Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
PMKRI Minta Tarik Pulang Militer dari Papua
Matakatolik.Com - Ketua Umum Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI), Juventus Prima, meminta pemerintah Republik Indonesia untuk menarik militer dari tanah Papua.
"Tarik militer dari tanah Papua, dan mulailah dengan dialog yang penuh kasih sehingga tidak ada korban baik di kalangan warga sipil maupun aparat keamanan," kata dia, seperti dilansir RMOL.Co, Kamis (6/11/2018).
Ia meminta agar pemerintah secara tegas dan serius menyelesaikan persoalan di Papua bukan dengan jalan kekerasan, tetapi dengan pendekatan kultural dan dialog.
Ia mengatakan, pembantaian 21 orang pekerja di Kabupaten Nduga, Papua adalah reaksi orang Papua terhadap represivitas yang mereka alami selama ini di tanah mereka sendiri.
Ia menyebut peristiwa di Nduga seperti fenomena gunung es. Ini yang tampak ke permukaan.
"Ada masalah serius yang berada di akar rumput sana yakni ketidakadilan, kemiskinan, intimidasi, pelangggaran HAM, dan sebagainya," terangnya.
Juventus menekankan, orang Papua bukanlah bangsa terjajah yang setiap saat diintimidasi dengan kekuatan militer. Namun, mereka adalah bagian dari Indonesia merdeka.
"Harusnya menggunakan pendekatan dari hati ke hati, dialog, dan bukan atas nama pemerataan pembangunan lantas segala hal boleh termasuk mencabut nyawa warga sipil," lanjutnya.
Ervan Tou
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar