Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Home
Headline
Mimbar KAJ
Dubes Australia: Serangan Teror Christchurch Peringatan Bahaya Ekstremis Sayap Kanan
Dubes Australia: Serangan Teror Christchurch Peringatan Bahaya Ekstremis Sayap Kanan
Dubes Australia untuk Indonesia Gary Quinlan bersama Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan
Matakatolik.com - Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan mengakui peristiwa penembakan yang terjadi di dua masjid di Christchurch pada Jumat pekan lalu merupakan peringatan akan ancaman kelompok ekstremis sayap kanan.
Hal ini diungkapkan Quinlan menyusul fakta yang menunjukkan bahwa pelaku teror yang menewaskan 50 orang itu merupakan seorang warga Australia yang diketahui mendukung supremasi kulit putih dan mendukung ide-ide ekstremis sayap kanan.
Baca Juga: Update Banjir Bandang Sentani Papua: 89 Orang Meninggal
Selain itu, komentar seorang senator Australia, Fraser Anning yang justru menyalahkan kebijakan imigrasi Negeri Kanguru sebagai penyebab aksi teror di Christchurch pun mendapat perhatian dari Quinlan.
Dalam pernyataan resmi bernada rasis yang dirilis Anning usai aksi teror Christchurch, ia menyebutkan serangan yang terjadi adalah buah dari ketakutan yang semakin besar atas kehadiran Muslim yang meningkat di Australia dan Selandia Baru.
"Pernyataan Anning mengingatkan kita bahwa komentar seperti itu harus segera ditolak secara luas. Namun implikasi lainnya adalah, masyarakat seperti saya sekarang jauh lebih waspada terhadap bahaya ideologi dan patologi ekstremis sayap kanan karena orang-orang ini tidak hanya mempengaruhi secara ideologi tetapi juga secara patologis," ungkap Quinlan kala bertemu dengan petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Selasa (19/3/2019).
Baca Juga: Pernyataan Sikap KWI Terkait Peristiwa Penembakan di Selandia Baru
Quinlan mengakui bahwa gerakan ekstremis sayap kanan masih sulit dideteksi oleh pemerintah, pasalnya, ia bergerak sendiri dan diketahui tak terlibat dengan jaringan manapun. Berdasarkan pernyataan Kepolisian Australia, Tarrant sang pelaku pun melakukan aksi ini sendiri dan tak pernah masuk daftar pengawasan otoritas setempat.
"Saya pikir permasalahan saat ini adalah terdapat sekelompok ekstremis sayap kanan [di tengah masyarakat]. Kami menolak kehadirannya di tengah masyarakat dan kehadirannya meningatkan kita bahwa ini merupakan masalah yang serius yang harus mendapat perhatian lebih," ujarnya.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar