RD Siprianus Hormat tengah mengalungkan Rosario Merah-Putih pada Caleg Katolik di Pileg 2019
Matakatolik.com-Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Vox Point Indonesia mengadakan Misa Awal Tahun dan Perutusan Caleg Katolik yang maju di Pileg April 2019 mendatang. Misa yang dipimpin secara konselebrasi oleh RD Siprianus Hormat, Sekretaris Eksekutif KWI, RD Rofinus Netowuli, Moderator Nasional Vox Point Indonesia, RP Ambros Pantola SVD, Moderator Vox Point DPW Bekasi, ini diselenggarakan di Sanggar Prathivi Building, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (20/1/2019) sore.
Dalam homilinya, RD Siprianus Hormat, menegaskan Vox Point sebagai ormas mesti menjadi pelopor nilai-nilai kristiani dan kebangsaan terutama di tahun elektoral 2019 ini. Di hadapan caleg katolik lintas partai yang hadir dalam kesempatan ini, Sekretaris Eksekutif KWI ini mengatakan semangat dan nilai katolik juga harus diperjuangkan secara politis oleh umat katolik yang terjun ke dunia politik. Terinspirasi dari mukjizat Yesus mengubah air menjadi anggur di Kana sebagai tema Injil dalam ekaristi ini, Romo Sipri panggilan akrabnya, menegaskan perjuangan mewujudkan makna dan nilai kristiani itu bukan proses sekali jadi, ada jatuh-bangun, pahit-senang yang harus kita lalui. Tetapi kita tidak perlu menyerah karenaTuhan sudah menjanjikan kebahagiaan pada yang setia.
"Di Kana Tuhan sesungguhnya, dan bukan para pelayan, yang sajikan lebih dahulu anggur yang kurang baik, asam dan pahit. Namun bukankah ‘anggur yang kurang bermutu dan sudah kehabisan itu’ adalah satu peluang untuk menuju ‘anggur yang baik’? Anggur yang kurang baik itu adalah saat kosong, hari yang hampa yang harus dipetik dalam iman menuju ‘sukacita anggur baru’ dalam Tuhan,” terang Romo Sipri menjelaskan.
Bagaimanapun di atas segalanya, lanjut imam diosesan Keuskupan Ruteng itu, kita mesti terngiang selalu di hati: “Apa yang Ia katakan kepadamu, buatlah’! Indahnya hidup ini senantiasa bersumber dari apa yang dikatakan-Nya. Mengakhiri homilinya, Ketua Unio Indonesia, itu mengajak umat yang hadir untuk merenungkan kata-kata Tom Bodett, penulis Amerika: apa beda sekolah formal dan sekolah kehidupan? Dalam sekolah formal, pelajaran lebih dahulu baru ditest, sedangkan sekolah kehidupan mengujimu terlebih dahulu baru mengajarmu pelajaran. Ujian hidup, lanjut Romo Sipri, boleh sepahit ‘anggur kurang baik’. Namun dalam iman akan Tuhan, kita menemukan pelajaran indah bagai ‘anggur yang baik’.
Dalam ekaristi ini, caleg katolik dari semua partai politik yang bertarung di Pileg 2019 mendatang, diutus dengan percikan air berkat dan pengalungan rosario merah-putih. Ini bentuk dukungan serius gereja dan hierarki terhadap umat katolik yang berkiprah di dunia politik.
Leksi Nantu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar