Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
KWI dan Kemenkomimfo: Jaga NKRI melalui Media Digit
Misa Pembukaan PKSN ke-6 di Gereja Katedral Keuskupan Agung Makassar (Foto Dok. Komsos KWI)
Matakatolik.com-Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) menggelar Seminar Nasional bertajuk “Memperkokoh NKRI melalui Media Digital” pada Senin, 27 Mei 2019.
Seminar yang diselenggarakan di Aula Paroki Santo Fransiskus Assisi Makassar, Sulawesi Selatan ini sebenarnya ingin menjawab tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia belakangan ini.
Maraknya penggunaan media sosial dan menjamurnya informasi palsu maupun berita bohong (hoaks) merupakan fenomena yang sangat serius.
Persebaran konten-konten yang membahayakan keutuhan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara tersebut menjadi konsen bersama di kalangan anak bangsa. Menanggapi gejala sosial itu, upaya pencegahan terus digalakkan.
Seminar Nasional yang diselenggarakan di Makassar ini merupakan kelanjutan dari kerja sama Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) KWI dengan Kemenkominfo RI yang sudah berjalan tiga tahun terakhir ini.
Seminar serupa juga pernah dihelat di Sorong, Papua Barat dan Palangkara, Kalimantan Tengah.
Tarian Penyambutan(Foto Dok. Komsos KWI)
Selain itu, banyak workshop literasi media sosial di berbagai kota di seluruh Tanah Air pun diadakan secara kontinyu.
Dua institusi ini berjibaku mengupayakan literasi media, terutama media sosial, di kalangan kaum muda. Harapannya, dengan adanya literasi media digital ini, kaum muda sebagai pengguna paling aktif mampu berkontribusi menyebarkan konten-konten positif guna mendiseminasikan nilai-nilai luhur kebangsaan dan ide-ide kreatif lainnya demi kemajuan bangsa Indonesia. Banyaknya kegiatan yang telah dilakukan diharapkan mampu membekali kaum muda untuk menjadi agen literasi yang berani menggarami dengan benih-benih kebaikan di lingkungannya masing-masing.
Seminar Nasional yang digelar dalam rangkai peringatan 111 tahun Kebangkitan Nasional (Boedi Oetomo) ini sedianya diikuti oleh 700-an peserta dari seluruh pelosok Makassar.
Pembicara utama dalam acara ini adalah Sekretaris Jenderal Kemenkominfo, Dra. R. Niken Widiastuti, M.Si. Niken hadir mewakili Menkominfo, Rudiantara, S.Stat., M.B.A., membawakan materi berjudul “Transformasi Digital: Tingkatkan Ekonomi Masyarakat”. Selain itu, hadir juga sebagai pembicara pakar teknologi dan komunikasi, Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A., M.Phil., M.A.; Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik, Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, Drs. Selamatta Sembiring, M.Si.; Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI, Drs. Eusabius Binsasi; dan jurnalis senior, mantan Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Trias Kuncahyono.
Seminar ini dipandu oleh mantan Direktur Radio Suara Surabaya, Drs. Errol Jonathans. Masing-masing pembicara menyampaikan materi terkait dengan tema Revolusi Industri 4.0, baik dari aspek pembangunan sumber daya manusia dan komunitas insani, peluang dan tantangan bagi generasi milenial, pengaruhnya bagi keutuhan bangsa, dan bagaimana media Gereja beradaptasi dengan perkembangan era transformasi digital.
Sekjen KWI Mgr. Antonius Subianto Bunjamin (tengah) didampingi Sekretaris Eksekutif Komisi Komsos KWI Romo Kamilus Pantus (kanan) disambut dengan tarian adat. (Foto Dok. Komsos KWI)
Seminar sehari ini dibuka oleh Sekjen KWI, Mgr. Anton Subianto Bunjamin, OSC. Uskup Bandung ini sekaligus membuka rangkaian Pekan Komunikasi Sosial Nasional (PKSN, 26 Mei s/d 2 Juni 2019) dengan Misa Kudus di Gereja Katedral Keuskupan Agung Makassar, Minggu sore, 26 Mei 2019.
Pasalnya, Seminar Nasional ini termasuk dalam rangkaian Pekan Komunikasi Sosial Nasional (PKSN) ini diikuti utusan 23 keuskupan dari 37 keuskupan di Indonesia. PKSN ini merupakan hajatan tahunan Gereja Katolik Indonesia untuk memperingati Hari Komunikasi Sosial Sedunia.
Kegiatan ini dimotori oleh Komisi Komsos KWI dan diselenggarakan di salah satu keuskupan melalui kerja sama dengan Komisi Komsos Keuskupan yang bersangkutan.
Sementara itu, tema PKSN tahun ini mengambil inspirasi dari Surat Santo Paulus kepada Jemaat di Efesus 4: 25, “Kita Adalah Sesama Anggota: Berawal dari Komunitas Jejaring Sosial menuju Komunitas Insani”.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar