Headline News

Golkar Gelar Pendidikan Peran Media Massa dan Media Sosial


Matakatolik.com-Tindakan memerangi hoax, ujaran kebencian, provokasi, dan hasutan liar sejatinya merupakan manifestasi dari tanggungjawab semua warga Negara, untuk menjaga tegak-utuhnya Negara Proklamasi 17 Agustus 1945 yang telah diperjuangkan oleh Para Pendiri Bangsa (the founding fathers) dengan mempertaruhkan darah dan nyawa.

Penegasan itu disampaikan Erwin Ricardo Silalahi dalam sambutan pengantar kegiatan “Pendidikan tentang Peran dan Optimalisasi Media Massa dan Media Sosial”, yang diselenggarakan oleh Partai Golkar, di Hotel Nalendra, Kebon Nanas, Jakarta Timur, Rabu (30/1/2019).

Kegiatan yang diikuti kalangan pewarta, pegiat medsos, pengurus, fungsionaris, dan simpatisan partai ini bertujuan memberikan pengetahuan mengenai peran dan teknik optimalisasi media massa dan media sosial, termasuk sosialisasi anti-hoax.

“Realitas persatuan dan kesatuan bangsa kita, pada hari-hari ini dihadapkan pada ancaman nyata yakni hoax, ujaran kebencian, provokasi, dan hasutan liar,” tegas Erwin Ricardo, Caleg DPR RI Partai Golkar Nomor Urut 2 Dapil Jakarta-1 (Jakarta Timur), di hadapan ratusan peserta.

Kegiatan pendidikan politik yang ketiga kali dilakukan oleh Erwin Ricardo ini, menghadirkan Ketua DPP Partai Golkar Nurul Arifin sebagai Narasumber, yang dipandu oleh Viktus Murin, aktivis dan pekerja media yang juga Wakil Sekjen DPP Partai Golkar bidang Kajian Strategis dan Intelijen.

Dalam sambutan pengantarnya sebagai Ketua Penyelenggara Acara Pendidikan Politik Partai Golkar, Erwin Ricardo Silalahi mengatakan, Partai Golkar merasa berkepentingan untuk melaksanakan pendidikan politik bagi warga masyarakat dari waktu ke waktu, mengingat peran partai politik sebagai pilar utama demokrasi.

“Proses demokrasi bergulir sebagai manifestasi dari penegakan kedaulatan rakyat, sejatinya bergulir dari partai politik,” ujar Erwin Ricardo Silalahi yang juga Wakil Ketua Umum Depinas SOKSI.

Dia meyakini bahwa para peserta kegiatan Pendidikan tentang Peran dan Optimalisasi Media Massa dan Media Sosial ini, akan semakin mampu menjadi agen-agen pencerah di ranah media massa dan media sosial.

“Harus kita sadari bahwa media massa dan media sosial itu dihadirkan ke tengah-tengah kehidupan warga dunia sebagai medium atau alat pencerahan,” tegas Erwin Ricardo Silalahi, yang juga Plt.
Ketua Depidar SOKSI DKI Jakarta.

Erwin Ricardo Silalahi meyakinkan para Peserta kegiatan bahwa Partai Golkar dilahirkan untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Menjadi benteng dan pengawal Pancasila, inilah sesungguhnya misi sekaligus kewajiban ideologis dari kelahiran Golkar. Para pendiri bangsa kita mendirikan negara ini di atas kemajemukan atau pluralisme warga negaranya. Itulah mengapa para pendiri bangsa memilih Pancasila sebagai dasar negara, dan bukannya berdasarkan agama, dinasti, atau politik aliran,” tegas Erwin Ricardo Silalahi, penerima Penghargaan “21 Tokoh Kristiani Tahun 2018 Pilihan Majalah Narwastu”.

Menyinggung momentum Pemilu 2019, Erwin Ricardo Silalahi memastikan bahwa dukungan Partai Golkar kepada Presiden Jokowi untuk memimpin kembali Indonesia periode kedua (2019-2024), bukan hanya merupakan keputusan politik, tetapi lebih dari itu telah menjadi pilihan ideologis bagi Partai Golkar.



“Keputusan Partai Golkar mendukung kembali Presiden Jokowi merupakan manifestasi dari tanggungjawab kebangsaan, yang secara konsisten memperjuangkan Amanat Penderitaan Rakyat, selaras dengan tujuan bernegara seperti termaktub dalam Pembukaan UUD 1945,” tegas Erwin Ricardo Silalahi.

Bijak Gunakan Medsos

Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Nurul Arifin mengajak masyarakat untuk menggunakan medsos secara bijak, guna mempererat tali siturahim sebagai anak bangsa.



"Kita ini bangsa majemuk. Semua punya peran dalam melahirkan negara bangsa ini. Jangan gara-gara hoax dan ujaran kebencian di medsos, negara kita bisa terancam pecah seperti pengalaman buruk negara Uni Sovyet dan Yugoslavia," ujar Nurul mengingatkan.

Menurut Nurul, media sosial ditandai oleh budaya percakapan virtual atau dunia maya, dan para pengguna medsos didominasi oleh kaum perempuan.

"Oleh karena itu, kaum perempuan harus berperan lebih untuk membangun budaya kesantunan dalam bermedsos," katanya.

Merespon pertanyaan Novia, warga Rusun Cakung yang mempersoalkan lambannya para anggota legislatif merespon masalah riil warga Jakarta, Nurul meminta agar warga Jakarta lebih proaktif untuk mendatangi DPRD DKI Jakarta dalam mendesak peran riil dari para wakil rakyat.

Matakatolik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2018 MATA KATOLIK Designed by Templateism.com and Supported by PANDE

Diberdayakan oleh Blogger.
Published by Sahabat KRISTIANI