Headline News

68 Tahun Seminari Lalian, Tapi Memprihatinkan


Matakatolik.Com - Di usianya yang ke 68 tahun kondisi gedung Seminari Santa Maria Immaculata Lalian Atambua, Timor, NTT sangat memprihatikan.

Gedung lembaga itu mengalami perubahan yang sangat signifikan.

"Perubahan gedung yang menjadi keropos bahkan menuju kehancuran. Atap jebol, kayu lapuk, tembok keropos. Meja dan kursi termakan usia," ungkap Imam Seminari Lalian RD. Lucius Tae Mau.

Ia menceritakan kondisi lembaga pendidikan calon imam tersebut dihadapan ribuan umat yang hadir pada acara Malam Persembahan Kasih Sumba dan Atambua, di JCC Mega Glodok Kemayoran, Jakarta, Jumat (30/11/2018).

Uskup Weetebula Mgr Edmund Woga, C. SS.R dan Uskup Atambua Mgr Dominikus Saku Pr hadir pada acara ini. Mereka hadir bersama puluhan Biarawan dan Biarawati.

"Terima kasih doa dan dukungan untuk Seminari Lalian," ujar Romo Lucius.

Acara ini bermaksud mengajak umat Katolik untuk memberikan doa dan mendukung pembangunan dan renovasi Seminari dan Kapel di Sumba dan Atambua, Nusa Tenggara Timur.

Panitia kegiatan ini adalah Komunitas Peduli Kasih yang beralamat di Jakarta. Mereka berhasil mengumpulkan dana sebesar 5,6 miliar dari total 10 miliar yang direncanakan.

Ratusan Imam dan Tiga Uskup Dari Rahim Lalian

Lembaga pendidikan ini sudah menghasilkan ratusan Imam dan dua Uskup.

Sampai saat ini sudah menamatkan 5.405 siswa. Yang sudah jadi imam sebanyak 426 orang.

Sementara yang jadi Uskup tiga orang. Mereka adalah mantan Uskup Keuskupan Denpasar almarhum Mgr. Benyamin Yosef Bria, Uskup Tanjung Selor Mgr. Paulinus Yan Olla, MSF dan Mgr. Uskup Atambua Mgr Dominikus Saku, Pr.

Menurut Romo Lucius perjalanan iman para alumnus menjadi salah satu alasan bagi para Imam dan seminaris untuk terus berkarya demi Gereja Katolik.

Kendati kondisi lembaga tersebut memprihatinkan namun tak mengurangi semangat para Imam, karyawan dan karyawati untuk terus melayani. Demikian juga para seminaris. Mereka terus semangat dan tekun dalam belajar.

Pihak lembaga ini terus berupaya melakukan berbagai cara agar membantu memperbaiki gedung-gedung yang rusak.

"Berbagai upaya dilakukan melalui sumbangan orang tua murid," ujar dia.

Namun, hal itu belum terwujud. Karena biaya operasional sekolah yang mahal.

"Harapan untuk bangun gedung ini belum terwujud. Masih mengharapkan tangan kasih. Kondisi ini membuat kami terus berjuang," ujarnya berharap.

Dengan berbagai keterbatasan, Romo Lucius mengatakan Tuhan telah membuka  jalan. Salah satunya dengan digelarnya acara Malam Persembahan Kasih Sumba dan Atambua.

Sumbangan untuk Gedung dan SDM 

RD. Lucius Tae Mau, mengatakan hasil sumbangan para umat Tuhan akan digunakan untuk  membangun ruangan kelas dan ruangan guru. Selain itu juga akan dibangun laboratorium, asrama dan Kapela.


Ket. Foto: Halaman Depan Seminari Lalian-Atambua- NTT

"Laboratorium untuk pengembangan dan pembentukan intelektual siswa," ungkapnya.

Ia menyampaikan terima kasih kepada para donatur, umat, biarawan, biarawati yang telah memberi sumbangan.

"Berkat uluran tangan bapak ibu, mudah-mudahan para calon Imam akan menjadi manusia yang baik dan berguna bagi Gereja dan masyarakat. Semoga uluran tangan para donatur, Seminari Lalian mengahasilkan Imam yang berkualitas untuk gereja lokal dan universal," ujar dia.

Untuk itu, pihaknya terus berjuang demi menghasilkan calon Imam yang baik dan berkualitas.

"Kami akan terus berjuang sambil meningkatkan mutu hidup untuk berkarakter yang baik dan mengupayakan melaksanakan hasil dari musyawarah Pastoral di Keuskupan (Atambua) kami," pungkas dia.

Ervan Tou

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2018 MATA KATOLIK Designed by Templateism.com and Supported by PANDE

Diberdayakan oleh Blogger.
Published by Sahabat KRISTIANI