Matakatolik.Com-Malam persembahan kasih untuk pembangunan dan renovasi Seminari Lalian Keuskupan Atambua dan Seminari Sinar Buana Keuskupan Weetebulla Sumba berlangsung meriah di ICC Mega Glodok Kemayoran, Jumat (31/11/2018) malam.
Total dana yang terkumpul mencapai 5, 6 Miliar dari minimunm anggaran 10 Miliar yang direncanakan untuk pembangunan kedua seminari itu.
Acara persembahan kasih ini mengusung tema, "Tuaian Banyak Tetapi Pekerja Sedikit" (Mat 9: 37). Pentingnya perhatian umat pada para seminaris sebagai jantung gereja menjadi pesan adekuat dari tema tersebut.
Kesadaran bersama itulah yang membuat acara malam persembahan kasih ini dihadiri banyak umat dari berbagai kalangan. Mulai dari mahasiswa, alumnus kedua seminari, para donatur, biarawan-biarawati hingga Uskup.
Uskup Keuskupan Weetebulla Sumba, Mgr. Edmund Woga, CSsR, dalam sambutannya mengapresiasi antusiasme umat menghadiri acara ini. Uskup Edmund juga menegaskan pesan keikutsertaan umat dalam kehidupan menggereja merupakan ajakan Konsili Vatikan II. Semangat itulah yang hendak diperlihatkan lewat acara persembahan kasih ini.
Arti penting perhatian pada para seminaris juga disampaikan oleh Uskup Keuskupan Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr. "Mereka (para seminaris) adalah jantung kehidupan menggereja. Perhatian pada SDM dan fasilitas pendidikan yang memadai harus seimbang. Sebagai gereja universal, kita bertanggung jawab untuk kualitas seminari dan para seminaris", jelas Uskup Edmund ketika diwawancarai Matakatolik.com.
Dalam acara ini diperlihatkan kondisi fisik kedua seminari melalui tayangan video serta kesaksian kedua rektor seminari. Dalam tayangan video itu terlihat sebagian besar titik gedung seminari sudah rusak dan layak direnovasi.
Acara ini jadi semakin menarik dengan kehadiran penyanyi rohani Joy Tobing dan komika berbakat Boris Bokir. Lagu-lagu rohani yang dibawakan Joy Tobing berhasil membangkitkan animo umat yang hadir untuk ikut bernyanyi dan bergoyang. Penampilan pamungkas jawara Indonesian Idol Pertama 2004 itu memukau hadirin lewat lagu You Raise Me Up dan Karena Cinta.
Di kesempatan lain, Boris Bokir, berhasil membuat penonton tertawa terpingkal-pingkal dengan sentuhan komedi khas Bataknya. Salah satu peserta Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV 2012 itu bercerita tentang 'kutukan' keluarganya yang seolah ada yang kurang kalau tidak terlambat ke gereja.
Misi Komunitas Peduli Kasih
Acara Persembahan Kasih ini diselenggarakan oleh Komunitas Peduli Kasih, sebuah komunitas antarparoki Keuskupan Agung Jakarta yang bergerak di bidang sosial-karitatif. Perhatian utamanya pada pembangunan gereja-gereja di Indonesia Timur. Mereka sudah terlibat dalam pembagunan stasi dan gereja di Papua, Flores, Timor dan Sumba. "KPK (Komunitas Peduli Kasih) ini emang banyak bergerak untuk Indonesia Timur yah. Kami sudah bantu Papua. Kami juga sudah bantu Flores. Dan sekarang kami ingin bantu Atambua dan Sumba," terang Bapak Riko Susilo kepada Matakatolik.com.
Selaku Ketua Panitia acara ini, Riko Susilo mengaku cukup puas dengan antusiasme umat dalam memberi dari yang dimilikinya. Total dana 5,6 Miliar yang terkumpul dalam acara ini diakui cukup sukses. Umat paroki St Yakobus Kelapa Gading ini yakin anggaran minimal 10 Miliar yang direncanakan panitia masih bisa terwujud. "Masih banyak para donatur kenalan kami yang belum bisa hadir malam ini. Mereka pasti terlibat nantinya," katanya dengan penuh keyakinan.
Kepada Matakatolik.com, Riko Susilo mengaku persiapan panitia untuk acara ini juga sudah sangat matang. Persiapan selama kurang lebih empat bulan membuat rundown dan kemasan acara ini menarik dan meriah tapi tak kurang nuansa religiusnya. Lagu-lagu rohani dipadu doa-doa pujian didaraskan dengan penuh hikmat.
Panitia, sambung Riko, mengeluarkan biaya 400 juta untuk kelangsungan acara ini. "Dana itu kami siapkan sendiri. Dana kas Komunitas Peduli Kasih. Jadi bukan diambil dari dana yang terkumpul."
Dana yang terkumpul dalam acara ini langsung diserahkan kepada pihak panitia pembangunan dan renovasi Seminari Lalian Atambua dan Seminari Sinar Buana Weetebulla Sumba.
Leksi Nantu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar