Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Caleg Katolik Se-KAJ Ikut Pembekalan
Matakatolik.com-Calon Legislatif Katolik Se-Keuskupan Agung Jakarta mengikuti pembekalan khusus Caleg Katolik 2019. Kegiatan ini bermaksud agar para Caleg saling mengenal, berdiskusi, berkonsolidasi serta memperoleh strategi kemenangan menuju Pileg 2019.
Kegiatan yang bertema ‘Caleg Katolik Bisa Apa di Pileg 2019?’ ini diselenggarakan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Vox Point Indonesia DKI Jakarta bekerja sama dengan Komisi Hubungan Antar Agama dan Kemasarakatan (HAAK) dan Tim Konsolidasi dan Partisipasi Umat - Pemilu 2019 Keuskupan Agung Jakarta (KAJ).
Ketua DPD Vox Point Indonesia DKI Jakarta Norben Syukur mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk dukungan kepada Caleg Katolik.
Selain konsolidasi, Norben mengatakan acara ini juga untuk mendiskusikan strategi persiapan, teknis lapangan saat pencoblosan, dan pengawalan suara sejak perhitungan di TPS sampai KPUD.
“Latar belakang diadakannya pembekalan caleg katolik ini didasari kenyataan politik lapangan. Setiap perhelatan pesta demokrasi, banyak caleg katolik yang maju dan berkompetisi. Tetapi prosentasi yang menang dalam pemilu sangat rendah. Selain jumlah suara umat katolik dalam skala nasional yang hanya sekitar 3 persen (Data BPS 2017), Vox Point Indonesia DPD Jakarta juga melihat kenyataan lain yang ikut berpengaruh,” kata mahasiswa Pascasarjana Universitas Mercu Buana itu.
Ia mengatakan dukungan konkret gereja dan umat katolik terhadap caleg katolik yang ikut berkompetisi masih minim.
Vox Point Indonesia DPD Jakarta melihat bahwa selama ini dukungan gereja masih sebatas himbauan dan dukungan moral berasas iman katolik.
Padahal, kata Norben, gereja khususnya hierarki, bisa terlibat langsung dalam memperkenalkan caleg kepada umat paroki dan mempengaruhi suara umat katolik untuk memilih caleg katolik yang ikut berkompetisi.
Soal lain, kata Norben adalah kompetisi sesama caleg katolik untuk memperebutkan suara umat katolik di satu daerah pemilihan.
“Vox Point Indonesia DPD Jakarta menilai kalkulasi matematis suara katolik dalam satu dapil tidak bisa memenangkan dua atau lebih caleg katolik. Oleh karena itu, sesama caleg katolik perlu duduk bersama, membuat kesepakatan politik agar tidak saling mengalahkan di satu dapil. Dengan strategi ini, peluang untuk menang sangat besar dan kepentingan katolik di Senayan bisa diperjuangkan,” kata alumnus STF Driyarkara itu.
Hadir sebagai narasumber Mantan Komisioner KPUD Jawa Tengah yang adalah Dewan Pakar Vox Point Indonesia Jawa Tengah Andreas Pandiangan.
Andreas membicarakan berbagai aturan yang relevan terkait Pileg dan teknis pada saat pencoblosan.
Ia juga membicarakan bagaimana caleg mengadvokasi timses untuk mengawal suara mulai dari perhitungan suara di TPS sampai di KPUD.
Selain Andreas hadir pula Ketua Komisi HAAH KAJ RD. Antonius Suyadi. Romo Yadi sapaan akrabnya berbicara dukungan gereja kepada caleg.
Romo Yadi mengatakan gereja sangat mendukung awam yang terlibat dalam politik.
Tapi, untuk menentukan siapa caleg yang harus dipilih umat, ia mengatakan gereja tidak bisa mengintervensi karena dukungan gereja sifatnya universal.
Sementara narasumber lain adalah Sekjen Vox Point Indonesia Anselmus Alaman.
Ia membagi pengalamannya sebagai politisi senior yang juga pernah menjadi caleg pada 2014 yang lalu.
Acara ini berlangsung di Sanggar Prativi Building, Jl Pasar Baru Selatan No 23, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (18/1/2019).
Acara ini dibuka oleh Ketua Umum DPN Vox Point Indonesia Yohanes Handoyo Budhisedjati.
Hadir pula Bendahara Umum DPN Vox Point Indonesia Yakobus Bouk.
Selain itu, hadir juga penasehat DPD Vox Point Indonesia DKI Jakarta Thobias Djaji.
Dalam sambutannya ia mengapresiasi kegiatan ini sebagai dukungan konkrit kepada para awam yang memilih bidang politik.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar