Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
ITL Trisakti Siap Jalankan Model Pembelajaran Berbasis STEM
Matakatolik.com-Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti saat ini mulai menggagas model pembelajaran berbasis Science, Technology, Engineering dan Mathematics (STEM) yang diproyeksikan sebagai salah satu upaya untuk merevolusi pembelajaran masa depan.
Seperti yang diungkapkan Rektor Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti, Tjuk Sukardiman beberapa waktu lalu. Tujuan dari pengembangan model pembelajaran ini adalah untuk menyiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan yang menunjang kehidupan di abad 21.
Ia mengatakan STEM saat ini tengah menjadi isu penting dalam dunia pendidikan. Pendekatan STEM pada dasarnya mengintegrasikan empat komponen yakni sains, teknologi, enjinering dan matematika ke dalam proses pembelajaran.
Keempat komponen tersebut dipahami sebagai hal yang berbeda dan terpisah, maka sekarang komponen tersebut dintegrasikan sebagai satu kesatuan yang saling terkait untuk menciptakan sebuah sistem pembelajaran aktif dan aplikatif berbasis problem solving.
Untuk meningkatkan kualitas sistem pembelajaran berbasisi STEM, ITL Trisakti terus melakukan berbagai upaya kreatif-inovatif.
Salah satunya dengan digelarnya diskusi penjajagan kerjasama ITL Trisakti dengan Masyarakat Kompetensi Nasional (Maskom), yang berlangsung di Kampus ITL Trisakti, Selasa (28/5/2019).
Pembicara utama adalah DR. IR. Luluk Sumiarso, M.SC. Ia membawakan materi dengan topik “Penerapan Sistem Kompetensi Nasional dan Internasional Bidang Transportasi dan Logistik Pada Jenjang Studi Vokasi dan Sarjana Terapan Melalui Pendekatan MEMES (Multi Entry Multi Exit System).
Ia mengatakan kompetensi, standar kompetensi dan sistem kelola kompetensi merupakan sesuatu yang harus dilakukan dalam dunia industri, pendidikan dan birokrasi.
Dalam bidang industri, ketiga hal itu diperlukan untuk meningkatkan kinerja, produktivitas dan daya saing usaha.
Sementara di dunia pendidikan untuk meningkatkan sumber daya manusia, untuk melahirkan generasi unggul yang cerdas, inovatif, kreatif yang siap dipakai di pasar kerja.
Ia menyebut hal ini mendukung langkah pemerintah yang terus disampaikan Presiden Jokowi, di mana saat ini Bangsa Indonesia sedang memfokuskan pada peningkatan sumber daya manusia.
“Presiden Jokowi selalu menyinggung itu. Kami kebetulan memahami arahan itu. Setelah pembangunan di bidang infrastruktur sekarang ditekankan SDM. Karena peningkatan kualitas SDM sangat berkaitan dengan banyak aspek dan banyak sektor dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Luluk, putra Daerah Ponorogo, lahir 11 Mei 1951 yang juga alumni Fakultas Elektro ITB dan jebolan University of Pennsylvania USA jurusan Energy Management and Policy.
Untuk mewujudkan peningkatan SDM maka perlu adanya kompetensi yang memadai.
Untuk itu, ia mengatakan perlu suatu sistem Kompetensi Nasional yang di implementasikan ke dalam suatu Gerakan Nasional Kompetensi Indonesia dengan Sembilan Agenda yakni pertama Perbaikan Gizi dan Pengembangan Karakter Sejak Usia Dini.
Selanjutnya Penataan Sistem Kompetensi Nasional berbasis KNI; Pengembangan Standar Kompetensi dan Kurikulum; Integral Moda Pembelajaran; Strukturisasi/formalisasi Pelatihan Kerja dan pengalaman kerja; Sinkronisasi Sertifikasi Kompetensi; Pengembangan Rekognisi dan Pengakuan Kesetaraan Kualifikasi; Sinkronisasi peraturan Perundang-undangan dan terakhir; Pembentukan Dekomnas dan Resfungsionalisasi Kelembagaan.
Ia berharap hal ini bisa diimplemetasikan di ITL Trisakti agar menjadi Perguruan Tinggi yang handal dan dapat melahirkan generasi unggul.
Ia mendorong ITL Trisakti dapat membentuk semacam pusat kompetensi nasional di bidang Transportasi dan Logistik berbasis STEM melalui Multi Entry Multi Exit System (MEMES) yang diharapkan dapat menjadi role model untuk Perguruan Tinggi lainnya.
Rektor ITL Trisakti, Tjuk Sukardiman, mengatakan bahwa Sistem Kompetensi Nasional ini sudah menjadi kebutuhan mendesak bagi upaya melahirkan insan Transportasi dan Logistik yang berkualitas di era Milineal, baik di kancah Nasional maupun Internasional.
Ke depannya, ITL Trisakti terus berupaya untuk meningkatkan SDM, baik mahasiswa maupun dosen.
“Oleh karena itu, ITL Trisakti siap menyelenggarakan Sistem Kompetensi di bidang Transportasi dan Logistik berbasis STEM melalui MEMES yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi yang lainnya," ujar Tjuk Sukardiman.
Ervan Tou
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar