Headline News

Misa Imlek di Paroki Rawamangun, Berkat Bagi Sesama


Matakatolik.com-Ribuan umat Gereja Katolik Paroki Keluarga Kudus Rawamangun menghadiri Perayaan Ekaristi dalam rangka Tahun Baru Imlek 2019, di Gereja Rawamangun, Selasa (5/2/2019).

Perayaan ini sebagai ekspresi yang paling tepat untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Pastor Kepala Paroki Keluarga Kudus Rawamangun, Romo Yulius Edyanto MSF, mengingatkan kepada umat Allah agar peristiwa ini tak sekedar merayakan kegembiraan.

Tapi yang paling penting adalah bersyukur kepada Tuhan. Salah satunya meneladani iman Santa Agatha.
 
“Gereja kita berubah total menjadi warna merah tampak nyata. Mungkin alasannya karena hari Imlek. Namun kita diingatkan bahwa hari ini pun juga kita ingin meneladani Santa Agatha, seorang perawan dan martir,” kata Romo Edy.

Ia mengatakan Santa Agatha adalah seorang yang beriman. Demi iman dan untuk menjaga kemurniannya, ia rela mati sebagi seorang martir.

“Itu berarti menjadi saksi iman. Maka biarlah bersama Santa Agatha dan kesempatan Imlek ini kita diingatkan syukur kepada Tuhan. Dan, biarlah kita juga berani menjadi saksi Kristus ketika kita mampu berbagi rahmat Allah kepada semua orang,” ujar Romo Edy. 

Perayaan ini berlangsung dalam suasana aman dan tenang. Semua perhiasan berwarna merah yang dikerjakan secara khusus oleh panitia dipimpin Lucia Mona Hartati. Tata altar, dan busana yang dikenakan umat serba merah.

Perayaan Ekaristi berlangsung secara konselebrasi. Pastor Kepala Paroki Keluarga Kudus Rawamangun, Romo Yulius Edyanto MSF tampil sebagai Konselebran utama.

Ia didampingi Pastor Rekan Paroki Rawamangun Romo Fajar Himawan MSF, dan Romo Yohanes Sutrisno, MSF, serta Pastor Tamu Romo Susilo MSF.

Dalam khotbanya Romo Yulius Edyanto menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Republik Indonesia.

Hal itu karena Imlek sudah menjadi hari libur nasional sejak 2003 yang disahkan Presiden Republik Indonesia saat itu Megawati Soekarnoputri.

Walaupun, kata Romo Edy, Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdul Rahman Wahid (Gus Dur), punya peran besar dalam memperjuangkan Imlek menjadi hari libur nasional.

“Perjuangan sesungguhnya sebelumnya diperjuangkan oleh Presiden Gus Dur. Kita sungguh bersyukur kepada para pemimpin negara ini,” ujarnya. 

Ia mengatakan dengan rasa syukur itu pula kita merayakan Imlek. Disederhanakan melalui berbagai simbol. Dan, yang paling jelas warna merah. Semua itu adalah simbol kegembiraan.

“Kegembiraan bagi kita sebagai orang Kristen. Kita bangkit dengan Roh Kudus. Roh Kudus memberikan kita hati yang lembut dan rela mau berbagi kasih. Setelah Perayaan Ekaristi ada pemberkatan buah sebagai lambang syukur kepada Tuhan,” ungkap Romo Edy.

Perayaan Imlek, kata Romo Edy, harus menjadi berkat bagi sesama umat Allah.

“Kita berbagi kasih kepada satu sama lain dan yang miskin. Inilah tanda kedewasaan sebagai orang beriman. Alangkah indahnya perayaan Imlek ini kita saling membantu untuk semakin menguatkan iman, pengharapan dan kasih,” ujar Romo Edy.


Koordinator acara, Hadi Wijaya, mengatakan Misa Imlek ini sekaligus sebagai misa harian Selasa 5 Februari 2019.

“Acara misa ini seperti biasa tak ada yang khusus. Namun setelah misa ada pertunjukan barongsai dan bagi-bagi hadiah. Karena ini adalah tradisi orang Cina. Bagi-bagi rejeki, bagi jeruk dan kue. Semenatara anak-anak dibagi angpao,” kata umat Lingkungan Santa Bernadette ini. 

Ia mengatakan Misa Imlek di Paroki Rawamangun sudah berlangsung sejak lama. Beberapa tahun sempat berhenti karena kurangnya minat umat. Namun, lima tahun belakangan sudah dijalankan setiap tahun.

Lebih lanjut, Hadi Wijaya, mengatakan Misa ini tak sekedar untuk bergembira. Tapi harus dimaknai sebagai momentum untuk memperkuat iman dan meningkatkan hubungan persaudaraan kepada sesama anak bangsa.

“Hari Imlek ini diharapkan juga meningkatkan solidaritas kita di Indonesia. Tetap bersatu dan tak boleh dihancurkan oleh berbagai kepentingan apa pun. Kita bersama-sama dan bahu-membahu untuk kejayaan Indonesia,” ujar Hadi.

Sementara Koordinator utama, Widyatmaka, mengapresiasi kepada semua umat yang hadir pada Misa Kudus ini. Ia juga berterima kasih kepada Para Pastor yang telah memimpin Misa ini.

Ia berharap melaui Misa Kudus ini umat dapat memperkuat iman dan meningkatkan relasi dengan sesama.

“Salah satu caranya mencintai dan mengamalkan Pancasila seperti yang terus disampaikan oleh Bapa Uskup KAJ, Mgr Ignatius Suharyo,” pungkas Widyatmaka.

Ervan Tou

3 komentar:

  1. Proficiat buat panitia mis imlek ini dan seluruh umat paroki Rawamangun.

    BalasHapus
  2. Proficiat untuk Paroki Rawamangun: segenap panitia, para romo, para petugas liturgi, dan segenap umat yang hadir dalam Ekaristi memperingati Hari Raya Imlek tahun ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.

    BalasHapus
  3. Proficiat untuk Paroki Rawamangun: segenap panitia, para romo, para petugas liturgi, dan segenap umat yang hadir dalam Ekaristi memperingati Hari Raya Imlek tahun ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.

    BalasHapus

Copyright © 2018 MATA KATOLIK Designed by Templateism.com and Supported by PANDE

Diberdayakan oleh Blogger.
Published by Sahabat KRISTIANI