Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Biar Suara Anda Tidak Mubazir, Jangan Golput
Matakatolik.com-Umat Katolik diminta untuk tidak golput di Pemilu 17 April 2019 mendatang. Sebab, partisipasi umat Katolik ikut menentukan masa depan Bangsa Indonesia lima tahun ke depan.
"Jangan golput, tapi jadilah pemilih smart sehingga suara anda tak mubazir," kata Moderator Seksi HAAK Dekenat Jakarta Pusat, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) RP. Haryanto SJ dihadapan ratusan umat Katolik yang hadir dalam Sosialisasi Tahun Berhikmat 'Politik Berhikmat Wujudkan Pemilu Bermartabat' di Aula Lantai 3 Gereja Hati Kudus Paroki Kramat, Jakarta, Sabtu (9/3/2019).
Acara ini diselenggarakan Forum Seksi HAAK Dekenat Pusat, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ).
Baca Juga: Peneliti CSIS Sebut Upaya Pendelegitimasian Penyelenggara Pemilu
Romo Haryanto mengatakan pada prinsipnya masyarakat dan umat Katolik khusunya punya hak untuk menentukan pilihan yang dijamin konstitusi.
"Anda punya kebebasan di situ. Jangan hanya mau jadi mesin karena perintah. Suara hati Anda yang harus bicara. Jadilah pemilih yang smart," katanya.
Ia juga menekankan agar umat Katolik tak saja memilih Calon Legislatif yang beragama Katolik.
Baca Juga: Camat Cibal Barat Sebut Menjaga Air Bentuk Tanggungjawab Moral
Menurut dia, tidak semua caleg Katolik layak berada di Legislatif.
Untuk itu, ia mendorong agar mengecek dan mengetahui latar belakang semua Calon Legislatif. Juga mengetahui sistem dan aturan Pemilu 2019.
"Karena tak semua orang Katolik layak di posisi itu. Harus kita akui. Jangan sampai buang suara percuma. Untuk itu harus mengenal sistem. Kalau tidak suara kita buang percuma," ujar dia.
Hal lain yang disampaikan Romo Haryanto agar Caleg Katolik tidak fokus kerja mengejar pemilih beragama Katolik.
Menurut dia suara Katolik di Keuskupan Agung Jakarta hanyalah bonus.
"Jumlah suara Katolik di Jakarta seandainya disatukan belum tentu dapat kursi dari satu Dapil," katanya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Menerima Pengurus PGI di Istana
Untuk itu, ia berharap agar para Caleg lebih kreatif untuk mendapat dukungan dari masyarakat.
"Lebih smart lagi supaya dapat suara lebih. Prinsip itu perlu diperhatikan. Supaya pemerintahan berikutnya kita dapat menyampaikan gagasan kita kepada mereka yang berada di posisi yang yang telah kita pilih itu," ujarnya.
Sementara Pastor Paroki Gereja Hati Kudus Paroki Kramat, RP. Yustinus Agung Setiadi, OFM menyambut baik acara ini.
Dalam sambutannya Romo Agung mengatakan dalam kehidupan setiap hari kita pasti dihadapkan dengan pilihan. Kemampuan pilihan itu adalah hak setiap orang.
"Kemampuan untuk memilih adalah hak setiap orang. Kemampuan untuk menentukan pilihan yang benar sangat diperlukan," katanya.
Baca Juga: Paus Fransiskus Mendesak para Politisi Memperjuangkan Kebaikan Bersama
Ia mengatakan hidup berhikmat menjadi sesuatu yang pokok sehingga kita dapat memilih cara yang benar dalam memilih yang tepat.
Ia berharap agar kegiatan ini menghasilkan pikiran dan gagasan yang baik untuk menentukan pilihan yang tepat di Pemilu 17 April 2019 mendatang.
"Semoga apa yang kita terima bisa disebarkan dalam keluarga. Sebab pemilu kali ini tak semudah seperti sebelumnya. Sehingga nantinya bangsa ini dapat memilih pemimpin yang baik melalui cara yang baik pula," ujarnya berharap.
Acara ini juga dihadiri para Caleg Katolik dari Dapil 2 DKI Jakarta, diantaranya Christina Aryani dari Partai Golkar dan Haposan P. Batubara dari Partai Gerindra.
Ervan Tou
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar