Waktu itu kami berdiskusi dengan keluarganya, bagaimana menolong dia, tanpa harus dipasung. Setelah berbicara panjang lebar, dan mendiskusikan peran keluarga, mereka menerima tawaran untuk membuat rumah bebas pasung baginya.
Kemarin, kami mengunjunginya lagi untuk memastikan bahwa rumahnya akan segera dibangun. Mendengar itu, kedua orang tuanya sangat haru dan sangat berharap agar anaknya segera dibebaskan dari pasungannya.
Rumah Fridus akan menjadi rumah ke-23 yang dibangun oleh Seminari St. Kamilus bagi pasien dengan gangguan jiwa di Maumere. Semoga misi ini berjalan lancar, dan Friduz lekas bebas dari pasungannya.
Rm. Andi, MI
Rektor Seminari St. Kamilus - Maumere
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar