Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Pemuda Katolik Harus Satu Dalam Iman Aneka Dalam Aksi
RD. Rofinus Neto Wuli saat Membawakan Materi.
Matakatolik.com-Pemuda Katolik adalah kelompok sah yang dimiliki bangsa Indonesia. Untuk itu, peran Pemuda Katolik untuk menentukan arah dan perjalanan Gereja Katolik dan Negara Indonesia sangat diperlukan.
Hal tersebut disampaikan Pastor Bantuan Militer TNI dan Polri (Pasbanmilpol) Keuskupan TNI dan Polri RD. Rofinus Neto Wuli saat memberikan materi pada kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapenta) Pemuda Katolik Komisariat Jakarta Timur, di Aula SD Tarakanita 5, Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (23/3/2019).
Dalam materinya, Romo Rony panggilan akrabnya memotivasi peserta Mapenta yang berjumlah puluhan orang muda Katolik untuk aktif berkontribusi bagi Gereja dan Negara Indonesia.
Romo Rony juga mengajak para peserta untuk aktif di berbagai kegiatan sosial politik dan kemasyarakatan. Apalagi, tahun 2019 sebagai Tahun Elektoral, masyarakat Indonesia merayakan pesta demokrasi yang akan berlangsung pada 17 April 2019 mendatang.
Menurut dia, Pemuda Katolik harus ambil bagian menyukseskan pemilu 2019. Ikut berpartisipasi dengan cara datang ke TPS. Tidak golput. Dan, ia mengajak agar pemilu 2019 menjadi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat Indonesia.
Ajakan Romo Rony sangat beralasan. Ia menuturkan sangat prihatin dengan orang muda katolik yang apatis dengan dunia politik.
Padahal, kata dia, sejarah mengatakan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia juga pengaruh dan keterlibatan aktif seluruh lapisan masyarakat termasuk tokoh-tokoh dan pahlawan Katolik.
Ia mengajak Pemuda Katolik untuk mengedepankan spirit keimanan Katolik dan kebangsaan NKRI yakni 100% Katolik dan 100% Indonesia.
“Dalam diri kita melekat dua status ini yakni warga Katolik dan warga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sehingga kehadiran kita di dunia ini untuk gereja dan tanah air,” tegas Romo Rony.
Pastor Moderator DPN Vox Point Indonesia ini mendorong agar Orang Muda Katolik mesti terus diberi kesadaran tentang kebangsaan. Untuk berperan dalam nasib bangsa ini.
Romo Rony menilai, jika keterlibatan umat khususnya orang muda katolik dalam percaturan politik tanah air sangat minim maka akan merugikan eksistensi gereja dan keutuhan NKRI di masa yang akan datang.
“Kita akan rugi besar jika bidang yang amat penting yang menentukan nasib kita bersama eleman anak bangsa ini tanpa kita orang Katolik terlibat didalamnya. Anda suka atau tidak suka dengan politik, tapi sangat penting. Karena seluruh tatanan kehidupan kita ditentukan oleh politik,” ujar Dosen Universitas Pertahanan Indonesia ini.
Ia menyebut, seluruh produk legislasi yang menentukan nasib bangsa ditentukan oleh politik. Karena itu, seluruh kader katolik harus ikut menentukan dengan cara memilih caleg berkualitas dan presiden sesuai suara hati.
Romo Rony menjelaskan, jika Pemuda Katolik terlibat aktif membangun gereja dan bangsa maka itu adalah implementasi dari ajaran sosial gereja. Dimana, awam katolik harus terlibat dalam kehidupan sosial politik dan kemasyarakatan.
Untuk itu, ia berharap Mapenta Pemuda Katolik ini sebagai momentum untuk merefleksi dan memotivasi. Agar lebih banyak orang muda katolik yang ikut terlibat dalam dunia politik dan kemasyarakatan.
Sebab, saat ini ada banyak tantangan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia. Dimana adanya kelompok yang ingin menganggu keutuhan NKRI.
“Tantangan yang perlu disikapi yaitu bahaya yang mengarah ke disintegrasi bangsa. Munculnya kelompok masyarakat tertentu yang ingin mengganti dan menggangu ideologi bangsa kita,” kata Romo Rony.
Menurut dia, masih ada masyarakat yang gagal paham atas kemajemukan bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, ia mendorong agar kita mengedepankan politik kebangsaan. Politik untuk kesejahteraan bersama (Bonum Commune).
Selain itu, Romo Rony juga mengatakan bahwa perbedaan adalah kekuatan yang dimiliki bangsa Indonesia. “Bahwa negeri ini didirikan untuk semua. Politik kita adalah politik kebangsaan,” tegas Imam asal Ngada, NTT ini.
Untuk itu ia mengajak agar kader katolik terus berkontribusi demi gereja dan bangsa Indonesia. Mengedepankan nilai-nilai Kristiani dan kembali ke jati diri bangsa yaitu 4 Konsesnus Dasar Negara Indonesia yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
Romo Rony juga mengapresiasi Pemuda Katolik yang konsisten menggelar kegiatan pengkaderan.
Menurutnya, Mapenta adalah bentuk perwujudan iman Katolik.
“Setiap bentuk kegiatan Pemuda Katolik juga adalah bentuk perwujudan iman katolik. Semua kita terpanggil ke tata dunia untuk terlibat aktif. Kita harus mengisi berbagai ruang publik dengan cara kita masing-masing. Sehingga saya terus katakana bahwa kita satu dalam iman, aneka dalam aksi di tengah tata dunia ini,” pungkas Romo Rony.
Ervan Tou
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar