Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
Matakatolik.com -Paus Fransiskus dijadwalkan akan memimpin Misa di Istora Gelora Bung Karno (GBK) pada 2 September 2020 mendatang. Pemim...
Solusi Untuk Anda!
FMKI Ajak Masyarakat Mengawal Pancasila
Matakatolik.com-Pesta demokrasi adalah perayaan rakyat yang harus diwarnai dengan penuh sukacita dan penuh kegembiraan. Karena pesta, maka masyarakat wajib mengikuti untuk merayakan sebagai salah satu bentuk tanggung jawab kepada NKRI.
Sangat tidak etis jika pesta demokrasi diwarnai dengan sentimen politik, aksi saling fitnah antar pendukung pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang akan bertarung pada 17 April 2019 mendatang.
Sentimen politik yang terus mewarnai ruang publik diharapakan menjadi perhatian bersama seluruh masyarakat Indonesia.
Sekretaris Nasional Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI) terpanggil mendiskusikan persoalan ini dalam Diskusi Terbatas dengan tema "Mengawal Pancasila: Menelaah Dinamika Politik dan Keamanan Jelang Pemilu 2019", di Kampus Unika Atma Jaya, Jakarta, Sabtu (6/4/2019).
FMKI mengajak agar kita berpedoman pada Pancasila sebagai dasar negara. Hanya dengan Pancasila kita bisa bersatu, dan tetap hidup saling berdampingan sebagai saudara.
Dalam sambutan di awal diskusi, Sekretaris Nasional FMKI, Veronica Wiwiek Sulistyo, mengaku prihatin dengan kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ia mengatakan menjelang pesta demokrasi ruang publik diwarnai dengan aksi yang tidak mencerminkan sebagai warga negara yang baik. Dimana aksi saling fitnah, adanya berita bohong menghiasi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Situasi yang terjadi akhir-akhir ini dimana pesta demokrasi yang seharusnya meriah namun yang terjadi banyaknya berita hoax dan juga justru saling menyerang antara kontestan capres," kata Veronica.
Bahkan, lanjut dia, peristiwa yang terjadi sangat menganggu keamanan dan keutuhan NKRI. Dan, tidak mencerminkan Indonesia sebagai negara beradab.
"Dimana dengan enaknya menghina pemimpin negara. Dan, yang paling bahaya adanya kelompok yang anti Pancasila. Akan dibawa ke mana negara ini?".
Padahal, kata Veronica, para pahlawan sudah berjuang untuk mempertahankan Bangsa Indonesia sebagai Rumah Bersama dan Pancasila sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Akhir-akhir ini Pancasila sering ditinggalkan bahkan dilupakan. Sejak reformasi orang semakin lupa dengan Pancasila. Hal ini akan membahayakan bagi kehidupan kita sebagai bangsa yang berbeda-beda tapi tetap satu, utuh untuk selamanya," katanya.
Untuk itu, ia mengajak agar kita bersama-sama menjadi bagian yang paling utama agar menjaga Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
"Kita tak rela negara ini menjadi hancur seperti Suriah. Mudah-mudahan diskusi ini bisa menghasilkan sesuatu yang dapat menjadi masukan bagi bangsa dan negara kita," ujar Veronica.
Dia juga mengajak seluruh masyarakat dapat menjaga keamanan agar Pemilu 2019 dapat berjalan aman dan lancar.
Puluhan orang hadir dalam diskusi ini diantaranya para aktivis dan Tokoh-tokoh Katolik. Maria Ratnaningsih tampil sebagai moderator.
Sementara hadir sebagai narasumber Mohammad AS. Hikam dengan topik materi "Perspektif Ancaman Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara dan Cara Menghadapinya". Hadir juga Kusnanto Anggoro membawakan materi bertopik "Telaah Strategis Potensi Konflik, Gangguan Keamanan dan Political Update".
Ervan Tou
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar