Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Bimo Prakoso: Hukum Koruptor Tanpa Pandang Bulu
Ketua Yayasan Trisakti, Djanadi Bimo Prakoso
Matakatolik.com-Ketua Yayasan Trisakti, Djanadi Bimo Prakoso, mendukung langkah pemerintah untuk menghukum koruptor seberat-beratnya. Sebab, perkara tindak pidana korupsi di Indonesia saat ini sudah termasuk kategori Extra Ordinary Crime atau kejahatan luar biasa.
“Kita mendukung langkah pemerintah untuk memberantas korupsi. Menghukum koruptor tanpa pandang bulu. Sebab, korupsi juga berdampak luas dan dapat menyengsarakan hidup masyarakat banyak,” kata Bimo di kampus Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti, Bintaro, Jakarta Selatan, Kamis (7/5/2019).
Ia meminta agar masyarakat turut mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan aparat penegak hukum lainnya untuk menindak tegas siapa pun pelaku korupsi.
“Masyarakat harus ikut melapor jika ada dugaan korupsi yang dilakukan di tengah masyarakat,” kata pensiunan TNI berpangkat Mayor Jenderal ini.
Menurut dia, partisipasi masyarakat dapat membatasi ruang gerak koruptor.
“Masyarakat harus bisa melakukan deteksi awal. Ini sangat penting agar korupsi bisa diatasi dengan baik,” ujar alumni Master of Public Administration (MPA) dari Shippensburg University, Pennsylvania, USA ini.
Solusinya, kata Bimo, melakukan pencegahan kepada pihak-pihak yang ingin korupsi.
“Paling bagus bagaimana mencegah supaya tidak berpikiran untuk korupsi,” ujarnya.
Ia juga berharap agar pendidikan anti korupsi mulai ditanamkan di bangku pendidikan. Bila perlu mulai dari pendidikan dasar.
Bimo mengaku prihatin dengan banyaknya kasus korupsi di Indonesia. Apalagi dilakukan oleh pihak penegak hukum.
Pada kesempatan yang sama ia menegaskan Yayasan Trisakti juga ikut memberantas korupsi.
Di Yayasan Trisakti, kata Bimo, dilakukan pemeriksaan setiap tahun, baik pemeriksaan oleh pihak internal maupun eksternal.
Hal ini dilakukan untuk menjaga agar lembaganya tak terinfeksi virus korupsi.
“Kami sangat tegas dengan korupsi. Yayasan Trisakti selalu melakukan audit. Apalagi Yaysan Trisakti adalah lembaga pendidikan tempat belajar generasi masa depan bangsa,” pungkas dia.
Ervan Tou
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar