"Umat Katolik juga harus ikut aktif dalam menjaga harmoni sosial," kata RD. Philipus Suroyo, yang akrab dipanggil Romo Roy, dalam sesi dialog pada Pertemuan Tokoh Agama dan Masyarakat Katolik Nasional di Merlynn Park Hotel, Jakarta, Jumat (14/9/2018).
Caranya, kata Romo Roy, menggelar dialog atau kegiatan yang melibatkan seluruh unsur lintas agama.
"Langkah konkrit banyak yang sudah dicobakan. Menjalin komunikasi dan relasi yang akrab dan hangat antar tokoh agama. Menjalin tali silaturahim dan berkunjung ke tempat ibadah umat agama lain," ungkapnya.
Menurut dia, salah satu hal penting yang perlu dilakukan yakni memandang dan memperlakukan orang lain sebagai saudara, sahabat, dan citra Allah dalam peziarahan hidup bersama dengan yang lain.
"Jangan sampai memandang mereka sebagai orang lain. Tapi, memandang orang lain dari sisi positif," ujarnya.
Menurutnya hal lain yang perlu diupayakan dengan cara mengembangkan dialog karya, dialog kehidupan, yang dinyatakan dalam karya cinta kasih dan karya kemanusiaan. Contohnya bakti sosial, gotong royong, donor darah dan lain sebagainya.
Selain itu, ia mengatakan salah satu cara untuk merawat kebangsaan adalah dengan mengembangkan kearifan lokal.
"Mengembangkan kearifan lokal yang selama ini sudah menjadi milik masyarakat yakni gotong royong. Misalkan membangun jejaring lintas suku terutama kepada meraka yang punya visi misi sama. Sehingga ketika ada isu yang dapat memicu persatuan, mereka bisa jadi pemersatu," pungkas dia.
Matakatolik - Ervan Tou
Tidak ada komentar:
Posting Komentar