Matakatolik.Com - Ketua Konferensi Indonesia (KWI) Mgr. Ignatius Suharyo menyampaikan tema Hak Asasi Manusia (HAM) di pembukaan Sidang Sinodal KWI 2018.
Acara ini berlangsung di Pusat Pastoral Keuskupan Bandung (PPKB), Jawa Barat, Senin (5/11/2018).
Mgr. Suharyo menngatakan sidang kali ini mengambil tema tentang hak asasi manusia (HAM).
Pemilihan tema ini, kata Mgr. Suharyo, muncul setelah membaca kembali Nota Pastoral 2018 yang berjudul "Panggilan Gereja dalam Hidup Berbangsa - Menjadi Gereja yang Relevan dan Signifikan".
"Ternyata dari ketujuh pokok penting yang termuat didalamnya masih ada satu soal yang terluput, yakni soal HAM. Maka, disepakati bahwa sidang Sinodal KWI 2018 ini mengangkat tema yang berlum tercakup tersebut," kata Mgr. Suharyo.
Mgr. Suharyo juga menyampaikan empat peristiwa yang perlu disebutkan dalam sidang KWI.
Keempat peristiwa tersebut diantaranya tentang selesainya pelaksanaan Pesparani Nasional pertama di Ambon.
Menurut Mgr. Suharyo acara tersebut sudah berjalan dengan baik yang membuahkan kontingen Kalimantan Timur sebagai juara umum.
Kemudian ditahbiskannya tiga Uskup baru pada 2018 dan berbagai peristiwa penting di Gereja-Gereja lokal.
Ada pula peristiwa yang mengejutkan dan mengusik hati nurani yakni banyaknya pemimpin rakyat yang ditangkap KPK dan bencana yang dijadikan sebagai alat politik.
Kemudian RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan yang menunjukkan Gereja Katolik kurang dikenal Legislator yang menyiapkan RUU tersebut.
"Namun Gereja diteguhkan dengan munculnya Anjuran Apostolik Gaudete et Exsultate dari Paus Fransiskus yang mengingatkan untuk berjalan menuju kesucian yang makin sempurna. Sehingga apa pun yang terjadi menjadi tanda-tanda menuju kesucian yang makin sempurna," ungkap Mgr. Suharyo.
Acara ini dihadiri para Uskup se-Indonesia, para sekretaris dari komisi, Lembaga, Sekretariat dan para kepala departemen yang bernaung di bawah KWI.
Hadir pula Duta Besar Vatikan untuk Indonesia , Mgr. Piero Pioppo, beserta sekretaris Nunsaiatura, Mgr. Simon.
Hadir pula Dirjen Bimas Katolik Kementrian Agama Republik Indonesia Eusabius Binsasi dan perwakilan PGI Pendeta Bambang H. Widjaja serta perwakilan dari KOPTARI dan UNIO, Peritus dan Pengamat Hukum Gereja.
Matakatolik - Ervan Tou
Tidak ada komentar:
Posting Komentar