Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
ITL Trisakti Gelar Seminar Memperkuat Kompetensi Dosen
Zamsuri
Matakatolik.com-Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti menggelar Seminar dalam rangka memperkuat kompetensi dan kapasitas jabatan akademik dosen Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti.
Acara ini berlangsung di Auditorium Lantai 7, Kampus Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti, Jakarta, Jumat, (5/4/2019).
Hadir sebagai narasumber, Sekretaris Lembaga Layanan Direktorat Pendidikan Tinggi atau LLDIKTI, Wilayah 3, Zamsuri.
Dalam materinya, ia menjelaskan bagaimana menjadi Perguruan Tinggi yang baik dan berkualitas.
Menurut dia, agar Perguruan Tinggi menjadi lembaga berkualitas maka sumber daya manusia para pengajar atau dosen juga harus berkompeten.
"Dosen harus berpikir global sesuai visi dan misi Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti. Maka para dosen harus mensupport visi dan misi (ITL Trisakti) tersebut," ujarnya.
Menurut doktor lulusan Universitas Indonesia ini, kemampuan dosen dalam mengajar khususnya dalam bidang akademik sangat menentukan keahlian bagi lulusan sebuah Perguruan Tinggi.
Sebab, semua lulusan dituntut memiliki keahlian agar bisa terima di pasar kerja.
Ia mengatakan, perusahan besar, tidak lagi melihat gelar dalam merekrut karyawan. Namun, yang paling penting adalah keahlian.
"Perusahaan besar sudah merekrut karyawan bukan melihat gelarnya, tapi dia bisa kerja apa. Kita sebagai dosen juga berpikir Perguruan Tinggi bisa apa," tegas Zamsuri.
Ia menyebut, jika dosen di sebuah Perguruan Tinggi tak kompetitif, tak buat inovasi dalam pembelajaran maka akan berdampak pada kualitas lulusannya.
Maka tak heran jika banyak kampus di Indonesia yang ditutup. Sebab, tidak ada inovasi baru yang dilakukan.
Untuk itu, ia meminta jajaran pimpinan ITL Trisakti dan para dosen untuk terus berbenah diri. Melakukan penelitian. Dan, minimal up to date ilmu pengetahuan agar sesuai dengan perkembangan zaman.
Ia mengatakan persaingan Perguruan Tinggi di dalam negeri sangat ketat. Apalagi munculnya online learning.
Persaingan lain, kata dia, hadirnya Perguruan Tinggi asing. Jika kita tak siap bersaing maka banyak kampus yang ditutup.
"Ini yang bisa menyebabkan Perguruan Tinggi kita mengalami tutup. Setiap profesi punya persaingan ketat. Artinya, siapa yang lebih siap dan solid, kreatif dan bermutu dia pasti akan jadi pemenang," ungkapnya.
Tugas civitas academica adalah bagaimana caranya agar sebuah kampus bisa berkompetitif dengan yang lain.
Ia mengajak para dosen agar bekerja sama dalam segala bidang. Agar solid dan mampu melahirkan inovasi baru, yang dapat bermanfaat bagi perkembangan kualitas kampus.
"Tugas kita adalah bagaimana kita mendongkrak kampus menjadi yang lebih baik. Kalau kepentingan pribadi dominan maka kualitas menurun. Tapi kalau bekerja sama maka kualitas akan semakin baik," katanya.
Acara ini dibuka Rektor Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti, Tjuk Sukardiman.
Dihadapan ratusan dosen, ia menyampaikan terima kasih kepada narasumber, Zamsuri.
Menurut Tjuk, selain kualitas dosen, yang perlu diperhatikan juga adalah tata kelola kelembagaan ITL Trisakti.
Tata kelola menjadi unsur yang tak kalah pentingnya agar ITL Trisakti menjadi kampus yang berkualitas, yang dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompetitif.
"Opsi ITL Trisakti, syarat pertama adalah kelembagaannya. Tata kelola Perguruan Tinggi yang memadai agar bisa bersaing dengan baik," ungkap Tjuk.
Ervan Tou
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar