Mata Katolik
Popular Readers
-
Matakatolik.com -Sejumlah tokoh nasional yang menggeluti bidang agama dan perdamaian hadiri acara Forum Titik Temu, di Ritz Carlton Hotel...
-
M ATAKATOLIK, Jakarta - Yohanes Handojo Budhisedjati ditunjuk sebagai Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Handojo diper...
-
Matakatolik.com -Untuk Abdul Somad: Saya Tak Butuh Ucapan Selamatmu, Dan Jangan Urusi Iman Agamaku Saya tak pernah mengurusi keyakinan...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio adalah pemimpin Gereja Katolik Roma saat ini. D...
-
Matakatolik.Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai penataan ulang ( refarming ) Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di 9 klast...
-
Jakarta, MATAKATOLIK.COM - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia dikabarkan akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dala...
-
Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Ormas Katolik Vox Point Indonesia ikut mendukung re...
-
MATAKATOLIK.COM, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia(Polri) akan menggerakkan 4.520 personel keamanan, guna untuk mengamankan, pemimpin...
Solusi Untuk Anda!
Uskup Mandagi: Tak Hanya Umat Katolik, Umat Muslim dan Protestan Maluku Juga Kecewa
Matakatolik.Com - Uskup Keuskupan Ambonia Mgr Petrus C Mandagi mengatakan ketidakhadiran Presiden Joko Widodo di acara Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional Pertama di Kota Ambon pada Sabtu, 27 Oktober 2018 lalu, tidak saja membuat kecewa umat Katolik. Namun, umat beragama lain juga kecewa dengan ketidakhadiran Presiden Jokowi.
"Masih terus dipertanyakan bahwa ada rasa kecewa bahwa presiden tidak datang, bahkan rasa kecewa itu tidak hanya dirasakan umat katolik tapi datang dari umat muslim dan kristen protestan," ujar Uskup Mandagi di Kantor Keuskupan Ambonia, Selasa (30/10).
Namun, Uskup Mandagi tidak mempermasalahkan ketidakhadiran Jokowi, tetapi dia justru mengapresiasi atas sikap dari umat beragama lain yang kecewa dengan ketidakhadiran Jokowi.
Ia menilai, sikap tersebut menunjukkan kecintaan umat beragama lain kepada umat katolik.
"Bahkan saya bangga juga bahwa masyarakat muslim dan protestan kecewa dengan ketidakhadiran Presiden dan ini sebagai tanda bahwa umat muslim dan protestan begitu mencintai umat katolik," ungkap dia.
Dia minta masyarakat Malaku tidak menuntut kehadiran Presiden Jokowi di acara penutupan Pesparani. Pasalnya, tanpa kehadiran Presiden Jokowi, kata dia, pesta Pesparani ini sudah menjadi sebuah pesta rakyat, pesta perjumpaan dan menciptakan sukacita.
“Itu yang saya lihat jangan-jangan dengan kehadiran presiden, tujuan dari Pesparani kegembiraan dan sukacita terhalangi karena pengemanan ketat, tentunya kalau presiden datang tentunya jalan sana-jalan sini ditutup padahal ada 14 ribu sampai 15 ribu orang di sini (Maluku) pasti membuat orang lebih sengsara,” tutur dia.
Berdasarkan informasi terakhir yang didapat Uskup Mandagi, Istana menjanjikan bahwa juara I, II dan III bersama 37 uskup seluruh Indonesia akan diterima Presiden Jokowi di Istana. Dia berharap janji tersebut tidak kembali menjadi dusta. "Intinya, tidak ada dusta di antara kita," pungkas dia.
Matakatolik - Justin Patris
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar