Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Pria Bersenjata Tajam di Gereja Dahor, Ini Klarifikasi Vikjen Samarinda
Matakatolik.Com-Vikjen Keuskupan Agung Samarinda, RD Moses Komela, langsung memberi klarifikasi atas kejadian di Gereja St. Petrus dan Paulus Dahor, Kalimantan. Sebagaimana banyak diberitakan media online pada Minggu (2/12/2018), seorang pria dengan gelagat mencurigakan ditahan pihak keamanan ketika sedang ekaristi di Gereja Dahor.
Berikut keterangan Vikjen Samarinda, RD Moses Komela, yang diterima Matakatolik.com pada Minggu (2/12) siang.
"Sehubungan berita yang beredar dan belum jelas dan mulai dishare di medsos tentang kejadian di Gereja Paroki St. Petrus dan Paulus Dahor, Balikpapan pada pagi hari minggu, 02 Desember 2018, saya Pater Moses Komela, selaku Vikjend menelpon P. Priantoro, OMI, Pastor Paroki Dahor pada jam 13:33 WITA dan diperoleh keterangan sebagai berikut:
Pertama, waktu P. Priantoro, OMI mau berangkat melayani Misa di Stasi KM. 45, ada seorang asing, bukan umat, yang menuju ke Gereja dengan membawa rangsel.
Kedua, P. Priantoro, OMI menginformasikan keberadaan orang yang mencurigakan tersebut ke petugas parkir gereja supaya memberi tahu satpam.
Ketiga, kemudian orang yang mencurigakan tersebut sudah masuk ke dalam gereja dan duduk di bagian belakang tempat duduk anggota paduan suara.
Keempat, sementara misa sedang berlangsung orang yang mencurigakan ini berdiri dan hendak maju ke arah panti imam, tapi dihentikan dan ditangkap oleh umat dan diserahkan kepada pihak kepolisian.
Kelima, di dalam tas rangsel orang yang mencurigakan tersebut tidak ada bom, tetapi ada senjata tajam.
Keenam, saat ini orang yang mencurigakan tersebut sudah diamankan di kantor Polisi dan sedang ditangani oleh pihak kepolisian.
Demikian disampaikan supaya berita yang tersebar bisa diluruskan agar tidak simpang siur dan berbias."
Salam.
RD. Moses Komela (Vikjen Keuskupan Agung Samarinda)
Leksi Nantu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar