Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Paus Fransiskus Ajak Umat Katolik Doakan Gereja Filipina
Matakatolik.com - Gereja Filipina tepatnya Katedral Jolo diserang ledakan bom ganda, Minggu (27/1/2019). Kedua ledakan itu menewaskan 20 orang dan melukai 80 orang lainnya.
Ledakan pertama terjadi saat misa berlangsung. Bom kedua meledak saat pasukan keamanan merespons ledakan pertama. Otoritas keamanan setempat memastikan motif serangan sebagai terorisme.
Sebagai pemimpin umat katolik sedunia, Paus Fransiskus mengecam serangan teroris ini dan menilainya telah menyebabkan rasa duka di tengah umat katolik dunia.
Paus asal Argentina itu meminta umat katolik untuk mendoakan para korban dan gereja Filipina. Juga para pelaku yang diduga berafiliasi dengan kelompok Abu Sayyat.
Lewat akun twiternya, Paus Fransiskus menyampaikan doanya.
"Marilah kita berdoa bagi korban serangan di Katedral Jolo. Semoga Tuhan memberi tobat hati orang-orang yang melakukan kekerasan dan menganugerahkan penduduk yang damai di wilayah itu," tulis Paus Fransiskus, Senin (28/01).
Teror bom terjadi setelah referendum Bangsamoro tahap pertama digelar di wilayah itu. Referendum bertujuan untuk menentukan terbentuknya wilayah otonomi khusus yang terdiri dari daerah-daerah yang berpenduduk mayoritas muslim.
Leksi Nantu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar