Headline News

Pesan Natal Bersama PGI - KWI Tahun 2018


Matakatolik.Com - Seperti biasanya, selain membahas berbagai hal penting yang menyangkut pelayanan Gereja Katolik Indonesia, Sidang Tahunan KWI juga membicarakan isi pesan Natal Bersama Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Tahun 2017.

Tahun ini yang membuat draf adalah KWI dan masih membutuhkan persetujuan dari PGI.

Pesan Natal Bersama PGI - KWI Tahun 2018 ini bertema "Yesus Kristus Hikmat Bagi Kita" (1 Koe 1:30).

Isi Pesan Natal Bersama PGI - KWI Tahun 2018 adalah menyoroti tentang masalah Hak Asasi Manusia sesuai dengan tema yang diangkat dalam sidang Sinodal KWI 2018.

Di dalam Pesan Natal tersebut disebutkan bahwa:

"Melanggar HAM adalah kecenderungan manusia yang hidup menurut hikmat duniawi. Syukur kepada Allah berkat Yesus Kristus, kita dipanggil untuk hikmat ilahi. Yesus Kristus itulah hikmat Allah bagi kita. Kristus itulah yang mengajarkan nilai-nilai Kerajaan Allah serta mengajak hidup kita saling mengasihi dan rela berkorban demi terciptanya kesejahteraan bersama. Yesus menunjukkan hikmatnya melalui pewartaan Injil dan tindakan belas kasihan untuk menguduskan dan menebus kita. Paulus merumuskannya dengan bagus: Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. (1Kor 1:30), demikian sebagian butir-butir yang muncul dalam Pesan Natal Bersama PGI - KWI Tahun 2017.

Selanjutnya disebutkan juga tindakan koruptif sering berhubungan dengan pelanggaran HAM.

Untuk itu, kita membutuhkan pemimpin yang penuh hikmat seperti yang dihidupi oleh Yesus. Hal ini sejalan dengan sila Ke - 4 Pancasila: "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarataan perwakilan".

Pesan Sidang KWI 2018

Sidang Sinodal KWI 2018 juga menghasilkan Pesan Sidang "Panggilan Gereja Melindungi Hak Asasi Manusia".

Pesan Sidang KWI ini dibuat sesuai dengan tema yang diangkat dalam Sidang Sinodal kali ini serta mengingat berbagai situasi keprihatinan tentang pelanggaran HAM berat yang terjadi di masa lalu dan belum tuntas. Kemudian maraknya berbagai kekerasan dan intoleransi serta belum terpenuhinya hak-hak masyarakat atas pendidikan, kesehatan, dan standar hidup yang layak.

Dalam pesannya tersebut para Uskup menegaskan bahwa "Gereja berkewajiban untuk menghargai hak asasi manusia dengan membangun persaudaraan inkusif dan bijak di tengah masyarakat yang majemuk ini dengan keyakinan bahwa semua orang meskipun berbeda-beda tapi mempunyai martabat yang sama. Menghargai hak asasi manusia berarti menerima dan memaknai perbedaan sebagai anugerah Tuhan yang harus disyukuri dan mendorong setiap pribadi untuk saling mendekatkan diri satu sama lain."

"Kita wajib menghormati hak asasi orang lain dan mematuhi kesepakatan-kesepakatan dasar yang berlaku di negeri ini."

Matakatolik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2018 MATA KATOLIK Designed by Templateism.com and Supported by PANDE

Diberdayakan oleh Blogger.
Published by Sahabat KRISTIANI