Matakatolik.com-Para guru agama tingkat SMP DAN SMA/ SMK sekota Labuan Bajo melaksanakan retret sejak Jumat 5 April- 7 April 2018 di Aula Kevikepan Labuan Bajo.
Adapun tema yang diangkat dalam retret ini adalah “Menjadi Katekis Diera Milenial antara Tantangan dan Harapan”.
Tema ini diangkat karena kondisi riil dan realitas perkembangan teknologi yang semakin pesat dan masif saat ini.
RD Laurens Sopang, dihadapan peserta ret-ret menegaskan perkembangan teknologi jaman ini sangat pesat, seiring dengan itu banyak sekali anak-anak terjerumus dalam tindakan-tindakan yang salah dan tidak wajar.
Untuk itu kata Rm. Lorens sangat penting mempersiapkan iman dan kerohanian anak-anak agar menjadi kokoh baik secara iman, mental dan spiritualnya.
"Banyak sekali yang terjadi dengan situasi dunia saat ini seperti pemanasan global, air laut naik panas bumi, tanah longsor, kekeringan, teknologi semaik cangih, ancaman radikalisme, lapangan kerja semakin berkurang, moralitas semakin kacau dan jahat. Dampaknya kehidupan iman semaikn merosot, doa keluarga tidak ada, iman diangap sebagai alat pemadam kebakaran saja," tegasnya.
Romo Lorens menambahkan saat ini, banyak anak-anak dan kaum muda hidup dibawah kuasa daging seperti ketenaran, permusuhan, perkelahian dan mabuk-mabukan.
"Dampaknya adalah banyak kaum muda sering takut, marah dan stress. Ia menjadi pribadi yang suka mengeluh, kurang ulet, tidak bertanggung jawab dan malas," katanya.
Untuk itu menurut dia, sebagai pewarta tidak boleh berdiam diri, tidak boleh masa bodoh, tetapi harus berbuat seauatu.
"Para katekis adalah mempersiapkan mental para remaja dan kaum muda dengan motivasi cinta khususnya dalam cara berpikir, bertutur kata, sikap hidup dan tindakan," tegasnya.
Selain itu, romo Lorens memberikan gambaran tentang keberhasilan orang lain. Penekanan utama adalah bahwa mereka sangat berharga, tidak boleh mnyerah, mampu bertahan dalam berbagai situasi. Berpikir positif serta selalu optimis dengan kekuatan untuk hidup dalam pengharapan.
"Karena itu seorang katekis harus percaya dan mengandalkan Allah dalam hidup.Selalu setia dan tekun dalam doa dan mesti hadir sebagai pengajar kebenaran serta di bekali dengan karunia-karunia Roh Kudus melalui pengudusan diri dan pelayanan,".
"Harus menyediakan waktu khusus membaca kitab suci, siap dibentuk dalam komuntas doa, dan berani membagikan kesaksian hidup dengan umat yang lain," harapnya.
Hasil retret ini dibentuklah komunitas katekis dengan nama "Komunitas Yohanes Paulus dua Labuan Bajo”.
Komunitas ini akan menjembatani kegiatan-kegiatan rohani khususnya pembangunan iman umat, remaja dan anak-anak.
Vikep Labuan Bajo Romo Richardus Manggu Pr menyampaikan apresiasi atas terbentuknya komunitas guru agama dan katekis ini.
Ia berharap komunitas ini mampu menjadi komunitas pembinaan rohani dan iman umat baik itu kaum muda, remaja maupun anak-anak.
“Semoga katekis mampu menjadi obor yang selalu menyala dan terus menyala ditengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat dewasa ini’ katanya.
Vinsen Patno
Tidak ada komentar:
Posting Komentar