Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Membangun Politik Cerdas dan Bermartabat
Matakatolik.com- Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Vox Point Indonesia menyampaikan beberapa pesan kebangsaan terkait pemilu 2019.
Dalam rilis yang diterima Matakatolik.com, DPN Vox Point Indonesia menyampaikan salah satu rekomendasi Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) I Perkumpulan Vox Populi Institut (Vox Point) Indonesia pada Mei 2018.
Rekomendasi tersebut berbunyi “Menghadapi Pileg dan Pilpres tahun 2019, kami Vox Point Indonesia dengan tegas menolak kampanye yang menggunakan isu-isu SARA, kampanye hitam, ujaran kebencian, kebohongan (hoax), serta intimidasi dan mobilisasi yang menimbulkan ketakutan, tekanan atas kebebasan pemilih. Serta menolak dengan tegas berbagai upaya yang mau melemahkan bahkan mengganti Ideologi Negara Pancasila dengan ideologi lain”.
Rekomendasi itu diperteguh Keputusan Rapimnas Vox Point Indonesia 7 Oktober 2018 yang berbunyi “Agar membantu Caleg berpolitik santun dan bermartabat sesuai koridor hukum, kami akan melakukan pendampingan secara bersama, baik untuk menguatkan motivasi Calon Wakil Rakyat, maupun ketrampilan dalam komunikasi politik selama kampanye tanpa money politics, kebohongan, menggunakan isu SARA”
Kedua keputusan tersebut menjadi tuntunan membangun “kecerdasan politik” di tahun elektoral 2019 bagi semua pihak terutama para Caleg DPR, DPD dan DPRD, Capres dan Cawapres serta Tim Sukses Pilpres 2019. Sebagai Perkumpulan Berbadan Hukum, Vox Point menyampaikan himbauan berikut :
Pertama, Untuk para Calon Legislatif (DPR, DPD dan DPRD). Kami menghimbau Anda sebagai politisi negarawan untuk melakukan komunikasi politik selama masa kampanye agar patuh pada ketentuan UU No.7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum dan turunannya dalam bentuk Peraturan KPU, khusus menyangkut konten (isi) dan perilaku kampanye. Pusatkan sosialisasi pada program partai, Capres serta pribadi Anda, agar tidak terjebak perilaku merusak demokrasi, yakni senang memviralkan hoax, ujaran kebencian, agama jadi alat politik, menjelekkan pihak lain dengan menyebutnya PKI, antek asing, dan lain sebagainya.
Kedua, Untuk elit politik tingkat pusat sampai pengurus daerah bahkan kecamatan dan desa. Vox Point Indonesia menghimbau Anda tidak melakukan kekerasan fisik, psikis bahkan literasi melalui berbagai media online dan sosial yang menumbuhkan sikap curiga, saling menuduh bahkan fitnah. Sebaliknya kami mendukung Anda menjadi pelopor merawat keberagaman, bersikap inklusif, mengedepankan politik pemanusiaan serta toleransi serta tindakan lain yang menjunjung nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Ketiga, Untuk Tim Sukses baik untuk Capres maupun Pileg. Kajilah berbagai persoalan secara mendalam agar Anda lebih terhormat menyampaikan isu politik dan kritik sosial berbasis fakta atau data othentik dan bukan rekaan dan manipulasi data yang menggiring opini publik dalam media sosial dengan menjelek-jelekkan (negative campaign) kompetitor partai atau pasangan Capres lain. Sadarlah, akibat buruk dari kampanye manipulatif, intimidasi dan tidak jujur adalah ‘kebencian laten’ pada pihak lain, sikap anti politik nilai karena finalitas politik hanya kemenangan belaka, politik dan demokrasi disempitkan jadi kekuasaan yang melegitimasi tindakan koersi (paksaan dan kekerasan). Kami percaya Anda dan kelompok Anda tidak akan melakukan keburukan moral demokrasi seperti itu yang hanya melanggengkan budaya bohong (post-truth), menggerus nilai-nilai demokrasi yang kita yakini dalam sila keempat Pancasila.
Keempat, Untuk Masyarakat Umum. Kami menghimbau masyarakat umum agar bersikap kritis terhadap aneka narasi di media massa cetak dan elektronik terutama online atau media sosial serta ujilah kebenaran fakta dengan menanyakan teman atau pihak lain. Sadarlah di era kebebasan informasi, banyak orang menjadi produser isu sebagai ekspresi kebebasan individu, dimana banyak opini dirilis tanpa akurasi data. Kajilah visual (foto, gambar) dan tidak cepat menyebarkan (viral) opini, gambar dan data dengan cara copy-paste serampangan. Kami mengajak Masyarakat, agar mencatat dan tidak memilih Caleg yang doyan viralkan hoax, ujaran kebencian dan menjelekkan kompetitor lain melalui WhatsApp (WA), Twitter, Blog, dan lain sebagainya.
Demikian himbauan kami, terima kasih perhatian semua pihak. SALAM PANCASILA!!
Jakarta, 2 Januari 2019
Dewan Pimpinan Nasional (DPN)
Vox Point INDONESIA
Yohanes Handojo Budhisedjati (Ketua Umum)
Anselmus Alaman (Sekretaris Jenderal)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar