Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Jokowi Hadiri Perayaan Natal Nasional Medan
Matakatolik.com-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Perayaan Natal 2018 di Gedung Serbaguna Tengku Rizal Nurdin, Jl Williem Iskandar Nomor 9, Kota Medan, Sumut, Sabtu (29/12/2018).
Dalam acara itu, orang nomor satu Indonesia itu memberi ucapan selamat Natal 2018 kepada umat Kristiani. Jokowi berharap umat Kristiani di Indonesia bisa menjadi garam dan terang dunia yang bisa memberikan kedamaian bagi Indonesia.
"Menghadirkan damai di hati kita semua, damai di Indonesia dan damai di bumi kita. Kedamaian harus terus kita rawat, kedamaian harus terus kita jaga, dengan selalu berdoa dan tulus dalam kita bekerja," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan dalam perayaan Natal umat Kristiani harus bersuka-cita atas anugerah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia. Anugerah itu, menurut Jokowi, antara lain adalah keberagaman yang ada di Indonesia.
"Kita dianugerahi dengan keragaman yang luar biasa. Penduduk di negara kita sudah mencapai 260 juta yang hidup di 17 ribu pulau yang kita miliki, 34 provinsi, 514 kabupaten/kota, dan kita tahu bahwa negara kita dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa perbedaan, majemuk, beragam, warna-warni, beda suku, beda agama, beda adat, tradisi, bahasa daerah," ujarnya.
Bicara soal kemajemukan, Jokowi juga mengaku banyak belajar bahasa daerah, salah satunya bahasa daerah di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki banyak perbedaan dengan wilayah lainnya. Bahasa daerah itu dia pelajari dari menantunya Bobby Nasution yang merupakan putra daerah Sumut.
"Saya belajar dari anak saya, mantu saya, sekarang sudah jadi anak saya, mantu saya yang berasal dari Sumut," katanya.
Jokowi mengatakan, keragaman dan perbedaan itu bukanlah sumber perpecahan. Justru, keragaman itu adalah potensi besar kekuatan bangsa Indonesia.
"Tuhan Yang Maha Esa menganugerahi kita semuanya dengan rasa persaudaraan yang tinggi, dengan cinta kasih yang tinggi, persatuan yang tinggi sebagai aset bangsa Indonesia. Aset terbesar bangsa ini adalah persatuan, kerukunan dan persaudaran dan persatuan itu bersumber dari keragaman bangsa kita Indonesia," jelasnya.
Dia menambahkan, anugerah dari Tuhan itu harus disyukuri dan dirawat. Dalam kesempatan ini, Jokowi juga menyampaikan pantun.
"Di mana ada Sirungguk, di situ ada Sitata. Di mana pun kita duduk, di situ selalu ada Tuhan Yang Maha Esa," katanya.
"Kepada seluruh umat Kristiani yang saya cintai, saya ajak bapak ibu saudara sekalian untuk selalu menjadi garam dan terang dunia," tambah Jokowi.
Jokowi juga mengajak umat Kristiani selalu membuka hati untuk menerima khidmat dan berbahagia. Dia mengatakan orang yang mendapat khidmat keuntungannya melebihi emas dan perak.
"Karena berbahagia lah orang yang mendapat khidmat, keuntungannya melebihi emas dan perak, lebih berharga daripada permata. Dengan memerima khidmat, jalan kita akan penuh rasa kebahagiaan, kesejahteraan. Dengan khidmat kita bersama-sama bekerja membangun negara kita Indoneaia. Dengan khidmat kita saling membantu sesama anak bangsa. Dengan khidmat kita persiapkan anak-anak kita untuk menghadapi masa depan dengan menjadi manusia-manusia yang unggul, berakhlak mulia," jelasnya.
"Dan dengan khidmat kita terus dan harus memeluk yang miskin, kecil, lemah dan yang membutuhkan. Dengan khidmat kita hadirkan rasa keadilan sosial di seluruh penjuru tanah air. Dengan khidmat kita majukan negara Indonesia," imbuhnya.
Presiden Joko Widodo yang hadir beserta rombongan menteri mengenakan topi adat Batak Toba. Untuk pakaian, Presiden mengenakan kemeja putih dengan balutan jas biru saat memasuki gedung sekira pukul 19.15 WIB.
Matakatolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar